Wajarkah Memar Akibat Sedot Lemak di Wajah Ratna Sarumpaet?
A
A
A
JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku, memar di wajahnya disebabkan operasi sedot lemak di pipi yang dilakukannya di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika, Menteng, Jakarta beberapa waktu lalu. Lalu, wajarkah memar yang terjadi setelah sedot lemak seperti yang dialami Ratna Sarumpaet?
Ahli bedah dr. Laksmi Achyati Sp. BP-RE dari RSKB Bina Estetika menjelaskan bahwa memar pada kulit setelah menjalani prosedur sedot lemak (liposuction) merupakan efek samping yang cukup sering dilaporkan. Semakin besar area liposuction, terdapat kemungkinan lebih besar memar yang ditimbulkan akan lebih luas.
"Memar yang terbatas pada permukaan kulit akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu bulan. Selain memar, efek samping lainnya adalah pembengkakan di area liposuction," ujar dr. Laksmi.
Akibat pembengkakan ini, hasil operasi menjadi tersamarkan hingga enam bulan pascaprosedur. Selain memar, baal pada kulit juga cukup sering dikeluhkan dan pada sebagian pasien baru. Meski demikian, kondisi ini akan hilang setelah enam bulan.
Bekas luka sepanjang kurang lebih 1 cm tempat dimasukkannya alat pengisap dapat mengalami kemerahan dan nyeri. Akan tetapi, pada sebagian besar pasien, hal ini tidak terjadi dan seiring dengan berjalannya waktu, bekas menjadi semakin pudar tanpa jaringan parut.
"Terdapat risiko yang jauh lebih jarang dibandingkan kejadian efek samping tapi bersifat lebih berat dan atau permanen. Seperti infeksi, bentuk tubuh yang asimetris, permukaan kulit yang tidak rata, serta perubahan warna kulit," kata dia.
Ahli bedah dr. Laksmi Achyati Sp. BP-RE dari RSKB Bina Estetika menjelaskan bahwa memar pada kulit setelah menjalani prosedur sedot lemak (liposuction) merupakan efek samping yang cukup sering dilaporkan. Semakin besar area liposuction, terdapat kemungkinan lebih besar memar yang ditimbulkan akan lebih luas.
"Memar yang terbatas pada permukaan kulit akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu bulan. Selain memar, efek samping lainnya adalah pembengkakan di area liposuction," ujar dr. Laksmi.
Akibat pembengkakan ini, hasil operasi menjadi tersamarkan hingga enam bulan pascaprosedur. Selain memar, baal pada kulit juga cukup sering dikeluhkan dan pada sebagian pasien baru. Meski demikian, kondisi ini akan hilang setelah enam bulan.
Bekas luka sepanjang kurang lebih 1 cm tempat dimasukkannya alat pengisap dapat mengalami kemerahan dan nyeri. Akan tetapi, pada sebagian besar pasien, hal ini tidak terjadi dan seiring dengan berjalannya waktu, bekas menjadi semakin pudar tanpa jaringan parut.
"Terdapat risiko yang jauh lebih jarang dibandingkan kejadian efek samping tapi bersifat lebih berat dan atau permanen. Seperti infeksi, bentuk tubuh yang asimetris, permukaan kulit yang tidak rata, serta perubahan warna kulit," kata dia.
(alv)