Susu Kental Manis Tetap Aman Dikonsumsi Secara Umum

Selasa, 17 Juli 2018 - 20:30 WIB
Susu Kental Manis Tetap Aman Dikonsumsi Secara Umum
Susu Kental Manis Tetap Aman Dikonsumsi Secara Umum
A A A
JAKARTA - Baru baru ini muncul perdebatan soal susu kental manis (SKM) di masyarakat. Banyak yang mengganggap kental manis bukan produk olahan susu karena kandungan gulanya yang tinggi. Namun, tidak sedikit juga masyarakat yang tetap mengonsumsinya sebagai susu.

Perka BPOM no 21/2016 menyebutkan bahwa ada 9 jenis yang masuk subkategori susu kental. Mereka adalah susu evaporasi, susu skim evaporasi, susu lemak nabati evaporasi, susu kental manis, susu kental manis lemak nabati, susu skim kental manis, krim kental manis, krimer kental manis, dan khoa.

Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru, Tetty Helfery Sihombing mengatakan bahwa ada perbedaan susu kental manis dengan krimer kental manis meskipun krimer bisa mengandung krim maupun susu.

"Susu kental manis adalah produk yang mengandung susu. Ada juga krimer kental manis (KKM) yang memasukkan susu tapi kandungan susunya lebih kecil dari pada di susu kental manis," ujar Tetty.

Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKM UI), Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD, memberikan pandangannya mengenai susu kental manis. Dia menuturkan bahwa susu kental manis memiliki kadar protein yang relatif lebih tinggi dibanding jenis lainnya dalam kategori Susu Kental.

Susu kental manis juga dinilai mempunyai kualitas gizi yang hampir setara dengan susu lainnya. Yang membedakan antara susu kental manis dengan produk susu lainnya seperti cair maupun bubuk hanya terletak pada jumlah kandungan susu.

“Sama saja dari segi kualitas, meskipun secara jumlah kandungan susu berbeda. Perlu diingat bahwa semua jenis makanan saling melengkapi. Tidak ada makanan atau minuman tunggal yang mampu memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Siapa saja boleh mengonsumsi susu kental manis dalam jumlah tidak berlebihan. Namun susu kental manis tidak cocok untuk bayi dan perlu juga diperhatikan bahwa kebutuhan pertumbuhan anak perlu konsumsi protein hewani yang cukup. Sehingga diperlukan asupan protein dari sumber hewani,” papar Ir. Ahmad.

Dia menegaskan bahwa gula dalam susu kental manis bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Gula dalam susu kental manis dibutuhkan untuk mencegah kerusakan produk. Produk dipasteurisasi dan dikemas secara kedap (hermetis).

"Dalam proses pembuatannya, air dari susu diuapkan ditambahkan gula yang juga berfungsi sebagai pengawet. Sehingga gula memang dibutuhkan dalam produk susu kental manis," kata dia.

Menyikapi perdebatan masyarakat terkait susu kental manis, dia menambahkan bahwa pemerintah harus terus meningkatkan upaya peningkatan literasi gizi masyarakat serta terus melaksanakan upaya menyusun kebijakan berbasis evidens. Di sisi lain, dia juga menyarankan agar masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan kehebohan.

“Pemerintah diharapkan memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak resah dan kebingungan dengan informasi yang beredar. Sementara, masyarakat perlu bijak dalam menyikapi kehebohan, tidak panik dan meningkatkan pengetahuannya mengenai gizi seimbang serta kebutuhan dan kecukupan gizi. Kita harus mau mencari informasi dari ahli gizi yang kompeten,” tutur Ir. Ahmad.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7869 seconds (0.1#10.140)