Tahun Ini, Pernikahan Bergaya Mandarin Mulai Dilirik
A
A
A
BANDUNG - Pada 2018, tema pernikahan bergaya Mandarin menjadi tren dan mulai dilirik sejumlah calon pengantin di Tanah Air. Konsep bergenre Tiongkok itu diprediksi bakal menyerap 10% dari pangsa pasar penyedia pesta pernikahan yang 80% di antaranya masih didominasi nuansa tradisional.
Penyelenggara Bandung The Wedding Concert Show 3.0 2018, Rama Klik mengatakan, tahun ini muncul tren tema pernikahan Mandarin menjadi altermatif pilihan dari tema tradisional mainstream. "Namun saat ini, tema pernikahan minimalis dengan outdoor party lebih banyak dipilih karena nuansa keintimannya lebih terasa," kata Rama di Bale Asri Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (13/4/2018).
Bandung The Wedding Concert Show 2018, ujar Rama, diikuti oleh 105 peserta pameran dengan 75 booth vendor yang menawarkan berbagai keperluan pernikahan. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh sejumlah hotel berbintang di Kota Bandung, seperti Kagum Group Hotel, Tauzia Group Hotel, Savoy, dan lain-lain.
Rama mengemukakan, dalam tiga hari penyelenggaraan, Jumat-Minggu 13-15 April 2018, penyelenggara menargetkan transaksi di angka Rp1 miliar per hari atau total Rp3 miliar. "Tahun lalu kami menargetkan jumlah pengunjung di angka 4.000 orang per hari. Ternyata, pengunjung mencapai 15.000 orang selama tiga hari. Tahun ini mudah-mudahan bisa menembus 20.000 pengunjung," ujar dia.
Rama menuturkan, pameran kali ini menawarkan berbagai jasa wedding organizer, make up artist, busana pengantin, dekorasi, video dan fotografi, catering, undangan, musik pengiring, dan pernah pernik pelengkap lain yang biasa dibutuhkan dalam perhelatan nikah. "Pasar pengguna jasa pernikahan dari beragam vendor kini semakin luas. Ini dibuktikan dengan semakin banyaknya peminat yang ingin menjadi bagian dari Bandung The Wedding Concert Show 2018," tutur Rama.
Untuk memeriahkan acara ini, saat penutupan Bandung The Wedding Concert Show 2018, akan dihadirkan fashion show akbar yang menampilkan koleksi gaun pengantin dari tiga desainer sekaligus MUA ternama, Ivan Belva, Dindin Nurdiansyah, dan Ayung Berinda. "Menariknya, dalam adibusana tersebut, panitia membuat konsep baru, yakni pengiring musik yang diusung secara live dengan balutan bigband megah," kata Rama.
Penyelenggara Bandung The Wedding Concert Show 3.0 2018, Rama Klik mengatakan, tahun ini muncul tren tema pernikahan Mandarin menjadi altermatif pilihan dari tema tradisional mainstream. "Namun saat ini, tema pernikahan minimalis dengan outdoor party lebih banyak dipilih karena nuansa keintimannya lebih terasa," kata Rama di Bale Asri Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (13/4/2018).
Bandung The Wedding Concert Show 2018, ujar Rama, diikuti oleh 105 peserta pameran dengan 75 booth vendor yang menawarkan berbagai keperluan pernikahan. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh sejumlah hotel berbintang di Kota Bandung, seperti Kagum Group Hotel, Tauzia Group Hotel, Savoy, dan lain-lain.
Rama mengemukakan, dalam tiga hari penyelenggaraan, Jumat-Minggu 13-15 April 2018, penyelenggara menargetkan transaksi di angka Rp1 miliar per hari atau total Rp3 miliar. "Tahun lalu kami menargetkan jumlah pengunjung di angka 4.000 orang per hari. Ternyata, pengunjung mencapai 15.000 orang selama tiga hari. Tahun ini mudah-mudahan bisa menembus 20.000 pengunjung," ujar dia.
Rama menuturkan, pameran kali ini menawarkan berbagai jasa wedding organizer, make up artist, busana pengantin, dekorasi, video dan fotografi, catering, undangan, musik pengiring, dan pernah pernik pelengkap lain yang biasa dibutuhkan dalam perhelatan nikah. "Pasar pengguna jasa pernikahan dari beragam vendor kini semakin luas. Ini dibuktikan dengan semakin banyaknya peminat yang ingin menjadi bagian dari Bandung The Wedding Concert Show 2018," tutur Rama.
Untuk memeriahkan acara ini, saat penutupan Bandung The Wedding Concert Show 2018, akan dihadirkan fashion show akbar yang menampilkan koleksi gaun pengantin dari tiga desainer sekaligus MUA ternama, Ivan Belva, Dindin Nurdiansyah, dan Ayung Berinda. "Menariknya, dalam adibusana tersebut, panitia membuat konsep baru, yakni pengiring musik yang diusung secara live dengan balutan bigband megah," kata Rama.
(alv)