Waspadai Trigeminal Neuralgia, Nyeri Wajah yang Menyiksa

Jum'at, 28 September 2018 - 10:02 WIB
Waspadai Trigeminal...
Waspadai Trigeminal Neuralgia, Nyeri Wajah yang Menyiksa
A A A
JAKARTA - Trigeminal neuralgia merupakan kondisi medis di mana terjadi nyeri yang bersifat kronik (lebih dari 3 bulan) yang bersumber dari gangguan pada saraf trigeminal sehingga menyebabkan sensasi rasa nyeri di bagian wajah.

Saat mengalami kondisi ini, stimulasi kecil di wajah seperti sentuhan, tersenyum atau aktivitas sehari-hari seperti menyikat gigi hingga mengaplikasikan make up di wajah akan memicu rasa sakit yang luar biasa.

"Trigeminal neuralgia oleh tenaga kesehatan juga sering disebut douloureux. Di mana terjadi gangguan pada saraf trigeminal di daerah wajah pasien. Nyeri trigeminal terjadi ketika ada kontak antara pembuluh darah arteri atau vena dengan saraf trigeminal. Kontak inilah yang kemudian menekan saraf dan menyebabkan gangguan fungsi," kata Spesialis Bedah Saraf Brain and Spine Bunda Neuro Center, Jakarta, dr. Heri Aminuddin, SpBS(K).

Trigeminal neuralgia juga dapat terjadi akibat adanya proses penuaan atau dapat dikaitkan dengan sklerosis multipel atau penyakit sejenis yang menyebabkan kerusakan selubung mielin yang berfungsi melindungi saraf. Selain itu, trigeminal neuralgia juga bisa terjadi akibat penekanan tumor di saraf trigeminal. Tidak menutup kemungkinan trigeminal neuralgia terjadi akibat adanya lesi di otak atau beberapa kondisi kesehatan yang meliputi luka bedah dan stroke.

"Ada beberapa pembagian jenis trigeminal neuralgia dan nyeri yang umumnya muncul pada pasien. Pada trigeminal neuralgia tipe 1 (klasik) nyeri umumnya terjadi secara spontan dengan durasi nyeri umumnya episodic. Sementara trigeminal neuralgia tipe 2 (atipikal) nyeri datang secara spontan dengan durasi nyeri yang terjadi konstan (terus menerus). Pada tipe trigeminal tipe 3 (injury) kondisi ini terjadi karena trauma ataupun bekas operasi sinus. Sedangkan pada secondary trigeminal neuralgia profil nyeri yang tampak pada pasien dapat berupa klerosis multiple," jelasnya.

Pakar nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS mengatakan gejala awal yang kerap muncul diantaranya nyeri di wajah yang terjadi secara sepontan, dalam waktu yang singkat. Namun seiring waktu, kondisi ini berkembang lebih berat, dari sisi nyeri yang dialami pasien dan waktu serta intensitas munculnya nyeri. Trigeminal neuralgia lebih banyak terjadi pada wanita dengan risiko meningkat pada usia lanjut diatas 50 tahun.

Dengan berkembangnya teknologi kedokteran saat ini, ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan untuk pasien trigeminal neuralgia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien karena terbebas dari rasa sakit. Pilihan terapi yang dimaksud meliputi pemberian obat-obatan, suntikan dan operasi serta teknologi minimally invasive seperti radiofrekuensi ablasi.

"Terapi trigeminal neuralgia umumnya dimulai dengan pemberian obat-obatan. Namun pada sebagian orang, terapi ini tidak memberikan hasil yang baik atau disertai efeksamping yang tidak menyenangkan pada pasien. Pada kelompok tersebut, terapi injeksi atau operasi bisa menjadi pilihan selanjutnya. Terdapat beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri yang disebabakan trigeminal neuralgia," kata dr. Mahdian.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2584 seconds (0.1#10.140)