Menu Lokal di Hotel Berbintang
A
A
A
TANGERANG - Menu lokal dari nusantara selalu menggugah selera, dengan cita rasa yang sudah pasti cocok dilidah penggemarnya. Seperti beberapa sajian andalan berikut, yang bisa Anda coba jika datang ke restoran Mezzanine di Atria Hotel Gading Serpong, Tangerang.
KORAN SINDO berkesempatan mencicip betapa kelezatan khasanah menu dari negeri sendiri dan dikemas ala restoran hotel menjadi lebih berkesan. “Kita memang mengungulkan menu Indonesia disini, tiap hari Jum’at bahkan ada sarapan ndeso yang menjadi daya tarik tamu di Mezzanine,” ungkap Elsa Mariana Iyan, Public Relation Manager di Atria Hotel Gading Serpong.
Meski mengangkat makanan lokal, namun Restoran Mezzanine di Atria Hotel Gading Serpong, Tangerang ini tetap mengemas makanan tak kalah menarik dengan rasanya yang juga sedap berkat bumbu-bumbu khas kaya rempah. Sebagai permulaan ada appetizer unik yang tersaji pertama di meja, yaitu pisang goreng cakalang. Terlihat tak biasa, disini pisang goreng dipadankan dengan tumis kering ikan cakalang yang dipisah.
Cara menikmatinya makan terlebih dahulu pisang gorengnya, kemudian menggunakan garpu dipadu ikan cakalang yang pedas manis. Rasanya menjadi terbilang unik dan dapat dikatakan belum pernah ada di tempat lain. Menurut Elsa, selain pisang goreng, biasanya juga tersedia singkong goreng cakalang. Kedua menu appetizer ini bisa dipesan di lobby lounge maupun di Mezzanine untuk teman ngopi.
Berlanjut ke menu utama, ada signature menu yang jangan sampai kelewatan, yaitu nasi besek cabe pecah. Dari namanya saja sudah terbayang akan tampil sebagaimana nasi besek yang biasa dibagi-bagikan jika ada acara selametan yang umum dilakukan orang Indonesia. Karena ala hotel Bintang 4, sajian nasi besek ini pun cukup menarik, nasi ditempatkan dalam tempat berbahan bambu berbentuk kotak.
Di dalamnya bisa ditemukan nasi gurih yang berbumbu dominan dari kecombrang. Wanginya tak tahan mengundang rasa ingin segera menyantapnya, lalu ada beberapa lauk yang disertakan seperti daging buntut sapi balado, ikan asin jambal berbumbu cabai hijau, dan ayam balado, lalu ada tambahan tumis taoge.
Ketika mencobanya tiap lauk ini terbilang enak dengan cita rasa pedas dari rempah cabai. Namun kombinasinya agak kurang beragam dari sisi semuanya merupakan lauk protein hewani jika digabungkan dengan nasi yang gurih rasanya pun jadi makin berbumbu. Selain itu dari segi tekstur, jika ada tambahan kerupuk yang merupakan satu kekayaan ragam kuliner Indonesia sebenarnya akan menjadikan nasi besek ini terasa lebih lengkap.
Masih dengan menu utama, KORAN SINDO merekomendasikan untuk mencoba menu bebek buroq. Terdengar menarik dari namanya, bebek ini sebelum digoreng dimarinasi terlebih dahulu dengan bumbu kuning yang berupa campuran ketumbar. Tampil dengan kombinasi menarik, bebek bersama nasi putih yang dibungkus daun pisang, disandingkan dengan lauk tumis melinjo yang ketika dicoba rasa dan perpaduan dengan bebek ini bisa cocok.
Selain itu yang juga menjadikan nasi bersama paduan bebek ini menggugah selera, ada pelengkap sambal dabu dabu dari Minahasa yang berpadu ikan tongkol. Berkat sambal ini kombinasi nasi putih, bebek, tumis melinjo, menjadi semakin segar dan ada sedikit lecutan pedas.
“Dabu-dabu cocok dengan ikan, biasanya identik dengan cakalang atau tongkol, sebenarnya tongkol yang diasap, tapi ini bukan cakalang asap,” Ungkap Abdul Malik, Executive Chef Atria Hotel Gading Serpong.
Selain ketiga menu lokal tadi, Restoran Mezzanine untuk buffet makan siang juga memiliki menu nusantara lainnya, seperti rawon, gulai kambing, nasi goreng buntut, ikan bakar, dan ayam bakar kampung, dimana menu juga dirotasi.
Setelah mencoba menu utamanya, petualangan kuliner lokal masih berlanjut dengan mencoba menu dessert colenak in chocolate cup. Colenak yang merupakan makanan khas Jawa Barat dengan tape bakar dipadu tambahan gula maupun susu, kali itu dipresentasikan menjadi lebih menarik. “Tapai diberi rasa ditaburi brown sugar, lalu didiamkan agar meresap baru di bake,” ungkap Badru Salam, Pastry Chef di Atria Hotel
Sebagai tambahan rasa ada parutan kelapa yang dikukus dan dibumbui brown sugar serta garam, colenak lalu ditaru di cup yang terbuat dari cokelat. Presentasi yang tak biasa dari colenak yang merupakan kudapan lokal ini menurut Chef Badrun, bertujuan untuk menaikan level makanan Indonesia. Tampilan semakin dibuat berbeda karena ada arnis buah agar lebih berwarna diberi tambahan peach, strawberry, cherri, jelly, dan saus pandan. (Dyah Ayu Pamela)
KORAN SINDO berkesempatan mencicip betapa kelezatan khasanah menu dari negeri sendiri dan dikemas ala restoran hotel menjadi lebih berkesan. “Kita memang mengungulkan menu Indonesia disini, tiap hari Jum’at bahkan ada sarapan ndeso yang menjadi daya tarik tamu di Mezzanine,” ungkap Elsa Mariana Iyan, Public Relation Manager di Atria Hotel Gading Serpong.
Meski mengangkat makanan lokal, namun Restoran Mezzanine di Atria Hotel Gading Serpong, Tangerang ini tetap mengemas makanan tak kalah menarik dengan rasanya yang juga sedap berkat bumbu-bumbu khas kaya rempah. Sebagai permulaan ada appetizer unik yang tersaji pertama di meja, yaitu pisang goreng cakalang. Terlihat tak biasa, disini pisang goreng dipadankan dengan tumis kering ikan cakalang yang dipisah.
Cara menikmatinya makan terlebih dahulu pisang gorengnya, kemudian menggunakan garpu dipadu ikan cakalang yang pedas manis. Rasanya menjadi terbilang unik dan dapat dikatakan belum pernah ada di tempat lain. Menurut Elsa, selain pisang goreng, biasanya juga tersedia singkong goreng cakalang. Kedua menu appetizer ini bisa dipesan di lobby lounge maupun di Mezzanine untuk teman ngopi.
Berlanjut ke menu utama, ada signature menu yang jangan sampai kelewatan, yaitu nasi besek cabe pecah. Dari namanya saja sudah terbayang akan tampil sebagaimana nasi besek yang biasa dibagi-bagikan jika ada acara selametan yang umum dilakukan orang Indonesia. Karena ala hotel Bintang 4, sajian nasi besek ini pun cukup menarik, nasi ditempatkan dalam tempat berbahan bambu berbentuk kotak.
Di dalamnya bisa ditemukan nasi gurih yang berbumbu dominan dari kecombrang. Wanginya tak tahan mengundang rasa ingin segera menyantapnya, lalu ada beberapa lauk yang disertakan seperti daging buntut sapi balado, ikan asin jambal berbumbu cabai hijau, dan ayam balado, lalu ada tambahan tumis taoge.
Ketika mencobanya tiap lauk ini terbilang enak dengan cita rasa pedas dari rempah cabai. Namun kombinasinya agak kurang beragam dari sisi semuanya merupakan lauk protein hewani jika digabungkan dengan nasi yang gurih rasanya pun jadi makin berbumbu. Selain itu dari segi tekstur, jika ada tambahan kerupuk yang merupakan satu kekayaan ragam kuliner Indonesia sebenarnya akan menjadikan nasi besek ini terasa lebih lengkap.
Masih dengan menu utama, KORAN SINDO merekomendasikan untuk mencoba menu bebek buroq. Terdengar menarik dari namanya, bebek ini sebelum digoreng dimarinasi terlebih dahulu dengan bumbu kuning yang berupa campuran ketumbar. Tampil dengan kombinasi menarik, bebek bersama nasi putih yang dibungkus daun pisang, disandingkan dengan lauk tumis melinjo yang ketika dicoba rasa dan perpaduan dengan bebek ini bisa cocok.
Selain itu yang juga menjadikan nasi bersama paduan bebek ini menggugah selera, ada pelengkap sambal dabu dabu dari Minahasa yang berpadu ikan tongkol. Berkat sambal ini kombinasi nasi putih, bebek, tumis melinjo, menjadi semakin segar dan ada sedikit lecutan pedas.
“Dabu-dabu cocok dengan ikan, biasanya identik dengan cakalang atau tongkol, sebenarnya tongkol yang diasap, tapi ini bukan cakalang asap,” Ungkap Abdul Malik, Executive Chef Atria Hotel Gading Serpong.
Selain ketiga menu lokal tadi, Restoran Mezzanine untuk buffet makan siang juga memiliki menu nusantara lainnya, seperti rawon, gulai kambing, nasi goreng buntut, ikan bakar, dan ayam bakar kampung, dimana menu juga dirotasi.
Setelah mencoba menu utamanya, petualangan kuliner lokal masih berlanjut dengan mencoba menu dessert colenak in chocolate cup. Colenak yang merupakan makanan khas Jawa Barat dengan tape bakar dipadu tambahan gula maupun susu, kali itu dipresentasikan menjadi lebih menarik. “Tapai diberi rasa ditaburi brown sugar, lalu didiamkan agar meresap baru di bake,” ungkap Badru Salam, Pastry Chef di Atria Hotel
Sebagai tambahan rasa ada parutan kelapa yang dikukus dan dibumbui brown sugar serta garam, colenak lalu ditaru di cup yang terbuat dari cokelat. Presentasi yang tak biasa dari colenak yang merupakan kudapan lokal ini menurut Chef Badrun, bertujuan untuk menaikan level makanan Indonesia. Tampilan semakin dibuat berbeda karena ada arnis buah agar lebih berwarna diberi tambahan peach, strawberry, cherri, jelly, dan saus pandan. (Dyah Ayu Pamela)
(nfl)