Halodoc Goes to Hospital Permudah Pasien Ambil Obat Resep
A
A
A
JAKARTA - Halodoc, aplikasi kesehatan terpadu berbasis online memperkenalkan layanan terbarunya yakni Halodoc Goes to Hospital (HG2H). HG2H merupakan sebuah solusi kesehatan inovatif yang dapat memudahkan pasien menghemat waktu dalam menebus resep obat di rumah sakit, baik racikan maupun non-racikan.
“Halodoc Goes to Hospital merupakan wujud komitmen kami dalam mempermudah akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Sekaligus sebagai upaya kami dalam membangun sinergi positif dengan rumah sakit dalam mendukung RS menghadirkan pelayanan prima bagi setiap pasiennya,” ujar Jonathan Sudharta selaku CEO Halodoc.
Jonathan menjelaskan bahwa layanan ini dapat diakses oleh seluruh pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS. Manfaat ini juga bisa dirasakan oleh pasien baru baik pasien yang melakukan rawat jalan dan sudah rutin menebus obat di rumah sakit.
"Dalam memanfaatkan layanan Halodoc Goes to Hospital adalah saat pasien mendapatkan resep obat dari dokter di rumah sakit sesuai dengan indikasi yang diberikan. Setelah itu pasien dapat melakukan pembayaran atas layanan konsultasi yang diberikan oleh dokter berikut dengan resep obat yang ingin ditebus di kasir. Pada saat proses pembayaran inilah, pihak rumah sakit akan membantu dengan memberikan penawaran kepada pasien apakah mau menggunakan pengantaran obat melalui layanan Halodoc Goes to Hospital," papar dia.
Jika pasien setuju menggunakan layanan ini, pasien akan diminta mengisi data tambahan untuk pengiriman obat dan mendapatkan penjelasan mengenai aturan pakai oleh apoteker rumah sakit mengenai obat yang ditebusnya. Setelah semua tahapan tersebut terpenuhi, pasien dapat langsung meninggalkan rumah sakit dan menunggu pihak Halodoc mengantarkan obat ke alamat yang dikehendaki oleh pasien.
“Teknologi digital sangat cepat berkembang dan mulai masuk ke komunitas kesehatan salah satunya rumah sakit. Hal tersebut akan membantu rumah sakit dalam menunjang pelayanan ke pasien secara lebih efisien dan efektif. Kami mengapresiasi kehadiran Halodoc Goes to Hospital sebagai salah satu aplikasi dalam mendukung hal tersebut. Besar harapan kami, layanan ini dapat meningkatkan kepuasan pasien,” kata dr. Kuntjoro AP, M. Kes selaku Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
Halodoc menargetkan untuk menjalin kerja sama dengan 500 rumah sakit hingga akhir tahun 2019 sebagai tahap awal perluasan layanan Halodoc Goes to Hospital. Sementara, hingga tanggal 19 September 2018, Halodoc sudah berhasil menjalin kerja sama dengan 76 rumah sakit baik swasta maupun non-swasta yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Karawang, Bandar Lampung, Malang, Ponorogo, Jember, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, Padang, Medan, Semarang, Gresik, Bali.
“Kami akan terus menjajaki kerja sama dengan rumah sakit lebih banyak lagi sehingga dengan begitu, akan lebih banyak pula pasien yang terbantu melalui layanan Halodoc Goes to Hospital ini,” tutur Jonathan.
“Halodoc Goes to Hospital merupakan wujud komitmen kami dalam mempermudah akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Sekaligus sebagai upaya kami dalam membangun sinergi positif dengan rumah sakit dalam mendukung RS menghadirkan pelayanan prima bagi setiap pasiennya,” ujar Jonathan Sudharta selaku CEO Halodoc.
Jonathan menjelaskan bahwa layanan ini dapat diakses oleh seluruh pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS. Manfaat ini juga bisa dirasakan oleh pasien baru baik pasien yang melakukan rawat jalan dan sudah rutin menebus obat di rumah sakit.
"Dalam memanfaatkan layanan Halodoc Goes to Hospital adalah saat pasien mendapatkan resep obat dari dokter di rumah sakit sesuai dengan indikasi yang diberikan. Setelah itu pasien dapat melakukan pembayaran atas layanan konsultasi yang diberikan oleh dokter berikut dengan resep obat yang ingin ditebus di kasir. Pada saat proses pembayaran inilah, pihak rumah sakit akan membantu dengan memberikan penawaran kepada pasien apakah mau menggunakan pengantaran obat melalui layanan Halodoc Goes to Hospital," papar dia.
Jika pasien setuju menggunakan layanan ini, pasien akan diminta mengisi data tambahan untuk pengiriman obat dan mendapatkan penjelasan mengenai aturan pakai oleh apoteker rumah sakit mengenai obat yang ditebusnya. Setelah semua tahapan tersebut terpenuhi, pasien dapat langsung meninggalkan rumah sakit dan menunggu pihak Halodoc mengantarkan obat ke alamat yang dikehendaki oleh pasien.
“Teknologi digital sangat cepat berkembang dan mulai masuk ke komunitas kesehatan salah satunya rumah sakit. Hal tersebut akan membantu rumah sakit dalam menunjang pelayanan ke pasien secara lebih efisien dan efektif. Kami mengapresiasi kehadiran Halodoc Goes to Hospital sebagai salah satu aplikasi dalam mendukung hal tersebut. Besar harapan kami, layanan ini dapat meningkatkan kepuasan pasien,” kata dr. Kuntjoro AP, M. Kes selaku Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
Halodoc menargetkan untuk menjalin kerja sama dengan 500 rumah sakit hingga akhir tahun 2019 sebagai tahap awal perluasan layanan Halodoc Goes to Hospital. Sementara, hingga tanggal 19 September 2018, Halodoc sudah berhasil menjalin kerja sama dengan 76 rumah sakit baik swasta maupun non-swasta yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Karawang, Bandar Lampung, Malang, Ponorogo, Jember, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, Padang, Medan, Semarang, Gresik, Bali.
“Kami akan terus menjajaki kerja sama dengan rumah sakit lebih banyak lagi sehingga dengan begitu, akan lebih banyak pula pasien yang terbantu melalui layanan Halodoc Goes to Hospital ini,” tutur Jonathan.
(alv)