Pentingnya Tidur daripada Olahraga
A
A
A
JAKARTA - Padatnya aktivitas mengakibatkan sebagian orang sulit untuk berolahraga. Namun, tak sedikit yang mencuri-curi waktu di tengah aktivitas padat, sebagian di antaranya menggunakan waktu istirahat untuk berolahraga. Sayang, kebiasaan ini tidak dianjurkan oleh para ahli dan lebih dianjurkan untuk tidur demi kesehatan.
Pelatih kebugaran di Reese Witherspoon, Ashley Borden menjelaskan tidur sama pentingnya dengan olahraga. Penelitian menunjukkan, tidur selama 7-8 jam setiap malam membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri dan mengatur peradangan di tubuh. Tidur juga memengaruhi proses metabolisme tubuh.
"Saya selalu mengatakan kepada klien bahwa saya lebih suka mereka tidur daripada mempersingkat waktu beristirahat untuk berolahraga. Kurangnya waktu tidur dapat menghasilkan jumlah hormon peradangan yaitu kortisol yang lebih tinggi. Hormon tersebut dapat meningkatkan perasaan stres. Sedangkan hormon tersebut tidak diproduksi di saat tidur," jelas Ashley.
Dilansir dari Health, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah menghindari konsumsi makanan tinggi gula dan beralih mengonsumsi sayuran. Ashley mengatakan, konsumsi sayuran hijau memberikan fitonutrien yang memiliki banyak antioksidan sehingga dapat menghentikan kerusakan sel.
Dengan rutin mengonsumsi sayuran hijau, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat, bisa mencegah penyakit, memberi efek positif terhadap hormon hingga meningkatkan kesehatan dan vitalitas secara keseluruhan. Kendati demikian, bukan berati Anda harus meninggalkan olahraga begitu saja.
Idealnya, olahraga dilakukan di luar rumah minimal 10 menit agar tubuh mendapatkan vitamin D secara alami. "Gula bersifat radang dan memicu lebih banyak keinginan untuk makan. Seiring meningkatnya kadar kortisol, kondisi tersebut dapat menambah lemak perut," tandasnya.
Pelatih kebugaran di Reese Witherspoon, Ashley Borden menjelaskan tidur sama pentingnya dengan olahraga. Penelitian menunjukkan, tidur selama 7-8 jam setiap malam membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri dan mengatur peradangan di tubuh. Tidur juga memengaruhi proses metabolisme tubuh.
"Saya selalu mengatakan kepada klien bahwa saya lebih suka mereka tidur daripada mempersingkat waktu beristirahat untuk berolahraga. Kurangnya waktu tidur dapat menghasilkan jumlah hormon peradangan yaitu kortisol yang lebih tinggi. Hormon tersebut dapat meningkatkan perasaan stres. Sedangkan hormon tersebut tidak diproduksi di saat tidur," jelas Ashley.
Dilansir dari Health, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah menghindari konsumsi makanan tinggi gula dan beralih mengonsumsi sayuran. Ashley mengatakan, konsumsi sayuran hijau memberikan fitonutrien yang memiliki banyak antioksidan sehingga dapat menghentikan kerusakan sel.
Dengan rutin mengonsumsi sayuran hijau, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat, bisa mencegah penyakit, memberi efek positif terhadap hormon hingga meningkatkan kesehatan dan vitalitas secara keseluruhan. Kendati demikian, bukan berati Anda harus meninggalkan olahraga begitu saja.
Idealnya, olahraga dilakukan di luar rumah minimal 10 menit agar tubuh mendapatkan vitamin D secara alami. "Gula bersifat radang dan memicu lebih banyak keinginan untuk makan. Seiring meningkatnya kadar kortisol, kondisi tersebut dapat menambah lemak perut," tandasnya.
(tdy)