Film Wiro Sableng, Sebuah Tribute untuk Bastian Tito
A
A
A
JAKARTA - Kolaborasi dua rumah produksi dalam dan luar negeri antara Lifelike Pictures dan 20 th Century Fox mempersembahkan sebuah karya film yang kisahnya diambil dari mahakarya penulis Bastian Tito, yaitu Wiro Sableng. Film ini merupakan dedikasi bagi karya monumental seorang Bastian Tito.
Film bergenre action fantasi ini diangkat dari novel karya Bastian Tito tentang pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 bernama asli Wiro Sableng. Sepanjang 39 tahun kariernya sebagai penulis, Bastian telah menghasilkan 185 judul yang menjadikan novel ini menjadi intelectual Property (IP) terlama dan terpanjang di Indonesia.
Aktor Vino G. Bastian yang merupakan putra Bastian Tito merasa bangga dan menjadi sebuah takdir hidupnya kala memerankan sosok utama sebagai Wiro Sableng yang diberikan sebagai tribute untuk sang ayah. Menurut suami aktris Marsha Timothy ini, banyak orang yang tak mengenal siapa sosok yang ada dibelakang karya novel yang sudah melegenda tersebut. Untuk itu, Vino pun ingin mempersembahkan film yang dibuat sengaja didedikasikan untuk sang ayah sehingga dia ingin mengajak masyarakat untuk mengingat kembali sosok Bastian Tito
"Saya bangga sekaligus haru dan terima kasih kepada produser Sheila Timothy dan semua pihak yang bekerja keras untuk membuat film ini, semoga film ini bisa membuat ayah saya tersenyum bangga disana," ujar Vino menjawab pertanyaan KORAN SINDO saat jumpa pers film Wiro Sableng di XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018) malam.
Di film ini, Vino menjadi sosok pendekar bernama Wiro yang memiliki karakter unik. Meski seorang pendekar, Wiro juga merupakan sosok humoris sekalipun saat tengah melawan musuhnya.
"Sebenarnya Wiro Sableng yang ditampilkan di sini memang mau digambarkan kembali ke bukunya. Wiro Sableng yang unik, nyentrik, humoris tapi tidak selalu melucu bukan kayak badut yang harus melucu ketika beradegan. Jadi Wiro ini memang dia bisa masuk dalam berbagai macam situasi tapi dengan gaya dia sendiri kita tak ingin membuat Wiro menjadi sableng yang gak berlebihan ataupun tidak sableng sama sekali,” tutur Vino.
Sang istri Marsha Timothy pun ikut mensupport keinginan sang suami yang ingin mempersembahkan film yang akan diingat publik sepanjang masa dengan mengeluarkan kemampuan terbaik dengan menjalani tantangan tak mudah saat syuting.
"Saat waktu syuting pernah latihan digantung diatas ketinggian 10 meter di set pake baju seberat 10 kg ketika syuting ditantang keberanian tambah banyak percaya dengan tim ketika syuting merasa takut dan beban bisa gak lakukan adegan ini tapi demi bisa total saya jawab tantangan itu," kata Vino.
Produser film ini Sheila Timothy pun sepakat bahwa film ini memang dibuat dengan totalitas semua pihak dalam film dan memang sengaja dibuat untuk kembali mengingatkan kepada penonton mengenai karakter Wiro Sableng itu sendiri.
"Dari awal waktu saya setuju untuk terima tawaran dari Vino dan keluarga besar pun sudah sepakat kalau film ini ditunjukkan memuaskan penonton, semua dikembalikan untuk penonton dan penggemar Wiro sudah menjadi milik semua orang,” kata wanita yang biasa disapa Lala ini.
Kakak kandung aktris Marsha Timothy ini memang ingin total menghasilkan karya dan dia ingin penonton merasa puas dengan karya yang sudah ditunjukan oleh timnya.
"Indonesia punya kemampuan yang bisa bersaing bukan karena kita diambil dari studio Hollywood tapi sebenarnya Indonesia mampu dan bisa menghadirkan karya film berkualitas," tuturnya.
Kerja sama dengan 20 th Century Fox membuka peluang film ini tayang di negara tetangga lain dimana dalam waktu dekat akan tayang pada September 2018 dan Singapura pada Oktober 2018.
"Dengan kolaborasi ini kita dapat link untuk ditayangkan di Negara lain karena pihak 20th Century Fox akan distribusikan film keseluruh dunia dan ada pembicaraan tayang di China," sebutnya.
Film layar lebar bergenre action fantasy khas Indonesia ini dijamin membuat penonton tergelak tawa karena banyak unsur komedi di film ini. Akting pemain dalam melakukan aksi laga dibawah komando koreo Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman tak perlu diragukan lagi dimana seluruh pemain tampil dengan sangat apik pada setiap adegan pertarungan.
Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini, dibintangi oleh Vino G. Bastian (Wiro Sableng), Sherina Munaf (Anggini), Fariz Alfarazi (Bujang Gila Tapak Sakti), Ruth Marini (Sinto Gendeng), Andi /Riff (Dewa Tuak), Aghinny Haque (Rara Murni), Dwi Sasono (Raja), Marcell Siahaan (Ayah Wiro Sableng), Happy Salma (Ibu Wiro Sableng) dan masih banyak pemain lainnya. Film ini akan tayang mulai 30 Agustus 2018 di jaringan bioskop seluruh Indonesia.
Film bergenre action fantasi ini diangkat dari novel karya Bastian Tito tentang pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 bernama asli Wiro Sableng. Sepanjang 39 tahun kariernya sebagai penulis, Bastian telah menghasilkan 185 judul yang menjadikan novel ini menjadi intelectual Property (IP) terlama dan terpanjang di Indonesia.
Aktor Vino G. Bastian yang merupakan putra Bastian Tito merasa bangga dan menjadi sebuah takdir hidupnya kala memerankan sosok utama sebagai Wiro Sableng yang diberikan sebagai tribute untuk sang ayah. Menurut suami aktris Marsha Timothy ini, banyak orang yang tak mengenal siapa sosok yang ada dibelakang karya novel yang sudah melegenda tersebut. Untuk itu, Vino pun ingin mempersembahkan film yang dibuat sengaja didedikasikan untuk sang ayah sehingga dia ingin mengajak masyarakat untuk mengingat kembali sosok Bastian Tito
"Saya bangga sekaligus haru dan terima kasih kepada produser Sheila Timothy dan semua pihak yang bekerja keras untuk membuat film ini, semoga film ini bisa membuat ayah saya tersenyum bangga disana," ujar Vino menjawab pertanyaan KORAN SINDO saat jumpa pers film Wiro Sableng di XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018) malam.
Di film ini, Vino menjadi sosok pendekar bernama Wiro yang memiliki karakter unik. Meski seorang pendekar, Wiro juga merupakan sosok humoris sekalipun saat tengah melawan musuhnya.
"Sebenarnya Wiro Sableng yang ditampilkan di sini memang mau digambarkan kembali ke bukunya. Wiro Sableng yang unik, nyentrik, humoris tapi tidak selalu melucu bukan kayak badut yang harus melucu ketika beradegan. Jadi Wiro ini memang dia bisa masuk dalam berbagai macam situasi tapi dengan gaya dia sendiri kita tak ingin membuat Wiro menjadi sableng yang gak berlebihan ataupun tidak sableng sama sekali,” tutur Vino.
Sang istri Marsha Timothy pun ikut mensupport keinginan sang suami yang ingin mempersembahkan film yang akan diingat publik sepanjang masa dengan mengeluarkan kemampuan terbaik dengan menjalani tantangan tak mudah saat syuting.
"Saat waktu syuting pernah latihan digantung diatas ketinggian 10 meter di set pake baju seberat 10 kg ketika syuting ditantang keberanian tambah banyak percaya dengan tim ketika syuting merasa takut dan beban bisa gak lakukan adegan ini tapi demi bisa total saya jawab tantangan itu," kata Vino.
Produser film ini Sheila Timothy pun sepakat bahwa film ini memang dibuat dengan totalitas semua pihak dalam film dan memang sengaja dibuat untuk kembali mengingatkan kepada penonton mengenai karakter Wiro Sableng itu sendiri.
"Dari awal waktu saya setuju untuk terima tawaran dari Vino dan keluarga besar pun sudah sepakat kalau film ini ditunjukkan memuaskan penonton, semua dikembalikan untuk penonton dan penggemar Wiro sudah menjadi milik semua orang,” kata wanita yang biasa disapa Lala ini.
Kakak kandung aktris Marsha Timothy ini memang ingin total menghasilkan karya dan dia ingin penonton merasa puas dengan karya yang sudah ditunjukan oleh timnya.
"Indonesia punya kemampuan yang bisa bersaing bukan karena kita diambil dari studio Hollywood tapi sebenarnya Indonesia mampu dan bisa menghadirkan karya film berkualitas," tuturnya.
Kerja sama dengan 20 th Century Fox membuka peluang film ini tayang di negara tetangga lain dimana dalam waktu dekat akan tayang pada September 2018 dan Singapura pada Oktober 2018.
"Dengan kolaborasi ini kita dapat link untuk ditayangkan di Negara lain karena pihak 20th Century Fox akan distribusikan film keseluruh dunia dan ada pembicaraan tayang di China," sebutnya.
Film layar lebar bergenre action fantasy khas Indonesia ini dijamin membuat penonton tergelak tawa karena banyak unsur komedi di film ini. Akting pemain dalam melakukan aksi laga dibawah komando koreo Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman tak perlu diragukan lagi dimana seluruh pemain tampil dengan sangat apik pada setiap adegan pertarungan.
Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini, dibintangi oleh Vino G. Bastian (Wiro Sableng), Sherina Munaf (Anggini), Fariz Alfarazi (Bujang Gila Tapak Sakti), Ruth Marini (Sinto Gendeng), Andi /Riff (Dewa Tuak), Aghinny Haque (Rara Murni), Dwi Sasono (Raja), Marcell Siahaan (Ayah Wiro Sableng), Happy Salma (Ibu Wiro Sableng) dan masih banyak pemain lainnya. Film ini akan tayang mulai 30 Agustus 2018 di jaringan bioskop seluruh Indonesia.
(alv)