Apakah Minum Sambil Berdiri Itu Baik?
A
A
A
JAKARTA - Selama manusia ada, air telah menjadi kebutuhan intrinsik bagi kelangsungan hidup dan hampir 75% tubuh manusia terdiri dari air. Para ahli merekomendasikan seseorang harus mengkonsumsi, setidaknya 8 gelas air setiap hari.
Namun, masih banyak yang tidak tahu dan tak menyadari bahwa posisi minum begitu mempengaruhi kesehatan. Tak sedikit orang minum sambil berdiri dan sebagian di antaranya sambil duduk. Lalu, mana yang lebih baik?
Seperti dilansir Boldsky, minum air sambil berdiri menyentuh bagian bawah esofagus, yang pada gilirannya melukai sfingter, yakni otot yang menghubungkan kerongkongan ke lambung. Pada saat sfingter santai, itu sudah menyebabkan kerusakan. Ini mengarah ke kondisi medis yang disebut GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease).
Bukan hanya ini, ada beberapa hal yang menyebabkan minum sambil berdiri. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Gangguan pencernaan
Ketika seseorang duduk dan minum air, otot dan sistem saraf mereka biasanya lebih rileks daripada ketika mereka berdiri. Ini membuat sistem syaraf cepat memberikan pesan ke tubuh untuk mencerna air dengan makanan lain yang sudah kita makan.
2. Kerusakan ginjal
Ketika minum air sambil berdiri, air tidak disaring dengan benar oleh ginjal. Produk limbah kemudian masuk ke kandung kemih dan bercampur dengan darah hingga menyebabkan kerusakan ginjal. Namun, jika sistem ini berlanjut, akhirnya bisa menyebabkan gagal ginjal.
3. Radang sendi
Salah satu kerusakan yang paling terkenal yang disebabkan oleh minum air di posisi yang salah adalah radang sendi. Ketika minum sambil berdiri, umumnya cenderung mengganggu keseimbangan cairan lain dalam tubuh, juga menyebabkan kekurangan cairan yang dibutuhkan dalam sendi. Ini menyebabkan terlalu banyak akumulasi cairan di sendi, memicu arthritis. Efeknya dapat dilihat dengan segera, atau umumnya setelah waktu yang lama.
4. Saraf Tak Tenang
Saat duduk dan minum air, sistem parasimpatis bekerja yang pada dasarnya memungkinkan indera untuk menjadi tenang dan tenang dan sistem pencernaan mengalir dengan mudah, dibandingkan dengan posisi berdiri, yang menempatkan tubuh dalam mode bertarung atau lari dan menyebabkan ketegangan saraf di tubuh.
5. Tingkat Asam
Air tidak bersifat asam atau alkalin, namun membantu menipiskan tingkat asam dalam tubuh. Asupan air disarankan untuk berada di tegakan kecil sambil duduk. Postur ini membantu dalam menipiskan tingkat asam tubuh karena tingkat asam dikombinasikan dengan jumlah air yang benar. Jadi, berdiri dan minum air bisa lebih berbahaya daripada yang bisa dibayangkan.
Namun, masih banyak yang tidak tahu dan tak menyadari bahwa posisi minum begitu mempengaruhi kesehatan. Tak sedikit orang minum sambil berdiri dan sebagian di antaranya sambil duduk. Lalu, mana yang lebih baik?
Seperti dilansir Boldsky, minum air sambil berdiri menyentuh bagian bawah esofagus, yang pada gilirannya melukai sfingter, yakni otot yang menghubungkan kerongkongan ke lambung. Pada saat sfingter santai, itu sudah menyebabkan kerusakan. Ini mengarah ke kondisi medis yang disebut GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease).
Bukan hanya ini, ada beberapa hal yang menyebabkan minum sambil berdiri. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Gangguan pencernaan
Ketika seseorang duduk dan minum air, otot dan sistem saraf mereka biasanya lebih rileks daripada ketika mereka berdiri. Ini membuat sistem syaraf cepat memberikan pesan ke tubuh untuk mencerna air dengan makanan lain yang sudah kita makan.
2. Kerusakan ginjal
Ketika minum air sambil berdiri, air tidak disaring dengan benar oleh ginjal. Produk limbah kemudian masuk ke kandung kemih dan bercampur dengan darah hingga menyebabkan kerusakan ginjal. Namun, jika sistem ini berlanjut, akhirnya bisa menyebabkan gagal ginjal.
3. Radang sendi
Salah satu kerusakan yang paling terkenal yang disebabkan oleh minum air di posisi yang salah adalah radang sendi. Ketika minum sambil berdiri, umumnya cenderung mengganggu keseimbangan cairan lain dalam tubuh, juga menyebabkan kekurangan cairan yang dibutuhkan dalam sendi. Ini menyebabkan terlalu banyak akumulasi cairan di sendi, memicu arthritis. Efeknya dapat dilihat dengan segera, atau umumnya setelah waktu yang lama.
4. Saraf Tak Tenang
Saat duduk dan minum air, sistem parasimpatis bekerja yang pada dasarnya memungkinkan indera untuk menjadi tenang dan tenang dan sistem pencernaan mengalir dengan mudah, dibandingkan dengan posisi berdiri, yang menempatkan tubuh dalam mode bertarung atau lari dan menyebabkan ketegangan saraf di tubuh.
5. Tingkat Asam
Air tidak bersifat asam atau alkalin, namun membantu menipiskan tingkat asam dalam tubuh. Asupan air disarankan untuk berada di tegakan kecil sambil duduk. Postur ini membantu dalam menipiskan tingkat asam tubuh karena tingkat asam dikombinasikan dengan jumlah air yang benar. Jadi, berdiri dan minum air bisa lebih berbahaya daripada yang bisa dibayangkan.
(tdy)