Chris Pratt Dipaksa Jelaskan Aksi Kacau Star-Lord di Infinity War
A
A
A
LONDON - Avengers: Infinity War mungkin sudah tidak tayang lagi di bioskop. Tapi, bagi yang sudah menonton film tersebut, pasti tidak akan lupa dengan ulah salah satu karakter utamanya, Star-Lord, yang diperankan Chris Pratt.
Di film tersebut, ego Peter Quill mengacaukan rencana teman-temanya seperti Iron-Man, Doctor Strange, Spider-Man, Drax dan Mantis untuk merebut sarung tangan Batu Infinity Thanos. Peter yang emosional dengan nasib Gamora memukul Thanos dan akibatnya kendali Mantis pun berantakan. Thanos sadar dan rencana mereka pun hancur.
Banyak penonton jadi bawa perasaan alias baper dengan ulah Peter itu. Mereka pun ramai-ramai menyalahkan Peter atas gagalnya rencana teman-temannya untuk merebut sarung tangan Thanos dan menyelamatkan dunia.
Meme dan ejekan pun dialamatkan kepada Star-Lord alias Peter Quill di internet. Lantas bagaimana tanggapan Chris Pratt, pemerannya?
Chris saat ini sebenarnya sedang sibuk untuk mempromosikan film terbarunya, Jurassic World: The Fallen Kingdom. Meski begitu, di sela promosi, dia tidak bisa mengelak dari pertanyaan seputar Avengers: Infinity War.
“Orang sepertinya marah pada Star-Lord. Begini—orang ini melihat ibunya meninggal dunia, dia melihat sosok yang dianggap sebagai ayahnya meninggal di pelukannya (Yondu), dia dipaksa membunuh ayah kandungnya. Dan, kemudian kehilangan cinta sejati dalam hidupnya. Jadi, saya rasa dia bereaksi dengan cara yang sangat manusiawi, dan, saya kira, kemanusiaan di Guardians of the Galaxy-lah yang membuat mereka berbeda dari superhero lain. Saya kira kalau kami melakukannya ratusan kali, saya tidak akan mengubah apa pun,” paparnya kepada Radio Times.
Chris juga memberikan poin yang sangat menarik. Dia mengatakan, kalau teman-temannya itu berhasil merebut sarung tangan Thanos, maka film itu tidak akan punya sekuel alias tamat.
“Saya kira film itu bisa berakhir setengah jam lebih cepat kalau kalian mau… tapi, sepertinya orang-orang benar-benar menyukainya, jadi… Saya benar-benar menyalahkan Thanos. Gimana dia tidak bisa disalahkan? Serius, saya benar-benar sensitif soal itu,” ujar Chris.
Chris mengatakan, dia mendapatkan banyak serangan atas momen di film tersebut. Tapi, dia juga mengatakan, bukan hanya Star-Lord yang mengacaukan film itu.
Thor sebenarnya punya kesempatan mengakhiri hidup Thanos saat dia menyerang dari angkasa dengan kapak Stormbreaker. Tapi, dia ingin ada momen untuk menyombongkan diri, dia pun menyerang Thanos di dada bukan di kepalanya sehingga Thanos bisa menjentikkan jarinya.
Di film tersebut, ego Peter Quill mengacaukan rencana teman-temanya seperti Iron-Man, Doctor Strange, Spider-Man, Drax dan Mantis untuk merebut sarung tangan Batu Infinity Thanos. Peter yang emosional dengan nasib Gamora memukul Thanos dan akibatnya kendali Mantis pun berantakan. Thanos sadar dan rencana mereka pun hancur.
Banyak penonton jadi bawa perasaan alias baper dengan ulah Peter itu. Mereka pun ramai-ramai menyalahkan Peter atas gagalnya rencana teman-temannya untuk merebut sarung tangan Thanos dan menyelamatkan dunia.
Meme dan ejekan pun dialamatkan kepada Star-Lord alias Peter Quill di internet. Lantas bagaimana tanggapan Chris Pratt, pemerannya?
Chris saat ini sebenarnya sedang sibuk untuk mempromosikan film terbarunya, Jurassic World: The Fallen Kingdom. Meski begitu, di sela promosi, dia tidak bisa mengelak dari pertanyaan seputar Avengers: Infinity War.
“Orang sepertinya marah pada Star-Lord. Begini—orang ini melihat ibunya meninggal dunia, dia melihat sosok yang dianggap sebagai ayahnya meninggal di pelukannya (Yondu), dia dipaksa membunuh ayah kandungnya. Dan, kemudian kehilangan cinta sejati dalam hidupnya. Jadi, saya rasa dia bereaksi dengan cara yang sangat manusiawi, dan, saya kira, kemanusiaan di Guardians of the Galaxy-lah yang membuat mereka berbeda dari superhero lain. Saya kira kalau kami melakukannya ratusan kali, saya tidak akan mengubah apa pun,” paparnya kepada Radio Times.
Chris juga memberikan poin yang sangat menarik. Dia mengatakan, kalau teman-temannya itu berhasil merebut sarung tangan Thanos, maka film itu tidak akan punya sekuel alias tamat.
“Saya kira film itu bisa berakhir setengah jam lebih cepat kalau kalian mau… tapi, sepertinya orang-orang benar-benar menyukainya, jadi… Saya benar-benar menyalahkan Thanos. Gimana dia tidak bisa disalahkan? Serius, saya benar-benar sensitif soal itu,” ujar Chris.
Chris mengatakan, dia mendapatkan banyak serangan atas momen di film tersebut. Tapi, dia juga mengatakan, bukan hanya Star-Lord yang mengacaukan film itu.
Thor sebenarnya punya kesempatan mengakhiri hidup Thanos saat dia menyerang dari angkasa dengan kapak Stormbreaker. Tapi, dia ingin ada momen untuk menyombongkan diri, dia pun menyerang Thanos di dada bukan di kepalanya sehingga Thanos bisa menjentikkan jarinya.
(alv)