Ini Efek Kualitas Tidur yang Buruk
A
A
A
JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ngemil tengah malam menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas tidur dan obesitas.
Kualitas tidur yang buruk dapat memperparah kondisi kesehatan karena menjadi pemicu munculnya keinginan mengkonsumsi makanan cepat saji yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
"Riset laboratorium menunjukkan kurang tidur dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi junk food, yang akhirnya menyebabkan tingginya aktivitas ngemil di malam hari. Inilah yang kemudian mengarah ke kenaikan berat badan," kata Michael A Grandner dari University of Arizona di Tucson, Amerika Serikat seperti dilansir The Indian Express.
Grandner menjelaskan hubungan antara kualitas tidur yang buruk dengan keinginan mengonsumsi junk food dan camilan tak sehat di malam hari menunjukan bahwa tidur membantu mengatur metabolisme.
Hal serupa juga ditemukan pada penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke 32 the Associated Professional Sleep Societies LLC (APSS). Penelitian tersebut menganalisis data 3.105 orang dewasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60% responden memiliki kebiasaan ngemil malam hari secara teratur. Selai itu, dua pertiga responden mengaku kurang tidur sehingga memicu tingginya keinginan makan junk food.
Sementara, fakta lainnya dari penelitian ini menunjukkan mengonsumsi junk food berhubungan dengan dua kali lipat keinginan ngemil malam hari sehingga meningkatkan risiko obesitas. Berdasarkan temuan ini, peneliti menyimpulkan bahwa pola tidur dan pola makan saling berhubungan dan dapat mempengaruhi kesehatan.
"Tidur semakin diakui sebagai faktor penting dalam kesehatan, di samping nutrisi," kata peneliti Christopher Sanchez.
Kualitas tidur yang buruk dapat memperparah kondisi kesehatan karena menjadi pemicu munculnya keinginan mengkonsumsi makanan cepat saji yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
"Riset laboratorium menunjukkan kurang tidur dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi junk food, yang akhirnya menyebabkan tingginya aktivitas ngemil di malam hari. Inilah yang kemudian mengarah ke kenaikan berat badan," kata Michael A Grandner dari University of Arizona di Tucson, Amerika Serikat seperti dilansir The Indian Express.
Grandner menjelaskan hubungan antara kualitas tidur yang buruk dengan keinginan mengonsumsi junk food dan camilan tak sehat di malam hari menunjukan bahwa tidur membantu mengatur metabolisme.
Hal serupa juga ditemukan pada penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke 32 the Associated Professional Sleep Societies LLC (APSS). Penelitian tersebut menganalisis data 3.105 orang dewasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60% responden memiliki kebiasaan ngemil malam hari secara teratur. Selai itu, dua pertiga responden mengaku kurang tidur sehingga memicu tingginya keinginan makan junk food.
Sementara, fakta lainnya dari penelitian ini menunjukkan mengonsumsi junk food berhubungan dengan dua kali lipat keinginan ngemil malam hari sehingga meningkatkan risiko obesitas. Berdasarkan temuan ini, peneliti menyimpulkan bahwa pola tidur dan pola makan saling berhubungan dan dapat mempengaruhi kesehatan.
"Tidur semakin diakui sebagai faktor penting dalam kesehatan, di samping nutrisi," kata peneliti Christopher Sanchez.
(tdy)