Film Lima Sukses di Bangkok, Lanjut ke Eropa
A
A
A
JAKARTA - Film Lima mendapat sambutan hangat saat diputar di Bangkok, Thailand, Rabu (25/7/2018), setelah mendapat kesempatan khusus dalam World Premiere Indonesian Film Lima (Five) yang diputar di SEA Junction.
Semula, film garapan Lola Amaria Production ini disaksikan warga negara Indonesia yang berada di Bangkok, mulai mahasiswa (pelajar), pekerja dan pebisnis. Namun, masyarakat Thailand penasaran dengan cerita yang dibangun, di mana ceritanya mengangkat nilai-nilai toleransi dan keberagaman yang ada di Indonesia dengan ideologinya yang kuat, yakni Pancasila.
Antusias masyarakat di Bangkok dengan film Lima karena drama ini diterjemahkan dalam bahasa Inggris sehingga lebih mudah dimengerti.
“Saat mendapat kesempatan untuk memutar film Lima di Bangkok, saya langsung mengiyakan. Buat saya, ini kesempatan sangat baik untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan dan nasionalisme kepada warga Indonesia yang ada di luar negeri,” kata Lola Amaria, salah satu sutradara dari lima sutradara yang menggarapan film Lima.
“Melihat respon yang luar biasa dari WNI di sana serta warga Thailand yang ingin tahu betul tentang keberagaman dan toleransi di Indonesia, saya benar-benar bahagia sekali,” tambah Lola.
Tidak hanya menonton, masyarakat juga diberi kesempatan bertanya lewat diskusi tentang film bertemakan Pancasila ini. “Kita diskusi mengupas tentang isi dalam film Lima. Kita bicara soal ideologi Pancasila yang begitu kuat. Spirit kebangsaan dalam setiap jiwa warga Indonesia. Jangan sampai idelogi Pancasila yang sudah begitu kuat, baik dan indah ini jangan disalahgunakan, bahkan dirusak oleh ideologi lainnya,” terang dia.
Kehadiran film Lima di Thailand tak lepas dari dukungan dan kerja sama KBRI Bangkok, Film Kawan Fans, Klub Dokumenter Thailand, Aliansi Ulama Indonesia, Lia Sciortino Sumaryono dan Irene Sirait. Menariknya, film ini juga akan diputar di sejumlah negara, seperti, Jepang (Tokyo), Korea (Seoul dan Busan), New Zealand, Jerman, New York, Australia dan Iran (Teheran).
Semula, film garapan Lola Amaria Production ini disaksikan warga negara Indonesia yang berada di Bangkok, mulai mahasiswa (pelajar), pekerja dan pebisnis. Namun, masyarakat Thailand penasaran dengan cerita yang dibangun, di mana ceritanya mengangkat nilai-nilai toleransi dan keberagaman yang ada di Indonesia dengan ideologinya yang kuat, yakni Pancasila.
Antusias masyarakat di Bangkok dengan film Lima karena drama ini diterjemahkan dalam bahasa Inggris sehingga lebih mudah dimengerti.
“Saat mendapat kesempatan untuk memutar film Lima di Bangkok, saya langsung mengiyakan. Buat saya, ini kesempatan sangat baik untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan dan nasionalisme kepada warga Indonesia yang ada di luar negeri,” kata Lola Amaria, salah satu sutradara dari lima sutradara yang menggarapan film Lima.
“Melihat respon yang luar biasa dari WNI di sana serta warga Thailand yang ingin tahu betul tentang keberagaman dan toleransi di Indonesia, saya benar-benar bahagia sekali,” tambah Lola.
Tidak hanya menonton, masyarakat juga diberi kesempatan bertanya lewat diskusi tentang film bertemakan Pancasila ini. “Kita diskusi mengupas tentang isi dalam film Lima. Kita bicara soal ideologi Pancasila yang begitu kuat. Spirit kebangsaan dalam setiap jiwa warga Indonesia. Jangan sampai idelogi Pancasila yang sudah begitu kuat, baik dan indah ini jangan disalahgunakan, bahkan dirusak oleh ideologi lainnya,” terang dia.
Kehadiran film Lima di Thailand tak lepas dari dukungan dan kerja sama KBRI Bangkok, Film Kawan Fans, Klub Dokumenter Thailand, Aliansi Ulama Indonesia, Lia Sciortino Sumaryono dan Irene Sirait. Menariknya, film ini juga akan diputar di sejumlah negara, seperti, Jepang (Tokyo), Korea (Seoul dan Busan), New Zealand, Jerman, New York, Australia dan Iran (Teheran).
(tdy)