Cara Mengidentifikasi Asma Pada Bayi

Senin, 08 Oktober 2018 - 14:14 WIB
Cara Mengidentifikasi Asma Pada Bayi
Cara Mengidentifikasi Asma Pada Bayi
A A A
JAKARTA - Seorang ibu harus sangat berhati-hati tentang kebiasaannya selama kehamilan karena memiliki efek langsung pada bayi yang belum lahir. Apalagi, bayi membawa materi genetik dari ayah dan ibu. Jadi, bayi tak hanya mewarisi penampilan dan kepribadian, juga mutasi genetik atau bahkan alergi, termasuk asma.

Asma merupakan kondisi dimana tabung bronkial meradang karena alergi atau penyakit. Ini mungkin menutup saluran udara dan menyebabkan kesulitan bernafas. Meskipun asma adalah kondisi umum yang diderita orang dewasa, tetapi para dokter juga menghadapi masalah atas peningkatan kasus asma pada bayi.

Tanda awal asma pada bayi terjadi saat saluran udara membengkak dan menghalangi aliran udara. Ini mengakibatkan anak kesulitan bernafas. Serangan asma diketahui cukup menegangkan untuk ditangani. Asma bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani tepat waktu. Oleh karena itu penting untuk mencari tanda-tanda pertama pada bayi untuk mencegah serangan asma.

Bayi memiliki saluran udara yang lebih kecil daripada orang dewasa yang membuatnya lebih berisiko. Ada beberapa tanda-tanda pertama yang menunjukkan asma pada bayi, apa saja. Berikut ulasannya seperti dilansir Boldsky.

1. Kesulitan bernafas
Jika Anda memperhatikan bahwa bayi berusaha lebih keras untuk bernapas, itu bisa menjadi indikasi asma. Biasanya, perut bayi harus terlibat dalam proses pernapasan. Jika Anda menemukan bayi Anda menggerakkan perutnya selama bernafas, Anda harus segera memeriksakannya.

2. Sering batuk
Sering batuk menjadi tanda umum lain yang menunjukkan timbulnya asma. Lebih banyak batuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang menghalangi mereka, mungkin pembengkakan.

3. Mengi
Mengi atau semacam pernapasan yang berisik. Jika Anda melihat bayi terus-menerus mendesah, maka sekarang saatnya untuk mendapatkan pengawasan medis.

4. Kesulitan makan
Bayi mungkin tidak lagi proaktif dalam makan atau bahkan mengisap sesuatu lagi karena dapat mengurangi asupan oksigen. Bisa jadi tidak menimbulnya asma, tetapi bersama dengan gejala lain yang mungkin dapat memberi indikasi itu.
Cara Mengidentifikasi Asma Pada Bayi

Jika Anda memperhatikan gejala asma pada bayi, memang tidak dapat disimpulkan bahwa bayi Anda menderita asma. Sebelum mengasumsikan, penting untuk mendapatkan pengawasan medis yang akan mampu melakukan tes pada bayi untuk mendiagnosis asma dengan tepat.

Mendiagnosis asma pada bayi mungkin cukup sulit. Tes untuk memeriksa fungsi paru-paru biasanya dilakukan untuk mendiagnosis asma pada anak-anak. Namun, itu tidak mungkin untuk bayi. Para dokter harus bergantung pada informasi yang Anda berikan mengenai gejala apapun yang mungkin Anda perhatikan dan juga jika hal-hal tertentu seperti makanan atau bau seperti itu memicu batuk pada bayi Anda atau menyebabkan kesulitan dalam pernapasan mereka.

Penting untuk memberikan informasi sebanyak mungkin kepada dokter untuk membantu diagnosis. Ada dua tes fungsi paru yang bisa memastikan apakah bayi Anda menderita asma atau tidak, yakni tes uji spirometri dan metakolin.

Dalam spirometri, jumlah udara yang ditiup diukur untuk memberi gambaran tentang obstruksi saluran napas. Tes tantangan methacholine melibatkan bronchoprovocation dan jika hasilnya negatif, asma dikesampingkan.

Selain itu, dokter mungkin juga menyarankan rontgen dada untuk pemeriksaan rinci pada jantung dan paru-paru Anda. Jika dokter mencurigai asma, mereka mungkin meresepkan beberapa obat asma untuk melihat bagaimana bayi Anda akan meresponnya. Jika gejala mereda setelah pengobatan, dokter dapat menyimpulkannya sebagai asma.

Bayi yang memiliuki asma membutuhkan banyak perhatian. Ada banyak obat yang dapat membantu menghadapi kondisi tersebut. Menggunakan inhaler adalah metode umum untuk mengobati asma pada bayi.

Inhaler secara langsung menargetkan saluran udara dan mengurangi peradangan. Bersama dengan obat-obatan, penting untuk memahami penyebab pasti kondisi tersebut. Selain itu, Anda bisa menjaga bagi dengan menjauhkan dari hal-hal yang memicu asma, seperti debu, serbuk sari, atau asap rokok.

Gejala asma mungkin hilang di kemudian hari. Kadang-kadang serangan asma menghilang, hanya untuk kembali beberapa tahun kemudian. Namun, bayi dengan asma berat mungkin menderita serangan sepanjang hidup mereka. Jadi, penting untuk mendiagnosis asma sejak dini dalam kehidupan dan memulai rencana perawatan.

Untuk mengatasi tahap awal dari asma yang diderita anak, Anda bisa melakukan dengan pengobatan rumahan, meski tidak dapat menyembuhkan asma sepenuhnya. Anda bisa menggunakan bahan-bahan, seperti jahe dan minyak kayu putih yang membantu membuka saluran hidung.

Asma tidak mengancam seperti kedengarannya. Itu hanya membutuhkan kesabaran dan cinta dari Anda sebagai ibu untuk membantu bayi mengelola kondisi dengan baik.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6535 seconds (0.1#10.140)