Gadget dan Permainan Tradisional untuk Tumbuh Kembang Anak
A
A
A
Perkembangan dan kecanggihan teknologi digital ikut membawa perubahan pada jenis mainan anak-anak. Pada era 1990-an hingga 2000-an, anak-anak begitu menyukai lego, replika mobil, puzzle, dan boneka. Akan tetapi, tidak semua mainan baik untuk anak. Malah, saat ini ada mainan yang berbahaya bagi anak.
Contohnya, mainan anak yang ternyata mengandung bahan kimia berbahaya, mainan yang memiliki bentuk tajam sehingga bisa melukai, dan ukuran mainan yang terlalu kecil yang bisa tertelan anak-anak Selain itu, seiring perkembangan jaman, kini gadget menjadi favorit bagi anak-anak tak terkecuali balita.
Berbagai aplikasi permainan di telepon pintar (smartphone) menjadi alat bermain anak yang mengasyikkan untuk mengisi waktu. Oleh karena itu, sederet artis berusaha untuk memanfaatkan gadget dan sederet permainan untuk membentuk tumbuh kembang anak-anak mereka, seperti apa?
Penyanyi Denada Tambunan misalnya, yang kini harus mengurus anaknya, Shakira Aurum yang berusia 5,5 tahun, seorang diri menekankan anak untuk mengeksplorasi semaksimal mungkin lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut untuk menumbuhkan kemandirian dan menemukan minatnya sendiri. Beberapa permainan yang diberikan kepada anak pun bisa merangsang kemampuan kognitif, motorik, dan kemandirian anak secara efektif.
"Karena anak dalam pengasuhan aku jadi pengen apa pun mainan yang dia punya selalu aku yang beli, tentunya mainan yang edukatif," tegasnya. Untuk mendidik anak agar kreatif, Denada menghadirkan permainan mewarnai. "Jadi, saya siapkan kertas HVS, buku gambar di rumah dengan semua warna krayon spidol. Juga gunting khusus anak, lem khusus untuk anak-anak," ungkapnya.
Denada mengaku, dirinya juga sering mengajak anak bermain lego, slime, karena hal itu dinilai bisa menstimulasi salah satu indra dari anak termasuk kreativitasnya. Selain itu, perempuan pemilik nama lengkap Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan ini pun mengenalkan beberapa permainan tradisional yang dulu begitu populer, seperti congklak, galasin, pok ame-ame, dan domikado.
Putri pasangan Rio Tambunan dan Emilia Contessa itu mengungkapkan selalu mengajak anaknya untuk mencoba semua permainan yang melibatkan dua orang atau lebih, jadi melibatkan orang lain sehingga tercipta komunikasi dua arah dan mengasah kepedulian pada sekitarnya. Meski begitu, dia juga mengizinkan anaknya untuk bermain gadget meski dengan batasan waktu dan pengawasan ketat darinya.
"Anak saya kasih gadget, tapi saya kasih batasan waktu satu kali dalam sehari itu hanya boleh main minimal 10 menit karena belum sekolah. Dan saat sudah sekolah, insya Allah pertengahan tahun ini dia akan mulai berlakukan seminggu sekali dan hanya hari Minggu saja," ungkapnya. Meski banyak orang yang menilai gadget itu tidak baik diberikan kepada balita, Denada yakin gadget juga memberikan hal yang positif. "Saya menilai tidak semata mata yang ada di gadget itu semua jelek dan tidak bagus untuk anak," sebutnya.
Senada dengan Denada, artis Nisisari Henny Puspita atau yang akrab disapa Della Puspita pun selalu memberikan perhatian tumbuh-kembang anaknya, terutama dalam memilih mainan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan dan perkembangan kognitif dan motorik anak. Della pun tak ragu untuk memberikan mainan yang dianggapnya aman, asalkan ketika main orang tua selalu melakukan pengawasan untuk menghindari hal-hal maupun kejadian yang tak diinginkan.
"Semua mainan aman asalkan dalam pengawasan orang tua, saat anak masih terlalu kecil jangan pernah biarkan anak-anak main sendiri karena mainan apa pun bisa berbahaya untuk anak kecil kalau tanpa pengawasan orang tua," ungkapnya.
Della menilai teknologi boleh maju, tapi permainan tradisional juga harus dikenalkan ke anak-anak. Jika fokus pada permainan modern yang berbasis teknologi, dikhawatirkan membuat anak jadi antisosial, lebih suka menyendiri, dan seolah punya dunia sendiri. "Berbeda halnya dengan permainan zaman dulu yang banyak mengandung kebersamaan, latihan fisik; juga karena itu, saya membatasi penggunaan gadget untuk anak," sebutnya.
Aktris Ussy Sulistiawaty juga mengaku tak mengizinkan anak-anaknya, Nur Amalia Putri dan Syafa Al Zahra, Shakeela Eleanor Ameera, dan Sheva Elmira Lorrenia untuk bermain gadget. Pasalnya, Ussy tak ingin anak anaknya jadi tergantung dengan gadget, terlebih usia anak anaknya masih kecil. "Lebih saya arahkan ke permainan lain yang bisa berikan dampak positif buat tumbuh kembangnya sebagai anak," ujar Ussy.
Tak hanya tak mengizinkan anak bermain gadget, namun perempuan kelahiran Jakarta, 13 Juli 1981 ini juga tidak mengizinkan buah hatinya mempunyai akun media sosial. "Mereka tidak boleh punya akun medsos seperti Instagram, Facebook, dan lainnya. Pasalnya, tidak jarang ada konten negatif di dalamnya," katanya.
Contohnya, mainan anak yang ternyata mengandung bahan kimia berbahaya, mainan yang memiliki bentuk tajam sehingga bisa melukai, dan ukuran mainan yang terlalu kecil yang bisa tertelan anak-anak Selain itu, seiring perkembangan jaman, kini gadget menjadi favorit bagi anak-anak tak terkecuali balita.
Berbagai aplikasi permainan di telepon pintar (smartphone) menjadi alat bermain anak yang mengasyikkan untuk mengisi waktu. Oleh karena itu, sederet artis berusaha untuk memanfaatkan gadget dan sederet permainan untuk membentuk tumbuh kembang anak-anak mereka, seperti apa?
Penyanyi Denada Tambunan misalnya, yang kini harus mengurus anaknya, Shakira Aurum yang berusia 5,5 tahun, seorang diri menekankan anak untuk mengeksplorasi semaksimal mungkin lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut untuk menumbuhkan kemandirian dan menemukan minatnya sendiri. Beberapa permainan yang diberikan kepada anak pun bisa merangsang kemampuan kognitif, motorik, dan kemandirian anak secara efektif.
"Karena anak dalam pengasuhan aku jadi pengen apa pun mainan yang dia punya selalu aku yang beli, tentunya mainan yang edukatif," tegasnya. Untuk mendidik anak agar kreatif, Denada menghadirkan permainan mewarnai. "Jadi, saya siapkan kertas HVS, buku gambar di rumah dengan semua warna krayon spidol. Juga gunting khusus anak, lem khusus untuk anak-anak," ungkapnya.
Denada mengaku, dirinya juga sering mengajak anak bermain lego, slime, karena hal itu dinilai bisa menstimulasi salah satu indra dari anak termasuk kreativitasnya. Selain itu, perempuan pemilik nama lengkap Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan ini pun mengenalkan beberapa permainan tradisional yang dulu begitu populer, seperti congklak, galasin, pok ame-ame, dan domikado.
Putri pasangan Rio Tambunan dan Emilia Contessa itu mengungkapkan selalu mengajak anaknya untuk mencoba semua permainan yang melibatkan dua orang atau lebih, jadi melibatkan orang lain sehingga tercipta komunikasi dua arah dan mengasah kepedulian pada sekitarnya. Meski begitu, dia juga mengizinkan anaknya untuk bermain gadget meski dengan batasan waktu dan pengawasan ketat darinya.
"Anak saya kasih gadget, tapi saya kasih batasan waktu satu kali dalam sehari itu hanya boleh main minimal 10 menit karena belum sekolah. Dan saat sudah sekolah, insya Allah pertengahan tahun ini dia akan mulai berlakukan seminggu sekali dan hanya hari Minggu saja," ungkapnya. Meski banyak orang yang menilai gadget itu tidak baik diberikan kepada balita, Denada yakin gadget juga memberikan hal yang positif. "Saya menilai tidak semata mata yang ada di gadget itu semua jelek dan tidak bagus untuk anak," sebutnya.
Senada dengan Denada, artis Nisisari Henny Puspita atau yang akrab disapa Della Puspita pun selalu memberikan perhatian tumbuh-kembang anaknya, terutama dalam memilih mainan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan dan perkembangan kognitif dan motorik anak. Della pun tak ragu untuk memberikan mainan yang dianggapnya aman, asalkan ketika main orang tua selalu melakukan pengawasan untuk menghindari hal-hal maupun kejadian yang tak diinginkan.
"Semua mainan aman asalkan dalam pengawasan orang tua, saat anak masih terlalu kecil jangan pernah biarkan anak-anak main sendiri karena mainan apa pun bisa berbahaya untuk anak kecil kalau tanpa pengawasan orang tua," ungkapnya.
Della menilai teknologi boleh maju, tapi permainan tradisional juga harus dikenalkan ke anak-anak. Jika fokus pada permainan modern yang berbasis teknologi, dikhawatirkan membuat anak jadi antisosial, lebih suka menyendiri, dan seolah punya dunia sendiri. "Berbeda halnya dengan permainan zaman dulu yang banyak mengandung kebersamaan, latihan fisik; juga karena itu, saya membatasi penggunaan gadget untuk anak," sebutnya.
Aktris Ussy Sulistiawaty juga mengaku tak mengizinkan anak-anaknya, Nur Amalia Putri dan Syafa Al Zahra, Shakeela Eleanor Ameera, dan Sheva Elmira Lorrenia untuk bermain gadget. Pasalnya, Ussy tak ingin anak anaknya jadi tergantung dengan gadget, terlebih usia anak anaknya masih kecil. "Lebih saya arahkan ke permainan lain yang bisa berikan dampak positif buat tumbuh kembangnya sebagai anak," ujar Ussy.
Tak hanya tak mengizinkan anak bermain gadget, namun perempuan kelahiran Jakarta, 13 Juli 1981 ini juga tidak mengizinkan buah hatinya mempunyai akun media sosial. "Mereka tidak boleh punya akun medsos seperti Instagram, Facebook, dan lainnya. Pasalnya, tidak jarang ada konten negatif di dalamnya," katanya.
(amm)