Jakarta Siap Turunkan Peningkatan Kurva Diabetes di Perkotaan

Selasa, 28 Agustus 2018 - 15:23 WIB
Jakarta Siap Turunkan...
Jakarta Siap Turunkan Peningkatan Kurva Diabetes di Perkotaan
A A A
JAKARTA - Melalui kampanye Cities Changing Diabetes (CCD), Novo Nordisk melakukan penandatanganan kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kedutaan Besar Denmark, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia).

Kegiatan itu sebagai komitmen dalam mengurangi pertumbuhan angka orang dengan diabetes di perkotaan dengan mengetahui faktor permasalahan diabetes, meningkatkan solusi diabetes, serta berbagi pengalaman seputar diabetes.

"Program Cities Changing Diabetes (CCD) bertujuan untuk memetakan masalah, berbagi solusi dan mendorong tindakan nyata untuk melawan munculnya diabetes dan obesitas di kota-kota di seluruh dunia,” kata Morten Vaupel selaku VP & GM Novo Nordisk Indonesia.

“Bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kami akan mengidentifikasi penyebab utama dari meningkatnya prevalensi penyakit diabetes dan bagaimana cara menekan pertumbuhannya di kota Jakarta,” tambahnya.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2013, DKI Jakarta menduduki posisi 6 besar provinsi tertinggi untuk prevalensi diabetes tipe 2 penduduk dengan usia 15 tahun ke atas di Indonesia.

Sementara, berdasarkan Diabetes Atlas Edisi 8 dari Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 10,3 juta orang menderita diabetes mellitus di Indonesia dan memprediksi akan bertambah menjadi 16,7 juta orang di 2045 dengan mayoritas penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Oleh karena itu, kota Jakarta menjadi kota pertama di Indonesia untuk program Cities Changing Diabetes.

"Angka diabetes di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia akan mencapai 21.3 juta orang,” jelas Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD selaku Ketua PB PERKENI.

Penelitian Novo Nordisk mengungkap diabetes merupakan penyakit yang sangat erat hubungannya dengan gaya hidup. Masyarakat di perkotaan memiliki waktu yang terbatas disebabkan oleh banyak hal, termasuk adanya kemacetan yang berakibat pada semakin lamanya jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya.

Masyarakat perkotaan juga jarang sekali yang berjalan kaki dan beraktivitas fisik lain karena banyaknya fasilitas yang sudah memudahkan mereka.

"Melalui program ini, kota Jakarta ingin mengambil tindakan nyata untuk meningkatkan kesetaraan kesehatan bagi warganya. Khususnya kota yang bermaksud ingin memperkuat langkah pencegahan diabetes dan meningkatkan peluang bagi orang yang hidup dengan diabetes untuk mengatasi penyakit dan gaya hidup mereka," kata Dra. Khafifah Any, Apt, MARS, selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8946 seconds (0.1#10.140)