Waldjinah Bertekad Junjung Musik Keroncong sampai Tutup Usia

Minggu, 08 Juli 2018 - 18:30 WIB
Waldjinah Bertekad Junjung Musik Keroncong sampai Tutup Usia
Waldjinah Bertekad Junjung Musik Keroncong sampai Tutup Usia
A A A
UNGARAN - Penyanyi legendaris Waldjinah menerima penghargaan sebagai Maestro Keroncong Wanita Indonesia dan Dunia dari Lembaga Prestasi dan Rekor Indonesia-Dunia (Leprid) yang diserahkan oleh Pendiri dan Direktur Leprid, Paulus Pangka di Balemong Resort Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/7/2018).

Penghargaan diberikan karena Waldjinah telah menunjukkan komitmen dan loyalitas serta kontinuitas sebagai seorang penyanyi lagu keroncong. Loyalitas tersebut ditunjukkan selama 50 tahun lebih Waldjinah selalu mengkampanyekan dan melestarikan musik asli Indonesia tersebut.

Waldjinah terhitung mulai aktif bernyanyi lagu keroncong yaitu sejak 1958 dimana saat itu dirinya baru berusia 12 tahun. Hingga sekarang, Waldjinah sudah menelurkan karya yang dikemas menjadi 200 album, dan total semua lagu dari ratusan album tersebut sebanyak 1.700 buah.

“Beliau (Waldjinah) layak dikatakan sebagai maestro musik keroncong Indonesia dan Dunia, karenannya penghargaan kita berikan,” papar Paulus Pangka.

Menurut dia, Waldjinah telah mendapat pengakuan dan memiliki kualitas dalam menyanyi keroncong. Selain itu, juga mendapat penghargaan dari tingkat nasional dan internasional. Tak hanya itu, Waldjinah juga memiliki kontribusi positif bagi generasi muda dan masyarakat.

Kontribusi positif tersebut juga dia lakukan dengan aktif dalam Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (HAMKRI). “Ibu Waldjinah juga membuka kursus menyanyi keroncong di rumahnya,” ujar dia.

Paulus menyatakan bahwa, Leprid mencatat prestasi tersebut sebagai maestro keroncong wanita Indonesia dan Dunia karena kontribusi Waldjinah dalam dunia musik keroncong sangatlah positif. Dia juga sebagai sumber referensi bentuk musik keroncong asli dari Indonesia. “Pakemnya musik keroncong memang berkiblat ke beliau. Beliau masih mempertahankan bentuk musik keroncong yang masih original,” papar dia.

Waldjinah mengaku bangga atas penghargaan dari Leprid. Dia mengungkapkan, musik keroncong yang asli Indonesia memang harus tetap dilestarikan. “Saya akan menjunjung tinggi musik keroncong sampai tutup usia,” ucap Waldjinah.

Pada kesempatan tersebut, Waldjinah menceritakan bagaimana ia memulai karir sebagai penyanyi keroncong. Di usia yang terbilang masih kecil, ia sudah aktif membawakan musik keroncong dari kampung ke kampung.

“Pernah juga memperoleh penghargaan dari Pak Karno (Presiden Pertama RI), dan diundang untuk menyanyi di istana negara, tahunnya berapa itu lupa,” katanya. Di usianya yang masih belia tersebut ia harus mengorbankan pendidikannya karena kecintaannya pada musik keroncong.

Salahsatu mahasiswi asal Amerika Serikat, Hannah Standiford mengaku terinspirasi atas kontribusi dan prestasi Waldjinah, untuk melakukan penelitian terkait musik keroncong. Dia mengaku tertarik dengan musik asli Indonesia tersebut. “Saat itu di 2015 saya mulai tertarik keroncong saat itu saya tengah di Solo,” kata Hannah. Dan berawal dari situlah, Hannah selalu aktif meneliti dan belajar musik keroncong di Solo.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8062 seconds (0.1#10.140)