Susu, Investasi Kesehatan Masa Depan

Senin, 07 Mei 2018 - 13:31 WIB
Susu, Investasi Kesehatan Masa Depan
Susu, Investasi Kesehatan Masa Depan
A A A
DITINJAU dari keutamaannya sebagai sumber gizi yang berlimpah, susu memberikan kontribusi asupan zat gizi baik yang dapat bermanfaat dalam pemenuhan gizi dan peningkatan kesehatan individu dan masyarakat.

Data Global Nutrition Report 2015 menempatkan Indonesia dengan masalah gizi yang kompleks, dengan indikator masih tingginya jumlah balita kurang gizi (underweight) dengan ciri pendek (stunting), kurus (wasting), kekurangan berat badan, dan menderita anemia.

Kondisi tersebut tentu berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup individu pada masa mendatang. Pemenuhan gizi seimbang dengan mengonsumsi buah, sayur, pangan hewani, nabati, dan sumber karbohidrat dipercaya menjadi solusi tepat memperbaiki status gizi bangsa.

Ahli gizi dan dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 2 Dr Marudut BSc MPS menjabarkan peran susu dalam membantu percepatan perbaikan gizi di Indonesia.

“Susu merupakan salah satu sumber zat gizi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan anak karena memiliki muatan baik, seperti protein dengan kualitas terbaik di antara berbagai jenis pangan dan hanya setara dengan protein pada telur,” katanya dalam diskusi FFI Milk Versation: Kebaikan Susu, Dukung Pembentukan Keluarga Kuat untuk Bangsa Kuat yang diadakan Frisian Flag Indonesia di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Susu juga mengandung sumber kalsium yang dapat diserap dengan mudah untuk berbagai keperluan dalam tubuh. Asupan kalsium yang cukup sejak usia dini dapat menjadi investasi kesehatan pada masa yang akan datang.

Kandungan protein, kalsium, fosfor, dan vitamin D yang terdapat pada susu sangat bermanfaat, khususnya pada masa pertumbuhan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara konsumsi susu rutin sesuai takaran dan kepadatan tulang.

“Susu pun mengandung asam lemak unik dan kompleks yang berdasarkan berbagai penelitian berperan positif terhadap peningkatan kesehatan, tidak saja pada usia anak-anak, tetapi juga pada usia tua,” kata Marudut.

Corporate Affairs Director Andrew F Saputro mengatakan, Frisian Flag berkomitmen membantu pembentukan keluarga kuat Indonesia yang diwujudkan melalui rangkaian produk dan beragam program yang diinisiasi.

“Dengan mengusung pesan kebaikan susu, kami berupaya memberikan dukungan menyeluruh pada rantai produksi dan distribusi susu di Indonesia, mulai peternak, mitra usaha, hingga menghadirkan teknologi dan inovasi terbaik untuk para konsumen,” ujarnya.

Dia mengatakan, Frisian Flag juga mewujudkan program yang mengajak masyarakat, khususnya anak-anak, untuk menerapkan gaya hidup sehat dan aktif bergerak. Pada kesempatan itu, dosen Jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran Fadly Rahman memaparkan tentang sejarah susu. Menurutnya, pemanfaatan susu sebagai bahan pokok pangan manusia telah hadir sejak sekitar 8.000 SM, khususnya di wilayah Timur Tengah.

Di Tanah Air, susu dan produk hewani lainnya telah dikonsumsi di beberapa daerah yang memiliki kebiasaan menggembala, seperti di sejumlah area di Sumatera dan Sulawesi. “Sebagai produk hasil peternakan dengan gizi berlimpah, pengolahan susu segar yang tepat menjadi solusi dalam membantu penyebaran manfaat susu ke lebih banyak orang,” tutur Fadly. (Sri Noviarni)

(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4701 seconds (0.1#10.140)