Jo Malone Ciptakan Wangi Baru
A
A
A
PADA tahun 2003 Jo Malone didiagnosis menderita kanker payudara. Hal ini membuatnya harus menjual seluruh perusahaannya ke Estee Lauder dan menciptakan brand parfum baru Jo Loves.
Pada tahun 2003 Jo didiagnosis mengidap kanker payudara. Dia kemudian menjalani kemoterapi dan menghabiskan satu tahun berjuang untuk hidupnya. “Tentu saja kanker membuat saya melihat kehidupan dan bisnis saya secara berbeda,” ujar Jo, seperti dilansir Dailymail.co.uk.
Jo menuturkan, kemoterapi telah menurunkan indra penciumannya. Hal inilah yang menghambatnya dalam menciptakan parfum-parfum baru. Pada 2006 Jo memutuskan untuk menjual seluruh perusahaannya ke Estee Lauder.
“Dalam penjualan ini juga tercantum perjanjian nonpersaingan bahwa saya tidak diperbolehkan mendirikan brand parfum selama 5 tahun,” ujar Jo. Jo meninggalkan perusahaan segera setelah itu, meskipun hubungannya dengan Estee Lauder tetap dekat.
Perusahaan itu menerbangkannya ke New York untuk menjalani perawatan kanker payudara terbaik. Dari tahun 2006 hingga 2011, Jo terpaksa harus vakum dari industri parfum. Ia pun fokus untuk mengobati kanker payudaranya dan mengurus keluarganya.
“Saya masih luar biasa bangga dengan apa yang saya buat dengan Jo Malone London. Merek ini terus berkembang dan berada di tangan yang aman,” ujar Jo. Pada November 2011, setelah masa perjanjian berakhir dan kondisi tubuhnya semakin membaik, Jo mendirikan brand parfum baru bernama Jo Loves.
“Keharuman adalah hal yang benar-benar saya sukai. Jadi saya sangat senang bisa kembali. Brand parfum baru ini adalah tentang kenangan dan tentang keberadaan saya yang baru,” ujar Jo.
Ia mengungkapkan, brand ini dibuat sebagai bentuk penyesalannya karena telah meninggalkan Jo Malone London. “Saya bisa menyesalinya seumur hidup saya, atau bangkit dan mencobanya lagi. Jadi, saya mencobanya lagi dengan Jo Loves,” ujar Jo.
Ironisnya, menurut Jo, sebagian besar publik mengira Jo masih mengepalai Jo Malone London. Jo dan suaminya membuka toko pertama Jo Loves di Elizabeth Street, Belgravia, Inggris.
Untuk mengembangkan bisnisnya, Jo membuat kesepakatan dengan Net-a-Porter, toko mewah online , untuk menjual koleksi Jo Loves dan mendistribusikan produknya ke lebih dari 180 negara. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Pada tahun 2003 Jo didiagnosis mengidap kanker payudara. Dia kemudian menjalani kemoterapi dan menghabiskan satu tahun berjuang untuk hidupnya. “Tentu saja kanker membuat saya melihat kehidupan dan bisnis saya secara berbeda,” ujar Jo, seperti dilansir Dailymail.co.uk.
Jo menuturkan, kemoterapi telah menurunkan indra penciumannya. Hal inilah yang menghambatnya dalam menciptakan parfum-parfum baru. Pada 2006 Jo memutuskan untuk menjual seluruh perusahaannya ke Estee Lauder.
“Dalam penjualan ini juga tercantum perjanjian nonpersaingan bahwa saya tidak diperbolehkan mendirikan brand parfum selama 5 tahun,” ujar Jo. Jo meninggalkan perusahaan segera setelah itu, meskipun hubungannya dengan Estee Lauder tetap dekat.
Perusahaan itu menerbangkannya ke New York untuk menjalani perawatan kanker payudara terbaik. Dari tahun 2006 hingga 2011, Jo terpaksa harus vakum dari industri parfum. Ia pun fokus untuk mengobati kanker payudaranya dan mengurus keluarganya.
“Saya masih luar biasa bangga dengan apa yang saya buat dengan Jo Malone London. Merek ini terus berkembang dan berada di tangan yang aman,” ujar Jo. Pada November 2011, setelah masa perjanjian berakhir dan kondisi tubuhnya semakin membaik, Jo mendirikan brand parfum baru bernama Jo Loves.
“Keharuman adalah hal yang benar-benar saya sukai. Jadi saya sangat senang bisa kembali. Brand parfum baru ini adalah tentang kenangan dan tentang keberadaan saya yang baru,” ujar Jo.
Ia mengungkapkan, brand ini dibuat sebagai bentuk penyesalannya karena telah meninggalkan Jo Malone London. “Saya bisa menyesalinya seumur hidup saya, atau bangkit dan mencobanya lagi. Jadi, saya mencobanya lagi dengan Jo Loves,” ujar Jo.
Ironisnya, menurut Jo, sebagian besar publik mengira Jo masih mengepalai Jo Malone London. Jo dan suaminya membuka toko pertama Jo Loves di Elizabeth Street, Belgravia, Inggris.
Untuk mengembangkan bisnisnya, Jo membuat kesepakatan dengan Net-a-Porter, toko mewah online , untuk menjual koleksi Jo Loves dan mendistribusikan produknya ke lebih dari 180 negara. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)