Eating Clean, Gaya Hidup Sehat untuk Generasi Milenial

Jum'at, 21 September 2018 - 06:30 WIB
Eating Clean, Gaya Hidup...
Eating Clean, Gaya Hidup Sehat untuk Generasi Milenial
A A A
JAKARTA - Gaya hidup sehat tengah menjadi tren di masyarakat, terutama generasi milenial. Salah satu langkah tepat menerapkannya adalah dengan memperhatikan pilihan makanan dan kandungan didalamnya tanpa harus mengorbankan kelezatan makanan itu sendiri.

Eating clean yang diterapkan oleh penulis buku Eating Clean, Inge Tumiwa Bachrens misalnya. Eating clean atau pola makan bersih merupakan pola makan yang mengonsumsi makanan alami tanpa bahan tambahan dan tidak banyak diproses seperti sayuran, buah, protein nabati, kacang-kacangan serta minyak sehat.

"Pola makan eating clean itu prinsipnya alami kaya zaman dulu. Tetap makan 3 kali utama. Prinsip eating clean itu dasar. Eating clean lebih banyak bersinggungan paleo dan mediterania," kata Inge pada acara Diskusi Kesehatan H2 Health & Happiness bersama Modena di Modena Experience Center, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Dalam menerapkan eating clean, penting untuk mengetahui asal bahan pangan tersebut. Misalnya, bagaimana ayam diternak atau bagaimana sayur tersebut ditanam. Pasalnya, mengonsumsi sayuran yang ditanam dengan bahan tambahan seperti pestisida tentunya akan mempengaruhi kesehatan.

"Saya belajar lebih dalam bahan pangan asalnya dari mana, biar saya nggak salah pilih bahan makanan. Pertaniannya seperti apa, diternaknya seperti apa. Jadi penting untuk mengetahui ada pestisidanya apa nggak, apa itu pestisida, kita harus tahu efeknya apa," kata Inge.

Lanjut Inge menjelaskan, makanan sehat merupakan makanan organik. Sebab dengan mengonsumsi makanan dalam bentuk paling alami, otomatis asupan vitamin, mineral dan zat-zat penting yang terkandung dalam makanan tersebut tidak akan hilang dan tetap bisa dikonsumsi tubuh.

"Pilihan terbaik makanan sehat itu memang ada di makanan organik. Sekarang banyak ko petani organik tanpa suplay ke supermarket. Kiya sekarang bisa cari itu dengan mudah. Kalo kita bilang harga kangkung organik mahal, itu wajar karena bandingkan dengan penyakit tentunya sangat mahal. Jadi ini investasi untuk masa depan," jelasnya.

Selain menerapkan eating clean, Ingi juga mengingatkan untuk rajin berolahraga dan hindari rokok. Sementara hasil dari menerapkan eating clean, Inge dan keluarganya bisa kembali hidup sehat dan terbebas dari berbagai penyakit mematikan yang sebelumnya pernah diderita tanpa obat-obatan.

Putra sulungnya yang didiagnosis obesitas dan mengalami gangguan hormonal berhasil menurunkan berat badannya dari 70 kilogram menjadi 47 kilogram selama 6 bulan dengan komposisi lemak dan otot seimbang. Kondisi kesehatan sang suami, Daniel Tumiwa yang memiliki kadar kolesterol, asam urat, gula darah tinggi juga normal.

Begitu juga dengan anak keduanya yang mengalami eksim kini membaik. Sedangkan Inge, sakit kepala yang dideritanya hilang serta keseimbangan hormonnya normal. Masalah pencernaan hingga gangguan tidur yang dialami Inge juga menghilang berkat menerapkan eating clean.

"Saat kita milih pola makan yang benar, kita berhenti merokok. Kalo kita dinas diluar kota dan cari saja makanan yang lumayan sehat. Misal ada soto ayam kampung, pilih soto ayam kampung dengan banyakin tauge dan kol dan sedikit nasi. Pas dirumah, saya kembali lagi makan makanan masakan saya," paparnya.

Sedangkan hasil dari eating clean tergantung dari kondisi tubuh masing-masing. "Berbeda-beda. Perubahan kita nggak 100 derajat berbalik tapi pelan-pelan. Tubuh perlu waktu lama untuk perbaiki yang rusak," tandasnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)