Ini Cara Menjaga Lingkungan ala Komunitas Jet Ski Seadoo
A
A
A
JAKARTA - Menjaga lingkungan menjadi hal penting, khususnya masalah sampah yang begitu memperngaruhi kesehatan. Namun, untuk mereka yang tinggal di daerah kepulauan, seperti Kepulauan Seribu, buang sampah menjadi hal yang cukup sulit. Untuk membuang sampah, mereka tidak bisa sembarangan membuangnya ke laut, tetapi dikumpulkan lebih dulu dan dibuangnya ke tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang.
Melihat hal tersebut, Seadoo Club Indonesia, salah satu komunitas jet ski di Indonesia memperlihatkan kepeduliannya. Komunitas yang anggotanya mencapai 100 orang ini melakukan kegiatan bakti sosial kepada masyarakat di Kepulauan Seribu.
Komunitas yang berdiri sejak 2016 ini memberikan bantuan kepada senilai Rp500 juta. Pada acara yang digelar di Pulau Tidung, pada akhir pekan lalu, Seadoo Club tak hanya sekadar memberi bantuan saja, tetapi mengedukasi warga, di mana masyarakat yang tinggal di kepulauan ini diajak ikut menjaga lingkungannya sendiri, khususnya terkait masalah sampah. Maklum sampah di Kepulauan Seribu mencapai 7-12 ton per hari.
“Kita sebelumnya memberikan sembako dan itu sudah biasa, pemberian uang tunai, tetapi di tahun ketiga Seadoo Club ini kita memberikan bantuan yang berbeda. Kita sepakat untuk melakukan ‘perang’ terhadap sampah. Kita pikir itu bagus karena kalau kita main jetski pun bukannya enggak kena sampah, banyak juga di laut,” kata Ketua Umum Seadoo Club Indonesia Eddy Indrayadi.
Adapun cara menjaga lingkungan, khususnya mengatasi masalah sampah, Seadoo Club Indonesia menggunakan uang Rp500 juta tersebut untuk dibelikan mesin pencacah sampah. Artinya, sampah yang ada bisa diolah sendiri oleh masyarakat Kepulauan Seribu. Sampah tersebut bisa dijadikan pupuk untuk bertanam.
“Kita ingatkan juga masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan melalui stiker yang kita bagikan dan kita tempel di banyak tempat. Ini bisa mendidik masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,” beber Eddy.
Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyambut gembira bakti social yang dilakukan Seadoo Club Indonesia dan apa yang dilakukan pecinta jetski ini tidak dilakukan satu atau dua kali saja.
“Aktivitas mereka banyak di sini, dan hari ini memberikan manfaat untuk sampah, memberikan komposter untuk sampah agar bisa menjadi pupuk dan mempunyai nilai ekonomis lainnya,” terang Husein.
Seperti diketahui, Seadoo Club Indonesia tak hanya bermain jetski, tetapi kerap melakukan banyak kegiatan di laut, termasuk ikut mengambil sampah di laut lepas. Biasanya, mereka akan melaut dua kali dalam satu bulan dan melakukan touring ke perairan Indonesia satu kali dalam setahun.
Melihat hal tersebut, Seadoo Club Indonesia, salah satu komunitas jet ski di Indonesia memperlihatkan kepeduliannya. Komunitas yang anggotanya mencapai 100 orang ini melakukan kegiatan bakti sosial kepada masyarakat di Kepulauan Seribu.
Komunitas yang berdiri sejak 2016 ini memberikan bantuan kepada senilai Rp500 juta. Pada acara yang digelar di Pulau Tidung, pada akhir pekan lalu, Seadoo Club tak hanya sekadar memberi bantuan saja, tetapi mengedukasi warga, di mana masyarakat yang tinggal di kepulauan ini diajak ikut menjaga lingkungannya sendiri, khususnya terkait masalah sampah. Maklum sampah di Kepulauan Seribu mencapai 7-12 ton per hari.
“Kita sebelumnya memberikan sembako dan itu sudah biasa, pemberian uang tunai, tetapi di tahun ketiga Seadoo Club ini kita memberikan bantuan yang berbeda. Kita sepakat untuk melakukan ‘perang’ terhadap sampah. Kita pikir itu bagus karena kalau kita main jetski pun bukannya enggak kena sampah, banyak juga di laut,” kata Ketua Umum Seadoo Club Indonesia Eddy Indrayadi.
Adapun cara menjaga lingkungan, khususnya mengatasi masalah sampah, Seadoo Club Indonesia menggunakan uang Rp500 juta tersebut untuk dibelikan mesin pencacah sampah. Artinya, sampah yang ada bisa diolah sendiri oleh masyarakat Kepulauan Seribu. Sampah tersebut bisa dijadikan pupuk untuk bertanam.
“Kita ingatkan juga masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan melalui stiker yang kita bagikan dan kita tempel di banyak tempat. Ini bisa mendidik masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,” beber Eddy.
Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyambut gembira bakti social yang dilakukan Seadoo Club Indonesia dan apa yang dilakukan pecinta jetski ini tidak dilakukan satu atau dua kali saja.
“Aktivitas mereka banyak di sini, dan hari ini memberikan manfaat untuk sampah, memberikan komposter untuk sampah agar bisa menjadi pupuk dan mempunyai nilai ekonomis lainnya,” terang Husein.
Seperti diketahui, Seadoo Club Indonesia tak hanya bermain jetski, tetapi kerap melakukan banyak kegiatan di laut, termasuk ikut mengambil sampah di laut lepas. Biasanya, mereka akan melaut dua kali dalam satu bulan dan melakukan touring ke perairan Indonesia satu kali dalam setahun.
(tdy)