Osteoarthritis Bisa Terjadi di Hampir Semua Persendian Tubuh
A
A
A
JAKARTA - Penyakit osteoarthritis sangat terkait gangguan pada tulang rawan persendian dan dapat terjadi pada hampir semua sendi dalam tubuh. Terutama pada sendi-sendi yang sering menerima beban berat seperti pinggul, lutut dan tulang belakang. Bahkan tak jarang juga mempengaruhi jempol tangan, jari telunjuk, leher hingga jempol kaki.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima Sindonews, osteoarthritis biasanya mempengaruhi persendian lainnya jika didahului dengan cedera, stres yang berlebihan atau gangguan pada tulang rawan. Hal tersebut mengakibatkan tulang rawan pada persendian menjadi kaku dan tidak lentur hingga rentan terhadap kerusakan yang lebih parah.
Jika kondisi tulang rawan semakin memburuk, maka tulang-tulang yang dihubungkan oleh persendian akan saling bergesekan satu dengan lainnya. Sementara osteoarthritis terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Usia di atas 60 tahun merupakan usia yang berisiko lebih tinggi terhadap penyakit ini.
Namun, usia muda seperti 20 atau 30an juga bisa mengalami hal yang sama jika sebelumnya mengalami cedera atau stres pada persendian secara berulang-ulang. Selain itu, beberapa faktor dapat meningkatkan perkembangan osteoarthritis seperti keturunan, kegemukan, cedera, kelebihan beban pada persendian dan komplikasi berbagai penyakit seperti rematik.
Untuk penanganan, penyakit ini biasanya diatasi dengan kombinasi berbagai perawatan seperti pelatihan, penggunaan obat-obatan, pengompresan dengan air panas atau air dingin pada sendi yang sakit, penyedotan cairan sendi, suntikan obat di persendian dan penggunaan perangkat penunjang seperti kruk dan tongkat. Jenis penanganan tergantung pada berbagai faktor, seperti usia, aktivitas yang dilakukan, kondisi kesehatan secara menyeluruh, riwayat medis, bagian tubuh yang menderita osteoarthritis dan tingkat keparahan penyakit.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima Sindonews, osteoarthritis biasanya mempengaruhi persendian lainnya jika didahului dengan cedera, stres yang berlebihan atau gangguan pada tulang rawan. Hal tersebut mengakibatkan tulang rawan pada persendian menjadi kaku dan tidak lentur hingga rentan terhadap kerusakan yang lebih parah.
Jika kondisi tulang rawan semakin memburuk, maka tulang-tulang yang dihubungkan oleh persendian akan saling bergesekan satu dengan lainnya. Sementara osteoarthritis terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Usia di atas 60 tahun merupakan usia yang berisiko lebih tinggi terhadap penyakit ini.
Namun, usia muda seperti 20 atau 30an juga bisa mengalami hal yang sama jika sebelumnya mengalami cedera atau stres pada persendian secara berulang-ulang. Selain itu, beberapa faktor dapat meningkatkan perkembangan osteoarthritis seperti keturunan, kegemukan, cedera, kelebihan beban pada persendian dan komplikasi berbagai penyakit seperti rematik.
Untuk penanganan, penyakit ini biasanya diatasi dengan kombinasi berbagai perawatan seperti pelatihan, penggunaan obat-obatan, pengompresan dengan air panas atau air dingin pada sendi yang sakit, penyedotan cairan sendi, suntikan obat di persendian dan penggunaan perangkat penunjang seperti kruk dan tongkat. Jenis penanganan tergantung pada berbagai faktor, seperti usia, aktivitas yang dilakukan, kondisi kesehatan secara menyeluruh, riwayat medis, bagian tubuh yang menderita osteoarthritis dan tingkat keparahan penyakit.
(alv)