Waspada! Kerusakan Tulang Mengintai Pasien Cuci Darah

Senin, 01 Oktober 2018 - 16:29 WIB
Waspada! Kerusakan Tulang Mengintai Pasien Cuci Darah
Waspada! Kerusakan Tulang Mengintai Pasien Cuci Darah
A A A
JAKARTA - Pasien gagal ginjal yang sudah melakukan dialisis (cuci darah) harus rutin memeriksakan mineral. Setiap 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan kalsium dan fosfat harus dicek. Untuk Hormon Paratiroid (PTH) harus diperiksa setiap 3 (tiga) sampai 6 (enam) bulan.

"Jika PTH meningkat harus memeriksa alkalin fosfatase setiap tahunnya," kata dokter Pringgodigdo dalam seminar 'Waspada Kerusakan Tulang pada Pasien Gagal Ginjal' yang digelar oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) dan Fresenius Medical Care Indonesia (FMC) di Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Kerusakan tulang pada pasien gagal ginjal dapat disebabkan gangguan mineral dan tulang. Menurut dia, gangguan itu terjadi ketika ketidakseimbangan kalsium dan fosfor dalam darah. Ketidakseimbangan mineral ini dapat mempengaruhi tulang, jantung dan pembuluh darah.

"Jaringan tulang secara terus menerus direnovasi dan dibangun kembali. Organ ginjal memainkan peran penting dalam mempertahankan massa dan struktur tulang yang sehat. Makin turun fungsi ginjal, maka kerusakan tulang semakin tinggi," terang dokter yang berpraktek di RSCM ini.

Dokter Pringgodigdo yang merupakan konsulen ginjal hipertensi menjelaskan, ginjal yang sehat menghilangkan kelebihan fosfor dari darah. Ketika ginjal berhenti bekerja secara normal (rusak), kadar fosfor dalam darah bisa menjadi terlalu tinggi sehingga empat kelenjar kecil di leher yang disebut kelenjar paratiroid terstimulasi memproduksi hormon yang disebut hormon paratiroid (PTH).

Hormon inilah yang memerintahkan ginjal supaya membuang fosfor yang tinggi dalam darah. Sama halnya dengan kadar kalsium dalam darah yang terlalu rendah, maka PTH juga akan semakin tinggi.

"Terlalu banyak PTH dalam darah akan menghilangkan terlalu banyak kalsium dari tulang dan membuat tulang menjadi rapuh bahkan dapat terjadi kalsifikasi (pengendapan kalsium) pada pembuluh darah yang meningkatkan resiko kematian pada pasien Gagal Ginjal,” tambahnya.

Dokter muda ini juga berpesan, untuk menghindari makanan yang tinggi fosfor, dan biasanya makanan tinggi fosfor cenderung tinggi protein. Padahal pasien gagal ginjal membutuhkan asupan protein yang tinggi untuk meningkatkan Hemoglobin (HB).

“Untuk menanganinya diberikan obat pengikat fosfor atau Kalsium Karbonat (CaCO3) dimakanan, dan dianjurkan minum obat tersebut bersamaan dengan makan. Supaya fosfor yang ada dimakanan bisa diikat oleh obat tersebut, dan tidak diserap oleh tubuh, sedangkan protein yang ada dimakanan tetap diserap,” ujarnya.

Senior Marketing Manager FMC, Astry Try Astuti mengatakan, seminar ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat khususnya pasien gagal ginjal agar lebih menjaga kesehatan tulang.

“Komitmen kami untuk memberikan perawatan yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup pasien,” ungkapnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6308 seconds (0.1#10.140)