Ini Alasan Berbuka Puasa dengan yang Manis
A
A
A
JAKARTA - Menjaga pola makan selama Ramadhan merupakan hal penting untuk diperhatikan. Seperti halnya berbuka puasa yang disarankan mengkonsumsi makanan manis, seperti buah-buahan dan air putih.
"Diawali dengan air putih hangat, lalu kita dari kesehatan menyarankan buah-buahan segar yang manis (tidak asam). Secara agama juga kan dianjurkan makan kurma ya. Kurma itu mengandung karbohidrat dan energi," kata Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes dr. Eni Gustina, MPH.
Makan buah untuk menghindari berbuka puasa langsung dengan porsi makan yang banyak. Hal ini bertujuan agar sistem pencernaan mampu melakukan penyesuaian setelah seharian diistirahatkan (tidak ada makanan).
"Lambung kita kan selama belasan jam kosong nih, jadi kalau diisi jangan langsung banyak. Setelah buka puasa, kita shalat, terawih. Nah, habis terawih itu dilanjutkan makan dengan porsi piring makanku, banyak sayuran seperti biasa," sarannya.
Selain itu, dr. Eni menegaskan tidak ada larangan untuk makam malam setelah shalat terawih. Namun penting untuk memahami dan menerapkan porsi piring makanku dengan menu yang bergizi seimbang dan membiasakan pola makan tersebut.
''Makan malam setelah shalat terawih sangat boleh, kita seharian sudah puasa. Kadang remaja putri yang sering berpikir begitu, habis shalat terawih tidak usah makan malam karena takut gemuk. Itu salah, kita akan kurang energi. Porsinya yang mesti kita ubah, harus kita perhatikan sayurnya harus lebih banyak," terang dia.
Selain itu, penting juga diperhatikan agar tidak langsung tidur setelah makan malam. Jeda waktu ini dapat diisi dengan kegiatan atau ibadah. Pastikan juga untuk tidak tidur terlalu malam agar cukup istirahat dan sahur tepat waktu.
"Diawali dengan air putih hangat, lalu kita dari kesehatan menyarankan buah-buahan segar yang manis (tidak asam). Secara agama juga kan dianjurkan makan kurma ya. Kurma itu mengandung karbohidrat dan energi," kata Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes dr. Eni Gustina, MPH.
Makan buah untuk menghindari berbuka puasa langsung dengan porsi makan yang banyak. Hal ini bertujuan agar sistem pencernaan mampu melakukan penyesuaian setelah seharian diistirahatkan (tidak ada makanan).
"Lambung kita kan selama belasan jam kosong nih, jadi kalau diisi jangan langsung banyak. Setelah buka puasa, kita shalat, terawih. Nah, habis terawih itu dilanjutkan makan dengan porsi piring makanku, banyak sayuran seperti biasa," sarannya.
Selain itu, dr. Eni menegaskan tidak ada larangan untuk makam malam setelah shalat terawih. Namun penting untuk memahami dan menerapkan porsi piring makanku dengan menu yang bergizi seimbang dan membiasakan pola makan tersebut.
''Makan malam setelah shalat terawih sangat boleh, kita seharian sudah puasa. Kadang remaja putri yang sering berpikir begitu, habis shalat terawih tidak usah makan malam karena takut gemuk. Itu salah, kita akan kurang energi. Porsinya yang mesti kita ubah, harus kita perhatikan sayurnya harus lebih banyak," terang dia.
Selain itu, penting juga diperhatikan agar tidak langsung tidur setelah makan malam. Jeda waktu ini dapat diisi dengan kegiatan atau ibadah. Pastikan juga untuk tidak tidur terlalu malam agar cukup istirahat dan sahur tepat waktu.
(tdy)