Nyanyian Anak, Film Produksi Indie yang Masuk Bioskop
A
A
A
JAKARTA - Kemajuan teknologi dewasa ini tidak jarang menimbullan dampak negatif bagi penggunanya. Berkurangnya interaksi antara keluarga, menjadi salah satu dampak buruk dari kecanduan teknologi canggih, khususnya gawai. Hal itu seperti yang tergambar dalam film indie, Nyanyian Anak.
Terinspirasi dari kondisi yang terjadi saat ini, Mini_onsteam mencoba untuk menghadirkan film yang bercerita tentang kehidupan keluarga masa kini bergenre drama keluarga dan dengan sedikit sentuhan musikal.
“Lewat film berdurasi 45 menit, kami ingin mensosialisasikan pendidikan karakter anak, dikemas ringan agar mudah dipahami anak-anak maupun orangtua. Sebab pendidikan karakter anak adalah tanggung jawab banyak pihak,” kata salah satu Executive Producer dan Producer film Nyanyian Anak Ita Sembiring, saat Gala Premier, di CGV Cinema Pacific Place, Rabu (27/6/2018) sore.
Selain berbagi soal pendidikan karakter yang disampaikan secara ringan, film ini juga ingin menghidupkan kembali lagu anak-anak yang memang layak untuk dinikmati oleh usia anak-anak. Dengan adanya sentuhan musikal, diharapkan film Nyanyian Anak bisa menjadi salah satu pilihan di tengah minimnya lagu anak-anak tersebut.
“Kami berusaha memperkenalkan kembali lagu anak-anak jaman dulu yang masih dikenal sampai hari ini, seperti Bintang Kecil, Pergi Ke Bulan dan Mimpi karya almarhum A. Riyanto dan Daldjono. Dengan demikian anak-anak juga punya Nyanyian sesuai jiwa dan usia kanak-kanak," papar Ita yang juga bertindak sebagai penukis skenario itu.
Sementara, meskipun indie, Nyanyian Anak sukses menembus layar lebar. Menggandeng CGV*Cinemas, film Nyanyian Anak akhirnya masuk ke layar bioskop.
“Ini membanggakan bagi kami sebagai pembuat film Indie bahwa kita juga punya ruang di bioskop dan bisa dinikmati banyak orang. Semua butuh perjuangan dan terima kasih kepada pihak CGV*Cinemas yang bersedia bergandengan dengan kami," tutur dia.
Sementara, Head of Sales & Marketing Department CGV*Cinemas, Manael Sudarman menegaskan, CGV*Cinemas berkomitment untuk terus mendukung industri perfilman Indonesia. Dukungan itu, di antaranya dengan memberikan ruang penayangan serta tempat berkolaborasi bagi para penggiat film di Rumah Film Indonesia, salah satu fasilitas yang disediakan khusus untuk komunitas dan mahasiswa film.
“Kami menyambut baik inisiasi dari Mini_onsteam untuk menayangkan Nyanyian Anak yang memiliki nilai edukatif bagi keluarga Indonesia. Kami berharap kerjasama ini dapat memotivasi lahirnya film-film lokal dari ranah non-komersil," kata dia.
"Kedepannya sebagai bentuk kepedulian kami terhadap perkembangan industri film nasional, kami berkomitmen untuk terus menambahkan Iayar ke seluruh Indonesia. Dengan menambahkan jumlah layar berarti semakin besar kesempatan bagi para sineas agar filmnya bisa dinikmati khalayak yang lebih luas," lanjut dia.
Untuk memperingati Hari Anak pada 23 Juli, akan digelar nobar Nyanyian Anak bersama anak-anak yang terkena kanker dan thalassemia, di CGV*Cinemas Pacific Place. Dilanjutkan kemudian pada 17 Agustus, nobar bersama anak-anak panti asuhan dan sekolah tidak mampu di CGV*Cinemas JWalk Jogjakarta.
Terinspirasi dari kondisi yang terjadi saat ini, Mini_onsteam mencoba untuk menghadirkan film yang bercerita tentang kehidupan keluarga masa kini bergenre drama keluarga dan dengan sedikit sentuhan musikal.
“Lewat film berdurasi 45 menit, kami ingin mensosialisasikan pendidikan karakter anak, dikemas ringan agar mudah dipahami anak-anak maupun orangtua. Sebab pendidikan karakter anak adalah tanggung jawab banyak pihak,” kata salah satu Executive Producer dan Producer film Nyanyian Anak Ita Sembiring, saat Gala Premier, di CGV Cinema Pacific Place, Rabu (27/6/2018) sore.
Selain berbagi soal pendidikan karakter yang disampaikan secara ringan, film ini juga ingin menghidupkan kembali lagu anak-anak yang memang layak untuk dinikmati oleh usia anak-anak. Dengan adanya sentuhan musikal, diharapkan film Nyanyian Anak bisa menjadi salah satu pilihan di tengah minimnya lagu anak-anak tersebut.
“Kami berusaha memperkenalkan kembali lagu anak-anak jaman dulu yang masih dikenal sampai hari ini, seperti Bintang Kecil, Pergi Ke Bulan dan Mimpi karya almarhum A. Riyanto dan Daldjono. Dengan demikian anak-anak juga punya Nyanyian sesuai jiwa dan usia kanak-kanak," papar Ita yang juga bertindak sebagai penukis skenario itu.
Sementara, meskipun indie, Nyanyian Anak sukses menembus layar lebar. Menggandeng CGV*Cinemas, film Nyanyian Anak akhirnya masuk ke layar bioskop.
“Ini membanggakan bagi kami sebagai pembuat film Indie bahwa kita juga punya ruang di bioskop dan bisa dinikmati banyak orang. Semua butuh perjuangan dan terima kasih kepada pihak CGV*Cinemas yang bersedia bergandengan dengan kami," tutur dia.
Sementara, Head of Sales & Marketing Department CGV*Cinemas, Manael Sudarman menegaskan, CGV*Cinemas berkomitment untuk terus mendukung industri perfilman Indonesia. Dukungan itu, di antaranya dengan memberikan ruang penayangan serta tempat berkolaborasi bagi para penggiat film di Rumah Film Indonesia, salah satu fasilitas yang disediakan khusus untuk komunitas dan mahasiswa film.
“Kami menyambut baik inisiasi dari Mini_onsteam untuk menayangkan Nyanyian Anak yang memiliki nilai edukatif bagi keluarga Indonesia. Kami berharap kerjasama ini dapat memotivasi lahirnya film-film lokal dari ranah non-komersil," kata dia.
"Kedepannya sebagai bentuk kepedulian kami terhadap perkembangan industri film nasional, kami berkomitmen untuk terus menambahkan Iayar ke seluruh Indonesia. Dengan menambahkan jumlah layar berarti semakin besar kesempatan bagi para sineas agar filmnya bisa dinikmati khalayak yang lebih luas," lanjut dia.
Untuk memperingati Hari Anak pada 23 Juli, akan digelar nobar Nyanyian Anak bersama anak-anak yang terkena kanker dan thalassemia, di CGV*Cinemas Pacific Place. Dilanjutkan kemudian pada 17 Agustus, nobar bersama anak-anak panti asuhan dan sekolah tidak mampu di CGV*Cinemas JWalk Jogjakarta.
(alv)