Chicco dan Prisia Cari Sineas Baru di Police Movie Festival

Senin, 25 Juni 2018 - 13:48 WIB
Chicco dan Prisia Cari Sineas Baru di Police Movie Festival
Chicco dan Prisia Cari Sineas Baru di Police Movie Festival
A A A
AKTOR Chicco Jerikho dan aktris Prisia Nasution dipilih untuk duduk di bangku juri dalam ajang Police Movie Festival 2018 yang malam puncaknya digelar di Ballroom Djakarta Theater, Sabtu (23/6) malam.

Bagi Chicco yang baru pertama kali menjadi juri, hadirnya berbagai macam festival film menjadi indikator masa depan cerah perfilman nasional. Dia juga berharap Police Movie Festival menjadi ajang regenerasi para sineas.

“Menurut saya, ini ajang yang baik karena dapat meningkatkan apresiasi terhadap film dan bisa regenarasi aktor biar enggak itu-itu aja,” ujar Chicco dalam jumpa pers acara festival. Selain itu, aktor berdarah Batak-Thailand ini pun berharap para finalis yang terpilih bisa menjadi sineas berkualitas.

“Production value menentukan keseriusannya. Dari sinematografi, artistik, audio, editing , jadi 10 besar (finalis) ini sudah yang terbaik. Bisa dibilang, mereka ini calon big player untuk perfilman Indonesia 10 tahun ke depan,” katanya antusias. Sementara itu, Prisia Nasution menekankan pada pentingnya kualitas akting para pemain.

Peraih Piala FFI sebagai aktris terbaik untuk film Sang Penari ini menyebut, aktor yang berperan sebagai polisi harus paham tentang karakter polisi. “Mereka harus paham berperan sebagai polisi tuh seperti apa.

Oleh karenanya, pengaktoran juga harus dinilai untuk melihat bagaimana masyarakat sipil yang harus berperan sebagai polisi. Enggak yang sekadar film bagus tapi aktingnya kurang diperhatikan.

Padahal, aktor-aktor itu adalah jendelanya penonton,” ucapnya. Aktris kelahiran Jakarta, 1 Juni 1984 ini pun memberi apresiasi kepada para peserta yang berani unjuk gigi dengan menampilkan karyanya di ajang bergengsi ini.

“Terus terang, secara tidak langsung, festival film semacam ini banyak berkontribusi dalam mengembangkan dunia perfilman di Tanah Air, dengan mengikuti ajang ini mereka bisa mendapatkan pengalaman dan paham tentang fungsi dan tugas seorang polisi yang sebenarnya,” katanya.

Selain Chicco dan Prisia, juri lainnya dalam festival ini, yaitu Anggy Umbara (sutradara), Faza ‘Si Juki’ Meonk (komikus), Akhlis Suryapati (praktisi perfilman), Imam Addaruqutni (aktivis keagamaan), serta Brigjen Polisi Napoleon Bonaparte (perwakilan Polri) Dalam acara tersebut, komedian senior Indro Warkop mendapatkan penghargaan lifetime achievement award .

Penghargaan yang diberikan langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di atas panggung itu mendapatkan tepuk tangan dari seluruh hadirin. Komedian Warkop ini mengaku merasa tak pantas untuk mendapatkan penghargaan itu. Pasalnya, dia merasa tak pernah terlibat dalam festival ini.

“Jujur, awalnya saya khawatir ini KKN gaya baru karena bapak saya juga dulu polisi,” kata Indro bercanda. Indro pun akhirnya bercerita mengenai sosok ayahnya ketika berdinas sebagai anggota Bhayangkara.

“Ayah saya seorang polisi, kebetulan pendiri intelijen. Beliau Kepala DPKN pertama, Dinas Pengawas Keselamatan Negara, mungkin kalau sekarang BIN ya. Tapi ada satu hal yang dibuat oleh ayah saya dan itu membanggakan saya,” ujar pemeran dalam film Warkop tentang polisi berjudul Chips ini.

“Beliau seorang seniman, beliau juga membuat di kepolisian namanya BKAK. Dulu tahun 60-70 itu happening sekali. Ini membuat polisi di zaman dulu hebat karena terasa dekat dengan masyarakat,” sambung Indro yang disambut tepuk tangan dari hadirin.

Police Movie Festival 2018 yang memasuki tahun kelima penyelenggaraannya merupakan ajang kompetisi bagi film pendek dan animasi. Untuk pemenang kategori film pendekí, yakni Humanis, Persepsi , dan Sebuah Jawaban . Untuk kategori animasi, pemenangnya yaitu Time, Pacarku, danKisah Sore Ini. Kategori favorit terpilih film Aku di Dalam Kamu .
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7536 seconds (0.1#10.140)