Program Bayi Tabung RSHS Diburu Warga Singapura dan Malaysia

Senin, 10 September 2018 - 19:30 WIB
Program Bayi Tabung RSHS Diburu Warga Singapura dan Malaysia
Program Bayi Tabung RSHS Diburu Warga Singapura dan Malaysia
A A A
BANDUNG - Banyak orang Indonesia pergi ke luar negeri untuk berobat, termasuk program memiliki anak lewat bayi tabung. Padahal, orang luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia justru berobat ke Indonesia. Hal itu terjadi di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Hasan Sadikin.

Dokter Dian Tjahyadi Sp.OG (K), MMRS mengatakan rumah sakit milik pemerintah ini telah melayani program bayi tabung sejak 2005. Tak kurang dari 800 kasus bayi tabung telah dilakukan di RSUP Hasan Sadikin.

“Kendati mayoritas pasien berasal dari beberapa daerah di Indonesia, tetapi ada juga pasien mancanegara, seperti Singapura, Malaysia, dan lainnya. Mereka dapat info dari mulut ke mulut karena tingkat keberhasilan yang cukup bagus,” kata Dian.

Setiap tahun, Klinik Aster RSUP HS melayani sekitar 1.163 pasien poli. Adapun pasien khusus bayi tabung, rata-rata mencapai 60 kasus per tahun. Pasien program bayi tabung juga tak dominan kalangan tua, ada juga rentang usia 20 hingga 30 tahunan.

“Setiap tahun trendnya terus meningkat, seiring pengetahuan yang semakin terbuka terkait metode ini. Tahun depan kami menargetkan terjadi kenaikan 20%. Karena memang dari sisi biaya, cukup terjangkau,” kata Dian.

Hampir semua pelayanan bayi tabung yang diizinkan regulasi, bisa dilakukan di RS Hasan Sadikin. Terdiri atas stimulasi sel telur, ovum pick up, serta metode ICSI (Intra-Cytoplasmic Sperm Injection). Ada bank embrio, embrio transfer, pencucian sperma.

Menurut dia, salah satu metode terbaru dan syarat teknologi adalah ICSI. Metode ini tak lagi menggunakan cara lama, tetapi memasukkan sperma langsung ke sel telur menggunakan mikroskop. Sehingga proses pembuahan janin lebih akurat.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5886 seconds (0.1#10.140)