Edukasi Gaya Hidup Sehat Lewat Peluncuran ASEAN CFD
A
A
A
JAKARTA - Demi mempererat kolaborasi multi sektor dan mengedukasi gaya hidup sehat dan mengurangi tingkat polusi udara dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, Komunitas ASEAN meluncurkan ASEAN Car Free Day (ASEAN CFD).
Peluncuran program tersebut digelar bersamaan dengan pemecahan rekor dunia untuk Tari Poco-Poco terbesar di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu, (5/8/2018). ASEAN CFD merupakan prakarsa advokasi di tingkat regional oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dengan dukungan dari Kementerian negara anggota ASEAN lainnya untuk mempromosikan gaya hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik dan berbagai kegiatan positif lainnya di area khusus atau jalan bebas kendaraan bermotor.
Menteri Kesehatan Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) mengatakan program ini mendorong terciptanya masyarakat yang damai, inklusif, tangguh, sehat dan harmonis. Ia menekankan bahwa pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari karena saat ini penyakit tidak menular (PTM) tingkat kejadiannya sudah semakin besar dibanding penyakit menular.
"PTM sudah jadi masalah di dunia, kalau kita perhatikan pola hidup di negara maju seperti di negara Skandinavia misalnya, gaya hidupnya bukan hanya olahraga tapi dari pola makan, mereka memikirkan juga makan yang belebihan dan terbuang banyak," ucap Nila.
Dia juga menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan sangat mendukung adanya ASEAN CFD karena sejalan dengan semangat Gerakan Masyarakat Kehidupan Sehat atau Germas. "Sebagaimana kita ketahui, mempraktekan gaya hidup sehat, seperti olahraga, adalah bagian dari upaya pencegahan penyakit karena menjadikan tubuh kita bugar dan pikiran lebih positif," ujar Nila.
Dia berharap agar acara peluncuran ASEAN CFD dapat menyediakan ruang gerak yang luas bagi kolaborasi multi sektor yang solid di tingkat nasional dan ASEAN dalam rangka menerapkan gaya hidup sehat dan membangun budaya masyarakat yang gemar melakukan upaya pencegahan.
Saya sangat menekankan ujung dari semua ini adalah kesehatan, saat ini musim sudah tidak jelas dan mengganggu ketahanan pangan sekaligus kesehatan, kalau kita tidak mendorong kementerian lain ini tidak akan berhasil, harus ada kesadaran nasional dan dunia, kita tidak bisa berdiri sendiri," papar Nila.
ASEAN CFD telah diresmikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Perwakilan tetap untuk Asean di Jakarta, Sekretaris Jenderal Asean dan Deputi Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN. Sebelumnya pada bulan September 2017 para menteri kesehatan ASEAN juga telah memperkuat komitmen sektor kesehatan dalam upaya mengatasi ancaman dari PTM seperti diabetes, kanker, penyakit kardiovaskular melalui ASEAN CFD dan secara simultan negara-negara ASEAN lain nantinya akan mengadakan hari bebas kendaraan bermotor di masing-masing negara.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Puan Maharani menuturkan pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada ASEAN yang telah menunjuk Indonesia menjadi lead sekaligus host Country ASEAN CFD.
"Kami percaya ASEAN CFD dapat menjadi sarana yang baik bagi pembangunan masyarakat Asean terutama di bidang kesehatan dengan bersama-sama melakukan aktivitas fisik maupun edukasi kesehatan di sepanjang Car Free Day, kami berkomitmen untuk terus melanjutkan penyelenggaraan program ini di Indonesia dan kelanjutannya di ASEAN," kata Puan.
Peluncuran program tersebut digelar bersamaan dengan pemecahan rekor dunia untuk Tari Poco-Poco terbesar di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu, (5/8/2018). ASEAN CFD merupakan prakarsa advokasi di tingkat regional oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dengan dukungan dari Kementerian negara anggota ASEAN lainnya untuk mempromosikan gaya hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik dan berbagai kegiatan positif lainnya di area khusus atau jalan bebas kendaraan bermotor.
Menteri Kesehatan Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) mengatakan program ini mendorong terciptanya masyarakat yang damai, inklusif, tangguh, sehat dan harmonis. Ia menekankan bahwa pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari karena saat ini penyakit tidak menular (PTM) tingkat kejadiannya sudah semakin besar dibanding penyakit menular.
"PTM sudah jadi masalah di dunia, kalau kita perhatikan pola hidup di negara maju seperti di negara Skandinavia misalnya, gaya hidupnya bukan hanya olahraga tapi dari pola makan, mereka memikirkan juga makan yang belebihan dan terbuang banyak," ucap Nila.
Dia juga menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan sangat mendukung adanya ASEAN CFD karena sejalan dengan semangat Gerakan Masyarakat Kehidupan Sehat atau Germas. "Sebagaimana kita ketahui, mempraktekan gaya hidup sehat, seperti olahraga, adalah bagian dari upaya pencegahan penyakit karena menjadikan tubuh kita bugar dan pikiran lebih positif," ujar Nila.
Dia berharap agar acara peluncuran ASEAN CFD dapat menyediakan ruang gerak yang luas bagi kolaborasi multi sektor yang solid di tingkat nasional dan ASEAN dalam rangka menerapkan gaya hidup sehat dan membangun budaya masyarakat yang gemar melakukan upaya pencegahan.
Saya sangat menekankan ujung dari semua ini adalah kesehatan, saat ini musim sudah tidak jelas dan mengganggu ketahanan pangan sekaligus kesehatan, kalau kita tidak mendorong kementerian lain ini tidak akan berhasil, harus ada kesadaran nasional dan dunia, kita tidak bisa berdiri sendiri," papar Nila.
ASEAN CFD telah diresmikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Perwakilan tetap untuk Asean di Jakarta, Sekretaris Jenderal Asean dan Deputi Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN. Sebelumnya pada bulan September 2017 para menteri kesehatan ASEAN juga telah memperkuat komitmen sektor kesehatan dalam upaya mengatasi ancaman dari PTM seperti diabetes, kanker, penyakit kardiovaskular melalui ASEAN CFD dan secara simultan negara-negara ASEAN lain nantinya akan mengadakan hari bebas kendaraan bermotor di masing-masing negara.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Puan Maharani menuturkan pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada ASEAN yang telah menunjuk Indonesia menjadi lead sekaligus host Country ASEAN CFD.
"Kami percaya ASEAN CFD dapat menjadi sarana yang baik bagi pembangunan masyarakat Asean terutama di bidang kesehatan dengan bersama-sama melakukan aktivitas fisik maupun edukasi kesehatan di sepanjang Car Free Day, kami berkomitmen untuk terus melanjutkan penyelenggaraan program ini di Indonesia dan kelanjutannya di ASEAN," kata Puan.
(alv)