Kanker Usus Penyebab Kematian Kedua Terbesar untuk Pria
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan penyebab kematian kedua terbesar untuk pria dan penyebab kematian ketiga terbesar untuk perempuan.
Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektrum. Umumnya, kanker ini bermula dari polip yang tumbuh di sepanjang dinding permukaan dalam usus besar serta rektum.
"Untuk laki-laki, pertama itu kanker paru, kedua kanker kolorektal dan prostat. Tapi kalau wanita yang pertama masih kanker payudara, kanker serviks dan kanker kolorektal," kata Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD- KHOM, FACP, FINASIM saat acara Kenali Kanker Kolorektal Lebih Dekat di kantor YKI, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Sementara, data GLOBOCAN 2012 menunjukkan insiden kanker koloraktal di Indonesia 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa dengan tingkat kematian 9,5% dari seluruh kanker. Bahkan, secara keseluruhan risiko kanker kolorektal adalah 1 dari 20 orang atau 5%.
"Sekitar 25% pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut, sehingga kanker telah menyebar ke organ lain. Pada kondisi ini, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih mahal dan tingkat keberhasilan juga menurun," jelas dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD-KHOM.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko serta melakukan gaya hidup sehat. Seperti olahraga, tidak merokok, diet seimbang, cukup istirahat hingga atasi stres.
Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektrum. Umumnya, kanker ini bermula dari polip yang tumbuh di sepanjang dinding permukaan dalam usus besar serta rektum.
"Untuk laki-laki, pertama itu kanker paru, kedua kanker kolorektal dan prostat. Tapi kalau wanita yang pertama masih kanker payudara, kanker serviks dan kanker kolorektal," kata Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD- KHOM, FACP, FINASIM saat acara Kenali Kanker Kolorektal Lebih Dekat di kantor YKI, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Sementara, data GLOBOCAN 2012 menunjukkan insiden kanker koloraktal di Indonesia 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa dengan tingkat kematian 9,5% dari seluruh kanker. Bahkan, secara keseluruhan risiko kanker kolorektal adalah 1 dari 20 orang atau 5%.
"Sekitar 25% pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut, sehingga kanker telah menyebar ke organ lain. Pada kondisi ini, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih mahal dan tingkat keberhasilan juga menurun," jelas dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD-KHOM.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko serta melakukan gaya hidup sehat. Seperti olahraga, tidak merokok, diet seimbang, cukup istirahat hingga atasi stres.
(tdy)