Main Film Liam dan Laila, Nirina Zubir Kesulitan Pakai Logat Minang
A
A
A
JAKARTA - Nirina Zubir menjadi artis berdarah Minang, tetapi dia tidak menyangka jika bahasa Minang asli itu susah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dirasakan saat dirinya bermain dalam film Liam dan Laila.
Bahkan, Nirina yang mampu menguasai 5 bahasa dunia, seperti Inggris, China, dan Jepang ini pun mengaku dibuat keringat dingin saat menggunakan dialog bahasa daerahnya itu.
“Saya bisa beberapa bahasa, tapi pas dikasih Bahasa Minang sampai keringat dingin. Ini karena cengkoknya dan bahasa Minang itu punya banyak arti dan mengaplikasikan untuk keseharian itu susah,” kata Nirina.
Namun, dengan banyak belajar dan mendapat bantuan dari orang terdekatnya, dia pun berhasil menaklukan tantangannya di film Liam dan Laila. Di Instragam, Na, sapaan akrab Nirina mengaku bangga akan film yang mengangkat tanah Minang.
“Selama ini banyak sekali yg memanggil na dengan sebuttan “teh” ataupun “mba” sebenarnya its okey bangettt...karena i am indonesian... tapi di hati kecil na, pengen juga siy na dikenal sebagaimana aslinya na yg terlahir dari mama yg adalah campuran orang aceh dan bukittinggi, sementara buya na asli orang piaman...so na bisa dibilang adalah 100% sumatra...call me Uni,” tulis Nirina di akun Instagram Nirinazubir_.
“Beberapa film mengenai sumatra barat luput dari genggaman na tuk na perankan...jujur, na sedih...karena menurut na memerankan film berlogat atau bahkan menggunakan bahasa daerah adalah tantangan tersendiri...oleh sebab itulah...begitu tawaran memainkan film ini datang, na langsung terharu,” tambahnya.
Film yang akan tayang pada 4 Oktober ini menceritakan Liam (Jonatan Cerrada- Juara French Idol 2003) pemuda asal Prancis yang jatuh hati pada Laila (Nirina Zubir), gadis Minangkabau yang sangat menjunjung tinggi tatanan adat kampung halamannya.
Liam dan Laila yang memiliki begitu banyak perbedaan selain warga negara tentunya, menghadapi tantangan yang tak mudah. Kedatangan Liam menjadi awal pertentangan ideologis keluarga besar Laila. Kecurigaan muncul dari semua orang yang mengetahui bahwa kedatangan Liam untuk mempersunting Laila hanya berawal dari perkenalan di media sosial.
Keadaan yang rumit ini mendorong Jamil (David Chalik) paman Llaila dan Pian (Praz Teguh), adik Laila mencari tahu maksud kedatangan Liam ke daerahnya itu. Meski kuat dengan nuansa Minang, termasuk bahasa yang digunakan, tetapi film garapan Mahakarya Pictures ini juga menggunakan bahasa Inggris dan Prancis. Yang menarik, penonton akan dimanjakan dengan keindahan tanah Minang.
Bahkan, Nirina yang mampu menguasai 5 bahasa dunia, seperti Inggris, China, dan Jepang ini pun mengaku dibuat keringat dingin saat menggunakan dialog bahasa daerahnya itu.
“Saya bisa beberapa bahasa, tapi pas dikasih Bahasa Minang sampai keringat dingin. Ini karena cengkoknya dan bahasa Minang itu punya banyak arti dan mengaplikasikan untuk keseharian itu susah,” kata Nirina.
Namun, dengan banyak belajar dan mendapat bantuan dari orang terdekatnya, dia pun berhasil menaklukan tantangannya di film Liam dan Laila. Di Instragam, Na, sapaan akrab Nirina mengaku bangga akan film yang mengangkat tanah Minang.
“Selama ini banyak sekali yg memanggil na dengan sebuttan “teh” ataupun “mba” sebenarnya its okey bangettt...karena i am indonesian... tapi di hati kecil na, pengen juga siy na dikenal sebagaimana aslinya na yg terlahir dari mama yg adalah campuran orang aceh dan bukittinggi, sementara buya na asli orang piaman...so na bisa dibilang adalah 100% sumatra...call me Uni,” tulis Nirina di akun Instagram Nirinazubir_.
“Beberapa film mengenai sumatra barat luput dari genggaman na tuk na perankan...jujur, na sedih...karena menurut na memerankan film berlogat atau bahkan menggunakan bahasa daerah adalah tantangan tersendiri...oleh sebab itulah...begitu tawaran memainkan film ini datang, na langsung terharu,” tambahnya.
Film yang akan tayang pada 4 Oktober ini menceritakan Liam (Jonatan Cerrada- Juara French Idol 2003) pemuda asal Prancis yang jatuh hati pada Laila (Nirina Zubir), gadis Minangkabau yang sangat menjunjung tinggi tatanan adat kampung halamannya.
Liam dan Laila yang memiliki begitu banyak perbedaan selain warga negara tentunya, menghadapi tantangan yang tak mudah. Kedatangan Liam menjadi awal pertentangan ideologis keluarga besar Laila. Kecurigaan muncul dari semua orang yang mengetahui bahwa kedatangan Liam untuk mempersunting Laila hanya berawal dari perkenalan di media sosial.
Keadaan yang rumit ini mendorong Jamil (David Chalik) paman Llaila dan Pian (Praz Teguh), adik Laila mencari tahu maksud kedatangan Liam ke daerahnya itu. Meski kuat dengan nuansa Minang, termasuk bahasa yang digunakan, tetapi film garapan Mahakarya Pictures ini juga menggunakan bahasa Inggris dan Prancis. Yang menarik, penonton akan dimanjakan dengan keindahan tanah Minang.
(tdy)