Film Sebelum Iblis Menjemput Ajak Penonton Berpetualang

JAKARTA - Film Sebelum Iblis Menjemput karya sutradara Timo Tjahjanto mengajak pecinta film, khususnya genre horor di Tanah Air untuk berpetualang dengan kisah-kisah mencekam dengan pengalaman berbeda.

"Setiap film horor dikatakan berbeda. Namun untuk yang ini, nanti kalau sudah nonton pasti bisa rasain perbedaannya dengan yang sudah-sudah," kata Produser Wicky V Olindo di Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Skenario menjadi salah satu alasan Sebelum Iblis Menjemput ini berbeda. Dijelaskannya, untuk bisa memahami cerita film ini, penonton harus fokus mengikuti setiap adegan yang disajikan.

"Secara skenario film ini agak susah ditebak ceritanya. Nontonnya harus fokus karena saling nyambung. Pengadegannya sangat beda," ujar dia.

"Semua pemeran yang ada di sini, dituntut berperan dengan tingkat berbeda, di luar zona nyaman, bermain karakter di luae karakter sebelumnya. Namun mohon maaf, saya nggak bisa jelasin lebih rinci," lanjut dia.

Chelsea Islan pun mencoba untuk melakoni genre horror itu. Alasannya tentu jalan cerita yang menegangkan. "Dari dulu, film horor itu bikin aku selalu takut. Untuk film ini beda banget, pas aku baca ceritanya, aku langsung bilang 'ini bagus banget,' beda sama film horor yang pernah aku liat," terang Chelsea.

“Banyak banget adegan yang menantang, ada yang pake sling, malam-malam sampe pagi di hutan dengan kondisi basah, lumpur. Ini menantang banget. Itu bener-bener beda dengan film sebelumnya. Di sini aku berperan sebagai Alfie," tambahnya.

Selain Chelsea, dalam film Sebelum Iblis Menjemput ini penonton juga akan melihat karakter berbeda pada diri Pevita Pearce.

"Ini film horor pertama, tentunya ada pengalaman menarik. Sangat mengesankan, dari proses sebelum syuting pun. Aku berperan sebagai Maya. Ini mengangkat sesuatu yang dekat dengan sekitat kita, hal-hal mistis di sekitaran kita, disajikan lebih fresh dan unik," ungkap dia.

Selain Chelsea dan Pevita, film ini juga dibintangi sederet aktor dan aktris top, seperti Hadijah Shahab, Ruth Marini, Karina Suwandi, dan Ray Sahetapy.