Pimpin Komite FFI, Ini Program yang Akan Dilakukan Lukman Sardi
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia, aktor Lukman Sardi dipilih sebagai Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI). Lukman akan menjabat sebagai Ketua Komite FFI selama tiga tahun yang terhitung sejak 2018-2020.
Dalam menjalankan kepengurusannya, bintang utama "Di Balik 98" itu tak seorang diri. Lukman dibantu anggota pengurus lainnya yakni Catherine Keng (Sekretaris), Edwin Nazir (Keuangan & Pengembangan Usaha), Lasja F Susatyo (Program), Nia Dinata (Penjurian) dan Coki Singgih (Komunikasi).
"Kalau bicara FFI, panitianya berubah setiap tahun tapi kini sudah dibuat komite untuk masa kerja tiga tahun," ujar Lukman Sardi saat acara Peluncuran FFI 2018 di Jakarta, belum lama ini.
Nantinya, Komite FFI akan melengkapi entitas sebelumnya. Bekerjasama dengan entitas pengembangan film seperti Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud (pembinaan), Badan Ekonomi Kreatif (pengembangan ekosistem), Lembaga Sensor Film (perlindungan masyarakat), Badan Perfilman Indonesia (peran serta masyarakat), Komite FFI telah menyiapkan beragam program kerja.
Di samping program tahunan penghargaan Piala Citra, Komite FFI akan menjalankan program kanonisasi film Indonesia, pelatihan tingkat pakar (master class), kolaborasi komunitas hingga literasi dan apresiasi publik.
"Kita bagi tugas dalam tiga bagian, program jangka pendek, program jangka menengah dan program jangka panjang. Yang terdekat tentunya Piala Citra. Bagaimana kita mencoba untuk meramu semua unsur yang kita punya," kata Lukman.
Ditetapkannya Komite FFI ini diharapkan mampu memajukan perfilman Indonesia dan mencapai film Indonesia yang berkualitas. "Program ini dilakukan sedemikian rupa secara keseluruhan yang mau kita capai kualitas film Indonesia," tandasnya.
Dalam menjalankan kepengurusannya, bintang utama "Di Balik 98" itu tak seorang diri. Lukman dibantu anggota pengurus lainnya yakni Catherine Keng (Sekretaris), Edwin Nazir (Keuangan & Pengembangan Usaha), Lasja F Susatyo (Program), Nia Dinata (Penjurian) dan Coki Singgih (Komunikasi).
"Kalau bicara FFI, panitianya berubah setiap tahun tapi kini sudah dibuat komite untuk masa kerja tiga tahun," ujar Lukman Sardi saat acara Peluncuran FFI 2018 di Jakarta, belum lama ini.
Nantinya, Komite FFI akan melengkapi entitas sebelumnya. Bekerjasama dengan entitas pengembangan film seperti Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud (pembinaan), Badan Ekonomi Kreatif (pengembangan ekosistem), Lembaga Sensor Film (perlindungan masyarakat), Badan Perfilman Indonesia (peran serta masyarakat), Komite FFI telah menyiapkan beragam program kerja.
Di samping program tahunan penghargaan Piala Citra, Komite FFI akan menjalankan program kanonisasi film Indonesia, pelatihan tingkat pakar (master class), kolaborasi komunitas hingga literasi dan apresiasi publik.
"Kita bagi tugas dalam tiga bagian, program jangka pendek, program jangka menengah dan program jangka panjang. Yang terdekat tentunya Piala Citra. Bagaimana kita mencoba untuk meramu semua unsur yang kita punya," kata Lukman.
Ditetapkannya Komite FFI ini diharapkan mampu memajukan perfilman Indonesia dan mencapai film Indonesia yang berkualitas. "Program ini dilakukan sedemikian rupa secara keseluruhan yang mau kita capai kualitas film Indonesia," tandasnya.
(nug)