Mencoba Bikin Label Fashion Sendiri

Rabu, 04 April 2018 - 14:02 WIB
Mencoba Bikin Label...
Mencoba Bikin Label Fashion Sendiri
A A A
HILARY Swank tidak pernah tahu bahwa dia ingin menjadi seorang desainer. Saat tumbuh dewasa, dia bermimpi menjadi dokter hewan, astronot, dan pada usia 8 tahun ingin menjadi aktris.

Tetapi sebagai desainer, dia tidak pernah tahu bahwa suatu hari akan meluncurkan lini pakaiannya sendiri pada Oktober 2016, sebagai pucuk pimpinan sebuah merek yang menggabungkan desain highfashion dengan tekstil berkinerja tinggi yang disebut Mission Statement.

“Sekitar satu dekade lalu, saya menyadari tidak ada apa pun yang dapat membawa saya keluar dari rutinitas sehari-hari. Saya terlalu sibuk membuat film untuk memiliki waktu fokus pada hal lain,” ungkap Swank, dikutip Instyle.com.

Tetapi, ketika sang ayah menjalani transplantasi paru-paru dan dia menjadi pengurus satusatunya, itu adalah pertama kalinya baginya menghabiskan lebih dari 12 minggu di satu tempat.

“Jadi saat merawat ayah, saya memiliki kesempatan di mana saya punya waktu untuk duduk dan fokus pada keinginan untuk melihat ini menjadi kenyataan,” tuturnya.

Dalam dekade sejak gagasan awalnya, Swank tahu bahwa sebuah gerakan kecil yang disebut athleisure telah dimulai, yang pada dasarnya penglihatannya menjadi sebuah kata. Namun, menurutnya, tidak ada yang cukup memahaminya.

“Alasan mengapa saya mengatakan itu adalah karena semua orang hanya terlihat seperti mereka dalam pakaian olahraga, tetapi saya tidak mencoba mengubah sesuatu yang orang mungkin sudah cintai,” katanya. Swank pun merilis busana olahraga yang nyaman, tetapi tetap fashionable .

Dia membawa desain pakaiannya ke level berikutnya dengan alternatif yang nyaman dan chic, yang tidak ditemukan di luar. Dia menciptakan istilah baru, yaitu aesthetic-wear. Sama seperti kedengarannya, aesthetic-wear berarti desain yang sangat fungsional, yang memiliki daya tahan tinggi seperti dalam estetika.

Semuanya bisa dicuci dengan mesin, termasuk potongan kulit, di mana Swank bersikeras ingin memakai bahan ini dan wol kasmirmerino yang sangat lembut seperti memakai kapas awan. Dia juga mengambil kain berteknologi tinggi empat dimensi dari Paris yang digabungkan sedemikian rupa hingga mulus seperti tidak akan pernah robek atau terurai.

Jaket kulit berkerudung juga dirancang sebagai biker jacket, dengan ritsleting di bagian belakang untuk ventilasi dan lebih banyak ruang untuk gerakan sem purna bagi mereka yang bekerja dengan sepeda. Terlibat dalam semua aspek penciptaan merek ini menjadi begitu penting bagi Swank.

Dia pun telah mengunjungi pabrik dan mengenal para perajin yang membuat pakaiannya. Meskipun tidak membuat sketsa, Swank mendesain dengan seorang perancang sensasional yang dapat mewujudkan ide-idenya.

Tetapi, tentu saja Swank memilih setiap kain dan menimbang setiap detail, bahkan dalam pembuatan kain miliknya yang memberikan fungsi khusus untuk kemampuan menggunakan pakaiannya dalam berbagai situasi. Untuk label busana miliknya ini, Swank membiayai setengah investasi hingga kini.

Dia mengajak beberapa kolega berpengalaman untuk berinvestasi. Ingin berbeda dari brand fashion kebanyakan, pakaian yang dirancang untuk Mission Statement pun dibuat sebagai pakaian mewah paling nyaman dan bergaya yang bisa dimiliki.

Karena itu, labelnya mengambil pakaian dari pabrik-pabrik Italia dan Portugis, yang menempatkan perhatian tertinggi pada kualitas potongan dan fungsi pakaian. Label yang didirikannya memakai kain eksklusif.

“Saya diberi tahu banyak orang bahwa tidak ada yang seperti ini di pasar sekarang ini. Ini menarik untuk didengar dan membuat saya tetap terinspirasi untuk menciptakan lebih banyak hal,” ucap Swank, dikutip Forbes.com . (Dyah Ayu Pamela)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7883 seconds (0.1#10.140)