; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Miss Indonesia Alya Nurshabrina Berbagi Inspirasi Bersama Siswa SMA
Miss Indonesia Alya Nurshabrina Berbagi Inspirasi Bersama Siswa SMA
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka menjaga dan menyebarkan semangat RA Kartini, Miss Indonesia, Alya Nurshabrina berkunjung ke SMAK 1 BPK Penabur, Jalan Tanjung Duren Raya No. 4, Jakarta Barat, Selasa (24/4/2018). Dalam acara bertajuk Kartini X English 234 itu, Alya berbagi inspirasi di hadapan sekitar 600 siswa.
Di hadapan para siswa, dalam rangka Hari Kartini, Alya mengajak untuk tetap menghidupkan semangat yang diembuskan Kartini. Lebih dari sekadar acara seremonial, dia menegaskan peringatan Hari Kartini sudah seharusnya diisi dengan acara yang berorientasi kepada kemajuan. Kendati begitu, masih tetap bisa dilakukan secara fun.
"Acara ini sangat bagus, karena menjadi ruang berdialog antara siswa-siswi tentang isu-isu yang ada sekarang mengenai perempuan. Juga agar teman-teman, anak-anak SMA ini mengenal, cara merayakan Kartini itu nggak melulu harus fesyen show pake baju daerah loh, tapi juga bisa merayakan kartini dengan mempelajari hal hal baru dengan cara yang fun, seperti tadi kita ngobrol-ngobrol kemudian juga dikombinasikan dengan kegiatan berorganisasi dengan teman-teman di sini," kata dia.
Selain berbagi semangat, Alya juga mengaku cukup terkesan dengan respons dari para siswa. Bahkan, dia mengaku cukup terkesima ketika ada salah satu peserta yang melempar pertanyaan tentang isu yang kerap dialami oleh kaum perempuan.
"Yang cukup berkesan di saya adalah ketika ada yang bertanya bagaimana kita harus bersikap apabila ada orang yang merendahkan kita dan perenpuan lain. Saya bilang, ya lawanlah dengan karya. Kita nggak bisa mengontrol apa yg akan orang lakukan ke kita, tapi yang bisa kontrol adalah reaksi kita, apa yang kita bisa pelajari, kemudian kita bentuk karya atau pelajaran lain dari hidup kita," beber dia.
Dia menilai, acara tersebut memiliki manfaat yang sangat besar. Di usianya yang baru menginjak dewasa, dia berharap hasil sharing itu bisa menjadi bekal, bisa membuat para siswa lebih positif lagi dalam mengisi hari-hari di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, dia mengaku cukup antusias untuk ambil bagian dalam acara itu. "Untuk sharing hal-hal seperti ini tidak ada batasan umurnya dan semakin muda ia mau mempelajari dan mau terekspos hal-hal seperti ini , justru semakin bagus. Karena itu akan mempengaruhi bagaimana dia menjadi lebih positif," tutur dia.
Sementara itu, kepala SMAK 1 BPK Penabur, Endang Setyowati menegaskan, dirinya sengaja mengundang Miss Indonesia, agar tujuan dari acara itu bisa lebih tepat sasaran. Dengan usia yang masih relatif muda, Miss Indonesia dinilai bisa lebih mudah diterima, sekaligus menjadi inspirasi bagi para siswa.
"Saya merasa figur Miss Indonesia ini lebih tepat. Mudah-mudahan anak-anak juga terinspirasi. Ini terdiri dari kelas 10 dan kelas 11, sekitar 600 siswa," ujar dia.
Di hadapan para siswa, dalam rangka Hari Kartini, Alya mengajak untuk tetap menghidupkan semangat yang diembuskan Kartini. Lebih dari sekadar acara seremonial, dia menegaskan peringatan Hari Kartini sudah seharusnya diisi dengan acara yang berorientasi kepada kemajuan. Kendati begitu, masih tetap bisa dilakukan secara fun.
"Acara ini sangat bagus, karena menjadi ruang berdialog antara siswa-siswi tentang isu-isu yang ada sekarang mengenai perempuan. Juga agar teman-teman, anak-anak SMA ini mengenal, cara merayakan Kartini itu nggak melulu harus fesyen show pake baju daerah loh, tapi juga bisa merayakan kartini dengan mempelajari hal hal baru dengan cara yang fun, seperti tadi kita ngobrol-ngobrol kemudian juga dikombinasikan dengan kegiatan berorganisasi dengan teman-teman di sini," kata dia.
Selain berbagi semangat, Alya juga mengaku cukup terkesan dengan respons dari para siswa. Bahkan, dia mengaku cukup terkesima ketika ada salah satu peserta yang melempar pertanyaan tentang isu yang kerap dialami oleh kaum perempuan.
"Yang cukup berkesan di saya adalah ketika ada yang bertanya bagaimana kita harus bersikap apabila ada orang yang merendahkan kita dan perenpuan lain. Saya bilang, ya lawanlah dengan karya. Kita nggak bisa mengontrol apa yg akan orang lakukan ke kita, tapi yang bisa kontrol adalah reaksi kita, apa yang kita bisa pelajari, kemudian kita bentuk karya atau pelajaran lain dari hidup kita," beber dia.
Dia menilai, acara tersebut memiliki manfaat yang sangat besar. Di usianya yang baru menginjak dewasa, dia berharap hasil sharing itu bisa menjadi bekal, bisa membuat para siswa lebih positif lagi dalam mengisi hari-hari di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, dia mengaku cukup antusias untuk ambil bagian dalam acara itu. "Untuk sharing hal-hal seperti ini tidak ada batasan umurnya dan semakin muda ia mau mempelajari dan mau terekspos hal-hal seperti ini , justru semakin bagus. Karena itu akan mempengaruhi bagaimana dia menjadi lebih positif," tutur dia.
Sementara itu, kepala SMAK 1 BPK Penabur, Endang Setyowati menegaskan, dirinya sengaja mengundang Miss Indonesia, agar tujuan dari acara itu bisa lebih tepat sasaran. Dengan usia yang masih relatif muda, Miss Indonesia dinilai bisa lebih mudah diterima, sekaligus menjadi inspirasi bagi para siswa.
"Saya merasa figur Miss Indonesia ini lebih tepat. Mudah-mudahan anak-anak juga terinspirasi. Ini terdiri dari kelas 10 dan kelas 11, sekitar 600 siswa," ujar dia.
(alv)
Explore More