Efek Sedot Lemak di Pipi Seperti Ratna Sarumpaet Bisa Permanen
A
A
A
JAKARTA - Demi memiliki bentuk tubuh yang ideal seperti pipi tirus dan tubuh langsing, banyak orang khususnya para wanita rela melakukan berbagai prosedur medis. Seperti halnya sedot lemak yang dilakukan oleh aktivis Ratna Sarumpaet baru-baru ini.
Pada dasarnya sedot lemak atau liposuction merupakan suatu prosedur medis yang bertujuan untuk menghilangkan kelebihan lemak, khususnya jika penumpukan lemak terlokalisasi di satu area tertentu. Lalu apakah hasil sedot lemak bisa permanen dan bertahan lama?
Dokter spesialis bedah plastik dari Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika, Menteng, Jakarta, dr. Laksmi Achyati Sp.BP-RE menjelaskan sel lemak tidak diproduksi lagi saat beranjak dewasa sehingga proses penyedotan lemak dapat memberikan efek yang permanen pada kontur tubuh, selama asupan makanan dan olahraga tetap dijaga.
"Liposuction bukan pengganti diet dan olahraga serta bukan untuk mengatasi obesitas. Liposuction juga tidak dapat mengatasi kerutan kulit maupun selulit. Tidak mungkin lemak di seluruh tubuh disedot. Jumlah lemak yang dapat disedot di satu area tubuh terbatas," ujar dr. Laksmi.
Mengingat tidak semua jumlah lemak dapat diambil sehingga tidak dapat untuk membentuk tubuh menjadi selangsing mungkin. Oleh karena itu, dr. Laksmi menyarankan setelah sedot lemak, pasien harus menjaga makanan yang dikonsumsi dan rajin berolahraga.
"Kalau dijaga, hasilnya berat badan bisa lebih turun dari yang semula," kata dia.
Sementara untuk jumlah lemak, biasanya dokter akan mengambil lemak sesuai dengan kebutuhan. "Saat tindakan, akan dilihat apakah lemak yang disedot sudah memberi hasil yang diinginkan, tapi kondisi pasien juga jadi pertimbangan, misalnya ada tidaknya perdarahan atau kondisi tekanan darahnya," papar dia.
Pada dasarnya sedot lemak atau liposuction merupakan suatu prosedur medis yang bertujuan untuk menghilangkan kelebihan lemak, khususnya jika penumpukan lemak terlokalisasi di satu area tertentu. Lalu apakah hasil sedot lemak bisa permanen dan bertahan lama?
Dokter spesialis bedah plastik dari Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika, Menteng, Jakarta, dr. Laksmi Achyati Sp.BP-RE menjelaskan sel lemak tidak diproduksi lagi saat beranjak dewasa sehingga proses penyedotan lemak dapat memberikan efek yang permanen pada kontur tubuh, selama asupan makanan dan olahraga tetap dijaga.
"Liposuction bukan pengganti diet dan olahraga serta bukan untuk mengatasi obesitas. Liposuction juga tidak dapat mengatasi kerutan kulit maupun selulit. Tidak mungkin lemak di seluruh tubuh disedot. Jumlah lemak yang dapat disedot di satu area tubuh terbatas," ujar dr. Laksmi.
Mengingat tidak semua jumlah lemak dapat diambil sehingga tidak dapat untuk membentuk tubuh menjadi selangsing mungkin. Oleh karena itu, dr. Laksmi menyarankan setelah sedot lemak, pasien harus menjaga makanan yang dikonsumsi dan rajin berolahraga.
"Kalau dijaga, hasilnya berat badan bisa lebih turun dari yang semula," kata dia.
Sementara untuk jumlah lemak, biasanya dokter akan mengambil lemak sesuai dengan kebutuhan. "Saat tindakan, akan dilihat apakah lemak yang disedot sudah memberi hasil yang diinginkan, tapi kondisi pasien juga jadi pertimbangan, misalnya ada tidaknya perdarahan atau kondisi tekanan darahnya," papar dia.
(alv)