Dampak Negatif Anak Zaman Now

Senin, 16 April 2018 - 18:30 WIB
Dampak Negatif Anak...
Dampak Negatif Anak Zaman Now
A A A
HIDUP pada era digital memang memiliki kelebihan tersendiri. Salah satunya menjadikan anak-anak, bahkan pada usia dini sekalipun, melek teknologi.

Namun, bukan berarti anak-anak yang lahir dari generasi ini tidak bebas dari dampak negatif. Psikolog Tiga Generasi Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, selain melek teknologi, anak-anak zaman now juga lebih ekspresif ketimbang anak-anak yang lahir dari generasi sebelumnya. Kekurangannya, karena paparan teknologi yang tinggi, biasanya anak-anak mengalami speech delay atau terlambat bicara.

"Benar mereka bisa mengenal huruf atau angka lebih cepat lewat gadget, tapi kita lupa bahwa ada media lain yang juga bermanfaat. Seperti mengenal warna lewat buku, ajak ke taman, atau bermain puzzle beneran," kata Vera dalam acara Mothercare Serukan Kampanye "Senangnya Jadi Ibu" untuk Para Ibu Millennial.

Dia melanjutkan, ibu milenial cenderung menganggap dirinya bisa melakukan banyak hal sendiri, misalnya tanpa bantuan asisten rumah tangga. Mereka pun senang memasang target. Tetapi dampaknya, kalau tidak tercapai, ibu rentan terkena stres. Sering pula ibuibu ini tidak siap menghadapi kenyataan. Sebut saja memiliki anak harus siap begadang dan siap segalanya. Jika tidak, ibu bisa depresi atau terkena baby blues syndrome.

Vera mengingatkan, tidak perlu berusaha menjadi ibu yang sempurna, menjadi ibu yang baik saja sudah cukup. Hal yang juga perlu diperhatikan adalah pentingnya support system dalam keluarga, salah satunya peran seorang ayah. "Support system ibu baru adalah pendamping hidupnya, yaitu suami dan keluarga terdekat. Untuk para millennial mom, sekarang lebih banyak, misalnya masuk grup parenting atau komunitas, ini mendapat sosial support yang besar," papar Vera.

Karena itu, Mothercare juga menyediakan wadah bagi para calon ibu dan ibu baru untuk berbagi informasi tentang serunya kehidupan parenting. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi psikologis calon ibu dan para ibu baru, tetapi juga untuk kesehatan psikologis anak. Kondisi psikologis seorang ibu dan calon ibu sangat berpengaruh pada kestabilan emosional seorang anak. Anak yang diasuh dan berada pada lingkungan yang bahagia dan tercukupi kebutuhannya akan cenderung lebih ceria dan mudah bersosialisasi di masyarakat nantinya.

Kampanye #senangnyajadiibu yang dimulai pada 14-28 Desember 2017 lalu telah menghasilkan satu pemenang terbaik yang menginspirasi Mothercare untuk memvisualisasikan dalam bentuk video. Antusias para ibu terlihat dari media sosial Mothercare dengan tingginya jumlah partisipan yang mencapai 2.233 cerita. Berbagai profesi, latar belakang, dan budaya menjadikan para ibu di Indonesia wanita yang kuat dan pahlawan bagi keluarganya.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)