Segarnya Soto Ayam Logandeng

Minggu, 01 Juli 2018 - 12:10 WIB
Segarnya Soto Ayam Logandeng
Segarnya Soto Ayam Logandeng
A A A
YOGYAKARTA - Berwisata ke Gunungkidul tak akan lengkap kalau belum mencicipi kulinernya. Ada banyak sekali menu makanan khas kabupaten terluas di Daerah Istimewa Yogyakarta itu, yang layak untuk dicicipi.

Salah satunya soto. Di Gunungkidul terdapat wilayah yang warganya banyak berjualan soto, yaitu Desa Logandeng, Kecamatan Playen. Bahkan tak sedikit pula warga yang merantau demi berjualan menu soto ayam kampung Logandeng yang terkenal itu.

Siwi Suprihatin, pemilik Warung Soto Mbak Siwi mengungkapkan, awalnya dia hanya ikut usaha saudaranya yang sudah turuntemurun menjalankan bisnis soto. Setelah itu, dia meminta izin untuk membuka usaha warung soto ayam kampung di sebelah selatan RSUD Wonosari.

Meski warungnya kecil, antrean orang yang membeli soto cukup banyak. “Jadi bumbunya hampir seragam untuk soto khas Logandeng ini. Dan memang banyak disukai,” ucap Siwi.

Meski tidak mau mengungkapkan omzet yang didapatnya setiap hari, rata-rata 10 ekor ayam kampung habis untuk memasok bahan baku soto di warung Siwi ini. Belum lagi setiap malam dia masih membuka warung di taman kuliner Wonosari.

Siwi juga bersedia berbagi resep menu soto ayamnya. Antara lain daging ayam yang dimasak dengan bumbu bawang putih, daun jeruk purut, merica, kemiri, kunyit, dan serai. Kuah ayam inilah yang akan menjadi kuah dengan kaldu ayam kampung yang sudah dibumbui. “Hanya, soto Logandeng ini minim rempah. Jadi, kuahnya lebih bening dan segar,” ujar Siwi.

Benar saja. Begitu kuah sudah masak, aroma khas soto Logandeng akan menggugah kita untuk menikmati kesegaran dan lezatnya soto ayam ini. Tak lupa bihun, seledri, kecambah, tomat, dan bawang merah goreng, ikut ditambahkan dalam menu ini. Di sepanjang Jalan Yogyakarta-Wonosari juga terdapat beberapa warung soto khas Logandeng.

Ada yang cukup terkenal dengan nama Soto Tan Proyek. Di jalur utama ini, setiap pagi kerap terlihat deretan kendaraan yang didominasi mobil, yang penumpangnya ingin sarapan soto ayam kampung.

Bahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah menyempatkan sarapan soto khas Logandeng tersebut. Perpaduan aroma harum dan kesegaran kuah soto, ditambah suwiran ayam kampung goreng, menjadikan kuliner satu ini begitu diminati para pencintanya. Suhardi, pemilik warung Soto Tan Proyek mengaku, usaha yang sudah lebih dari 20 tahun dirintis tersebut merupakan warisan leluhurnya. “Kakak saya juga membuka usaha yang sama,” ujarnya.

Pada musim mudik Lebaran beberapa waktu lalu, Suhardi sempat kewalahan melayani tamu-tamu para pemudik yang sengaja singgah untuk merasakan kesegaran dan kelezatan soto ayamnya.

“Saya pukul 06.00 WIB buka dan pukul 10.00 WIB sudah habis. Itu terjadi saat Idul Fitri,” tuturnya. Pada hari biasa, warung soto tersebut juga sering kali mampu menghabiskan jualannya pada sekitar pukul 11.30 WIB. Tomy, salah seorang warga Pacitan, Jawa Timur, mengaku sering mampir ke warung soto Logandeng. Rasa sotonya yang berbeda dengan soto asal daerah lain membuat dia selalu tergoda untuk singgah saat dalam perjalanan menuju Yogyakarta. “Ini menjadi (menu) andalan saya tiap kali ke Yogya. Saya selalu mampir di warung Soto Tan Proyek. Soto ini pas buat sarapan dan segar rasanya,” pungkas Tomy. (Suharjono)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4809 seconds (0.1#10.140)