Indonesia Bakal Turut Serta di London Book Fair 2018
A
A
A
JAKARTA - Sukses menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair, Indonesia kini turut hadir pada perhelatan pameran buku internasional lainnya yaitu London Book Fair (LBF) 2018 yang diselenggarakan pada 10—12 April 2018. Melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Indonesia juga telah mencapai kesepakatan dengan panitia LBF untuk menjadi market focus pada gelaran LBF tahun 2019.
Wakil kepala Bekraf, Ricky Joseph Pesik mengatakan bahwa industri ekonomi kreatif di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Industri ini telah melibatkan sumber daya manusia sebesar 15,9 juta dan berkontribusi ekspor senilai USD20 miliar.
"Sebagai country market focus di London Book Fair, kami ingin mengambil peluang ini untuk membawa sektor penerbitan di Indonesia dan sektor lainnya yang berkaitan ke level selanjutnya dengan menampilkan penulis-penulis terkemuka, penerbit dan warisan literasi dan budaya Indonesia yang kaya, dengan harapan mampu menyumbangkan kesempatan besar bagi sektor kreatif Indonesia," ujar Ricky dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Ketua Harian Komite Pelaksana Indonesia Market Focus di London Book Fair, Laura Prinsloo menambahkan sejak tahun 2015 jumlah judul buku yang diminati di luar negeri meningkat pesat sampai pada angka di atas 1.000 judul dan mengalahkan negera lain di Asia Tenggara. "Ini pencapaian yang sangat baik dan menjadi sebuah indikator bahwa karya anak bangsa mampu bersaing dan diminati pasar internasional," kata Laura.
Dia menjelaskan bahwa kepanitiaan yang dibentuk akan membawa total 300 judul buku di LBF 2018. Selain itu, untuk menyesuaikan tema LBF tahun ini yaitu Taking Words Further Content Across Media, panitia juga menyiapkan kesempatan bagi bidang industri kreatif di lura penerbitan buku untuk ikut tampil di LBF 2019 nanti.
"Untuk itu selain menghadirkan buku-buku terpilih, panitia menyiapkan penyangan film-film Indonesia yang diangkat dari buku seperti Dilan, Laskar Pelangi, Filosofi Kopi dan dibawah kurasi Sekar Ayu Asmara seorang penulis, sutradara dan produser film yang akan ikut serta di LBF 2018 sebagai narasumber," papar Laura.
Selain hadir pada LBF 2018, tahun ini Indonesia juga menjadi negara tamu di Kuala Lumpur International Book Fair yang diselenggarakan di Putra World Trade Center (PWTC) pada tanggal 27 April—6 Mei 2018, ajang pameran buku terbesar di Malaysia ini mengangkat tema "Lakaran Karya Merentas Peradaban Bangsa".
Pada gelaran tersebut Indonesia akan tampil dengan konsep Business to Bussines dan Business to Customer dengan menampilkan keragaman produk industri kreatif diantaranya buku, boardgames, merchandise, karakter, film. Sedangkan jumlah buku yang ditampilkan mencapai lebih dari 1000 judul dari 45 penerbit. Indonesia juga menghadirkan penulis dan kreator terbaik Indonesia seperti Dee Lestari serta mempromosikan dan melibatkan potensi lainnya dari Indonesia seperti pendidikan, sekolah dan pariwisata.
"Ini sebagai salah satu langkah Bekraf dengan terus serius mendukung perkembangan subsektor penerbitan Indonesia untuk mendunia, tahun lalu kami aktif mendukung kehadiran Indonesia di Frankfurt Book Fair, Asian Festival of Children di Singapura dan tahun ini Bekraf kembali mendukung kehadiran Indonesia sebagai negara tamu di KLIBF," papar Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf, Boni Pujianto.
Wakil kepala Bekraf, Ricky Joseph Pesik mengatakan bahwa industri ekonomi kreatif di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Industri ini telah melibatkan sumber daya manusia sebesar 15,9 juta dan berkontribusi ekspor senilai USD20 miliar.
"Sebagai country market focus di London Book Fair, kami ingin mengambil peluang ini untuk membawa sektor penerbitan di Indonesia dan sektor lainnya yang berkaitan ke level selanjutnya dengan menampilkan penulis-penulis terkemuka, penerbit dan warisan literasi dan budaya Indonesia yang kaya, dengan harapan mampu menyumbangkan kesempatan besar bagi sektor kreatif Indonesia," ujar Ricky dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Ketua Harian Komite Pelaksana Indonesia Market Focus di London Book Fair, Laura Prinsloo menambahkan sejak tahun 2015 jumlah judul buku yang diminati di luar negeri meningkat pesat sampai pada angka di atas 1.000 judul dan mengalahkan negera lain di Asia Tenggara. "Ini pencapaian yang sangat baik dan menjadi sebuah indikator bahwa karya anak bangsa mampu bersaing dan diminati pasar internasional," kata Laura.
Dia menjelaskan bahwa kepanitiaan yang dibentuk akan membawa total 300 judul buku di LBF 2018. Selain itu, untuk menyesuaikan tema LBF tahun ini yaitu Taking Words Further Content Across Media, panitia juga menyiapkan kesempatan bagi bidang industri kreatif di lura penerbitan buku untuk ikut tampil di LBF 2019 nanti.
"Untuk itu selain menghadirkan buku-buku terpilih, panitia menyiapkan penyangan film-film Indonesia yang diangkat dari buku seperti Dilan, Laskar Pelangi, Filosofi Kopi dan dibawah kurasi Sekar Ayu Asmara seorang penulis, sutradara dan produser film yang akan ikut serta di LBF 2018 sebagai narasumber," papar Laura.
Selain hadir pada LBF 2018, tahun ini Indonesia juga menjadi negara tamu di Kuala Lumpur International Book Fair yang diselenggarakan di Putra World Trade Center (PWTC) pada tanggal 27 April—6 Mei 2018, ajang pameran buku terbesar di Malaysia ini mengangkat tema "Lakaran Karya Merentas Peradaban Bangsa".
Pada gelaran tersebut Indonesia akan tampil dengan konsep Business to Bussines dan Business to Customer dengan menampilkan keragaman produk industri kreatif diantaranya buku, boardgames, merchandise, karakter, film. Sedangkan jumlah buku yang ditampilkan mencapai lebih dari 1000 judul dari 45 penerbit. Indonesia juga menghadirkan penulis dan kreator terbaik Indonesia seperti Dee Lestari serta mempromosikan dan melibatkan potensi lainnya dari Indonesia seperti pendidikan, sekolah dan pariwisata.
"Ini sebagai salah satu langkah Bekraf dengan terus serius mendukung perkembangan subsektor penerbitan Indonesia untuk mendunia, tahun lalu kami aktif mendukung kehadiran Indonesia di Frankfurt Book Fair, Asian Festival of Children di Singapura dan tahun ini Bekraf kembali mendukung kehadiran Indonesia sebagai negara tamu di KLIBF," papar Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf, Boni Pujianto.
(alv)