Australia Waspadai Penyakit Bisul Pemakan Daging

Kamis, 19 April 2018 - 02:32 WIB
Australia Waspadai Penyakit Bisul Pemakan Daging
Australia Waspadai Penyakit Bisul Pemakan Daging
A A A
AUSTRALIA - Para ahli kesehatan di Australia mengkhawatirkan bisul buruli atau bisul pemakan daging yang akan menjadi epidemi tahun ini. Penyakit ini memiliki gejala awal berupa infeksi di lengan atau kaki sebagai luka yang tak kunjung sembuh dan semakin membesar.

Dalam waktu 4 tahun terkahir, kasus bisul pemakan daging di Victoria tercatat meningkat hampir 400%. Sedangkan pada 2016 dilaporkan ada 182 kasus dan 236 kasus tercatat di 11 bulan awal di 2017. Kondisi ini dipicu oleh nyamuk yang menyebarkan bakteri mycobacterium ulcerans (MU) yang menyebabkan infeksi, setelah ada kontak dengan posum (hewan sejenis tupai) yang terinfeksi.

Umumnya, bakteri ini ditemukan di kedua semenanjung Victoria, yakni Bellarine dan Mornington. Ahli penyakit infeksi dari Victoria, Prof Daniel O'Brien menjelaskan penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan segala usia.

"Bisa jadi sangat parah dan memakan kulit serta jaringan lunaknya. Yang seringnya akan menjadi cacat jangka panjang, bahkan gangguan mobilitas dan kadang-kadang bisa sebabkan kematian," jelas Prof. O' Brien seperti dilansir dari ABC News.

Seperti halnya yang dialami Gus Charles, remaja asal Australia yang dikabarkan mengalami luka parah di lutut. Charles harus menjalani operasi bedah plastik setelah mengunjungi semenanjung Mornington di Victoria, Australia. Sebelum melakukan operasi, Charles sempat salah mendapatkan diagnosis dan dia membutuhkan waktu 6 bulan untuk memulihkan kondisinya.

"Aku tak bisa lari dengan teman-teman, tak bisa berenang, tak bisa berolahraga sekitar 3 bulan," ungkap Charles.

"Kita tengah berada dalam epidemi yang serius. Sangat sulit untuk mencegahnya dan mengatasinya dengan intervensi kesehatan masyarakat yang efektif jika kita tidak mengetahui informasi ilmiah yang benar-benar mendasar," jelas Prof O'Brien.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6376 seconds (0.1#10.140)