Polusi Udara Sebabkan Penuaan
A
A
A
KUALITAS udara yang kurang baik merupakan sumber radikal bebas yang dapat mempercepat proses penuaan dan kematian sel. Kualitas udara juga sangat memengaruhi kesehatan .
Kualitas udara yang buruk juga bisa berdampak terha dap penurunan sistem keke bal an dan proses degeneratif sel-sel dan jaringan tubuh se hingga meningkatkan risiko penyakit. Mulai penyakit infeksi, penyakit sistem tubuh seperti sistem pernapasan, kulit, kardiovaskular, bahkan kanker. Demikian dipaparkan dr Haekal Anshari M Biomed (AAM), praktisi kedokteran antiaging.
Kualitas udara yang baik adalah bagian esensial dari upaya untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan tubuh. Dengan kualitas udara yang baik, proses penuaan sel-sel tubuh dapat dihambat sehingga kesehatan dapat terjaga.
“Pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik,” tambah dr Haekal dalam acara “Verde Two Monteverde Tower Hadirkan Udara Segar dan Bersih melalui Teknologi Filtrasi Pertama di Indonesia”.
Tanpa disadari sebagian besar masyarakat perkotaan menghabiskan 90% waktu di dalam ruangan dengan polu tan yang sama berbahaya dengan luar ruangan. Buruknya ventilasi udara atau cahaya, polusi dari perabot dan panel kayu, serta asap rokok merupakan penyebabnya. Rendahnya kualitas udara di ruangan memiliki efek serius, baik jangka pendek maupun panjang.
Dr Haekal yang mendalami ilmu antiaging mengatakan, ada dua faktor risiko antiaging, yaitu internal dan eksternal. Radikal bebas, penurunan hormon, dan kematian sel menjadi faktor internal. “Ketika makan, metabolisme tubuh akan produksi radikal bebas, maka bijaklah memilih makanan,” sarannya.
Faktor eksternal meliputi polusi udara, pola hidup tidak sehat, dan merokok. Dikatakan dr Haekal, polusi udara sumber radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan jika masuk ke tubuh sebabkan imunitas menurun. Akibatnya terjadi kematian sel cepat dan sel akhirnya bermutasi sehingga menyebabkan kanker.
Memahami pentingnya kualitas udara di dalam ruangan, unit apartemen Ver de Two Monteverde Tower menghadirkan teknologi sistem AC filtrasi ganda yang mampu menyaring debu dan partikel halus polutan yang lebih kecil seperti PM2.5.
“Harapan kami, hunian dengan kualitas udara yang baik, bersih, dan segar akan memberikan kenyamanan dan kesehatan jangka pan jang bagi penghuni dan seluruh anggota keluarga yang tinggal di dalamnya,” beber Jusup Halimi, CEO Farpoint.
Filter ditempatkan di dalam setiap unit apartemen untuk menyirkulasikan udara bersih dan sejuk ke dalam ruangan setiap saat untuk mendukung kesehatan penghuninya, layaknya menghirup udara segar dan bersih daerah pegunungan setiap harinya.
Teknologi filtrasi juga mencegah jamur dan kondensasi serta mengurangi bau apek saat unit tidak di tempati. Untuk diketahui, polutan yang ada dalam ruangan berukuran 0,1-10 mikron, tidak kasatmata berbeda dengan polutan di luar. Dengan begitu, polutan ini bisa terakumulasi di alveoli paru. Akibatnya tubuh kekurangan oksigen. Hal ini bisa ber dam pak pada penurunan konsentra si karena otak tidak mendapat asupan oksigen cukup.
Partikel yang lebih besar dari 10 mikron memang tidak bisa masuk ke paru, tapi bisa masuk ke silia di hidung sehingga bakteri/virus yang ada membuat individu mudah terserang pilek atau kambuh asmanya. Salah satu sumber polutan di dalam rumah adalah asap dari kegiatan memasak. “Memasak menghasilkan karbonmonoksida, juga senyawa kimia yang dihasilkan dari peralatan dan bahan memasak,” sebut dr Haekal.
Pada kesempatan itu, dr Haekal memberikan kiat mencegah penuaan dini. Antara lain pola gizi seimbang. Pastikan Anda tidak menghilangkan salah satu nutrisi penting. “Kurangi karbohidrat. Konsumsi lebih banyak almond, kacang-kacangan, dan alpukat. Ini adalah lemak baik,” katanya.
Kemudian olahraga. Sesuaikan kegiatan ini dengan usia, kondisi tubuh, dan lakukan bertahap serta rutin. Ia juga menyarankan untuk berhenti merokok, tidak mengonsumsi alkohol berlebihan, dan bina hubungan baik. Perhatikan pula penggunaan zat pembersih untuk membersihkan ruangan atau kamar mandi karena bahan ini mengeluarkan polutan.
“Yang juga penting adalah udara bersih di rumah. Jika bekerja di lapangan atau sedang keluar bisa menggunakan masker,” saran dr Haekal. (Sri Noviarni)
Kualitas udara yang buruk juga bisa berdampak terha dap penurunan sistem keke bal an dan proses degeneratif sel-sel dan jaringan tubuh se hingga meningkatkan risiko penyakit. Mulai penyakit infeksi, penyakit sistem tubuh seperti sistem pernapasan, kulit, kardiovaskular, bahkan kanker. Demikian dipaparkan dr Haekal Anshari M Biomed (AAM), praktisi kedokteran antiaging.
Kualitas udara yang baik adalah bagian esensial dari upaya untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan tubuh. Dengan kualitas udara yang baik, proses penuaan sel-sel tubuh dapat dihambat sehingga kesehatan dapat terjaga.
“Pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik,” tambah dr Haekal dalam acara “Verde Two Monteverde Tower Hadirkan Udara Segar dan Bersih melalui Teknologi Filtrasi Pertama di Indonesia”.
Tanpa disadari sebagian besar masyarakat perkotaan menghabiskan 90% waktu di dalam ruangan dengan polu tan yang sama berbahaya dengan luar ruangan. Buruknya ventilasi udara atau cahaya, polusi dari perabot dan panel kayu, serta asap rokok merupakan penyebabnya. Rendahnya kualitas udara di ruangan memiliki efek serius, baik jangka pendek maupun panjang.
Dr Haekal yang mendalami ilmu antiaging mengatakan, ada dua faktor risiko antiaging, yaitu internal dan eksternal. Radikal bebas, penurunan hormon, dan kematian sel menjadi faktor internal. “Ketika makan, metabolisme tubuh akan produksi radikal bebas, maka bijaklah memilih makanan,” sarannya.
Faktor eksternal meliputi polusi udara, pola hidup tidak sehat, dan merokok. Dikatakan dr Haekal, polusi udara sumber radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan jika masuk ke tubuh sebabkan imunitas menurun. Akibatnya terjadi kematian sel cepat dan sel akhirnya bermutasi sehingga menyebabkan kanker.
Memahami pentingnya kualitas udara di dalam ruangan, unit apartemen Ver de Two Monteverde Tower menghadirkan teknologi sistem AC filtrasi ganda yang mampu menyaring debu dan partikel halus polutan yang lebih kecil seperti PM2.5.
“Harapan kami, hunian dengan kualitas udara yang baik, bersih, dan segar akan memberikan kenyamanan dan kesehatan jangka pan jang bagi penghuni dan seluruh anggota keluarga yang tinggal di dalamnya,” beber Jusup Halimi, CEO Farpoint.
Filter ditempatkan di dalam setiap unit apartemen untuk menyirkulasikan udara bersih dan sejuk ke dalam ruangan setiap saat untuk mendukung kesehatan penghuninya, layaknya menghirup udara segar dan bersih daerah pegunungan setiap harinya.
Teknologi filtrasi juga mencegah jamur dan kondensasi serta mengurangi bau apek saat unit tidak di tempati. Untuk diketahui, polutan yang ada dalam ruangan berukuran 0,1-10 mikron, tidak kasatmata berbeda dengan polutan di luar. Dengan begitu, polutan ini bisa terakumulasi di alveoli paru. Akibatnya tubuh kekurangan oksigen. Hal ini bisa ber dam pak pada penurunan konsentra si karena otak tidak mendapat asupan oksigen cukup.
Partikel yang lebih besar dari 10 mikron memang tidak bisa masuk ke paru, tapi bisa masuk ke silia di hidung sehingga bakteri/virus yang ada membuat individu mudah terserang pilek atau kambuh asmanya. Salah satu sumber polutan di dalam rumah adalah asap dari kegiatan memasak. “Memasak menghasilkan karbonmonoksida, juga senyawa kimia yang dihasilkan dari peralatan dan bahan memasak,” sebut dr Haekal.
Pada kesempatan itu, dr Haekal memberikan kiat mencegah penuaan dini. Antara lain pola gizi seimbang. Pastikan Anda tidak menghilangkan salah satu nutrisi penting. “Kurangi karbohidrat. Konsumsi lebih banyak almond, kacang-kacangan, dan alpukat. Ini adalah lemak baik,” katanya.
Kemudian olahraga. Sesuaikan kegiatan ini dengan usia, kondisi tubuh, dan lakukan bertahap serta rutin. Ia juga menyarankan untuk berhenti merokok, tidak mengonsumsi alkohol berlebihan, dan bina hubungan baik. Perhatikan pula penggunaan zat pembersih untuk membersihkan ruangan atau kamar mandi karena bahan ini mengeluarkan polutan.
“Yang juga penting adalah udara bersih di rumah. Jika bekerja di lapangan atau sedang keluar bisa menggunakan masker,” saran dr Haekal. (Sri Noviarni)
(nfl)