Nirina Zubir 'Terjebak' Nikah dengan Ernest
A
A
A
JAKARTA - Nirina Zubir mengungkap perjalanan cintanya dengan Ernest Fardiyan Syarif saat tampil di film terbarunya, Liam dan Laila. Maklum, film ini mengangkat adat budaya Minang yang dikemas menarik.
Na, sapaan Nirina yang memiliki darah Minang mengaku tidak pernah menginginkan memiliki pacar orang Minang. Hal itu ditanamkannya sejak remaja. Namun, saat bertemu dengan mantan gitaris Cokelat, dia langsung jatuh hati dan naik pelaminan pada 2009.
“Kan Na dulu pernah ‘terjebak’. Dulu Na bilang ‘Na enggak mau pacaran sama orang Minang, pokoknya enggak mau’, beneran Na enggak pernah pacaran sama orang Minang, tapi menikah sama orang Minang,” kata Na.
“Karena ternyata (Ernest) ada keturunan Minang-nya, Bukittinggi juga. Masyaallah memang enggak boleh sompral (asal) kalau ngomong, hahaha. Ini salah satunya. Tapi, Na seneng banget pasti kan tiap Na melakukan sesuatu didukung oleh keluarga kecil, besar,” tambahnya.
Untuk tampil di film produksi Mahakarya Pictures ini juga mendapat dukungan suami. Ini yang membuatnya bahagia.
“Iya, Na melibatkan (Ernest) semenjak dapat sinopsis, dapat cerita. Jadi diskusinya berdua. Selebih dari itu, dia ingetin untuk selalu total. ‘Kamu sudah baca belum, research belum, biar kamu beneran dapat’. Jadi dia yang selalu ngingetin sih,” terang Na.
Seperti diketahui, film yang tayang di bioskop awal Oktober ini terinspirasi dari kisah nyata. Laila (Nirina Zubir), gadis berpendidikan tinggi yang terlihat tidak mempunyai masalah dengan kesendiriannya di usia 31 Tahun. Dia terhubung dengan banyak orang di berbagai negara di depan layar laptopnya sebagai pedagang online shop.
Kesendiriannya bukan hal yang wajar bagi keluarganya yang sangat menjunjung tinggi tatanan hidup di adat Minangkabau. Keluarga mulai mencemaskan kesendirian Laila. Suatu ketika, Laila terlibat diskusi di percakapan online dengan pemuda bernama Liam (Jonatan Cerrada) yang sedang menelisik kebenaran pada kasus besar yang terjadi di pusat kota Prancis.
Percakapan itu menghantarkan Liam dari Rouen, kota kecil di utara Prancis untuk berangkat ke Ranah Minang, sebuah negeri di wilayah Barat Indonesia.
Kedatangan Liam menjadi awal pertentangan ideologis oleh keluarga besar Laila. Kecurigaan muncul dari semua orang yang mengetahui bahwa kedatangan Liam untuk mempersunting Laila hanya berawal dari media sosial.
“Mudah-mudah karakter Na mewakili wanita Minang dengan logatnya, cara berpakaiannya, tutur katanya dan cara menghadapi masalah dan seperti apa penyelesaiannya,” ujar Na.
Na, sapaan Nirina yang memiliki darah Minang mengaku tidak pernah menginginkan memiliki pacar orang Minang. Hal itu ditanamkannya sejak remaja. Namun, saat bertemu dengan mantan gitaris Cokelat, dia langsung jatuh hati dan naik pelaminan pada 2009.
“Kan Na dulu pernah ‘terjebak’. Dulu Na bilang ‘Na enggak mau pacaran sama orang Minang, pokoknya enggak mau’, beneran Na enggak pernah pacaran sama orang Minang, tapi menikah sama orang Minang,” kata Na.
“Karena ternyata (Ernest) ada keturunan Minang-nya, Bukittinggi juga. Masyaallah memang enggak boleh sompral (asal) kalau ngomong, hahaha. Ini salah satunya. Tapi, Na seneng banget pasti kan tiap Na melakukan sesuatu didukung oleh keluarga kecil, besar,” tambahnya.
Untuk tampil di film produksi Mahakarya Pictures ini juga mendapat dukungan suami. Ini yang membuatnya bahagia.
“Iya, Na melibatkan (Ernest) semenjak dapat sinopsis, dapat cerita. Jadi diskusinya berdua. Selebih dari itu, dia ingetin untuk selalu total. ‘Kamu sudah baca belum, research belum, biar kamu beneran dapat’. Jadi dia yang selalu ngingetin sih,” terang Na.
Seperti diketahui, film yang tayang di bioskop awal Oktober ini terinspirasi dari kisah nyata. Laila (Nirina Zubir), gadis berpendidikan tinggi yang terlihat tidak mempunyai masalah dengan kesendiriannya di usia 31 Tahun. Dia terhubung dengan banyak orang di berbagai negara di depan layar laptopnya sebagai pedagang online shop.
Kesendiriannya bukan hal yang wajar bagi keluarganya yang sangat menjunjung tinggi tatanan hidup di adat Minangkabau. Keluarga mulai mencemaskan kesendirian Laila. Suatu ketika, Laila terlibat diskusi di percakapan online dengan pemuda bernama Liam (Jonatan Cerrada) yang sedang menelisik kebenaran pada kasus besar yang terjadi di pusat kota Prancis.
Percakapan itu menghantarkan Liam dari Rouen, kota kecil di utara Prancis untuk berangkat ke Ranah Minang, sebuah negeri di wilayah Barat Indonesia.
Kedatangan Liam menjadi awal pertentangan ideologis oleh keluarga besar Laila. Kecurigaan muncul dari semua orang yang mengetahui bahwa kedatangan Liam untuk mempersunting Laila hanya berawal dari media sosial.
“Mudah-mudah karakter Na mewakili wanita Minang dengan logatnya, cara berpakaiannya, tutur katanya dan cara menghadapi masalah dan seperti apa penyelesaiannya,” ujar Na.
(tdy)