Kenali Mainan Edukasi untuk Anak
A
A
A
JAKARTA - Seiring perkembangan zaman, anak-anak begitu dekatnya dengan gatget. Sementara, hal ini memberi efek bagi kesehatan. Misalnya saja mata yang mudah lelah dan berpengaruh pada penglihatan dikemudian hati. Belum lagi efek negatif lainnya.
Padahal, banyak mainan edukasi untuk anak yang memicu edukasi dan tumbuh kembang si buah hati. Ada mainan yang membantu mengembangkan emosional kognitif dan fisik, utamanya anak-anak di masa penting pertumbuhan, yakni pada dua tahun pertama.
Misalnya saja Taftoys yang berhasil menciptakan mainan inovatif dengan sensor suara dan serisor tendangan dengan desain yang relevan untuk bayi, mulai perlengkapan untuk stroller, mainan yang dapat menjadi teman tidur atau mainan di meja makan yang semuanya didesain khusus untuk menemani dan merangsang imajinasi anak.
Ada juga sepatu roda, sepada, dan beragam permainan edukasi lainnya. Nah, hadirnya mainan fisik ini membuat anak dapat terhindar dari eksposur gadget sedari dini sehingga dapat meningkatkan dan menstimulasi perkembangan dan imajinasi anak.
Untuk mainan Scoot and Ride, mainan scooter dan sepeda yang dapat membawa anak mengenang masa kecilnya dengan berbagai macam permainan yang menyenangkan. Pasalnya fungsi scooter dan sepeda adalah untuk mengajarkan keseimbangan dan membangun rasa kepercayaan diri pada mereka dengan belajar menggunakan sepeda roda dua. Mainan Scoot and Ride hadir lebih modern dengan dua fungsi dalam satu mainan.
Kondisi ini berbeda dengan anak zaman sekarang, banyak anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget sebagai alat bermain yang dapat menimbulkan dampak negative, utamnya jika tidak dalam pengawasan orangtua.
Caroline Victoria, selaku Direktur Utama PT Roswell Mitra Perkasa mengatakan gatget memang mencemaskan orangtua. Namun, dia percaya bahwa dewasa ini pola pikir dan gaya hidup ibu-ibu muda mulai berubah dengan melakukan pendekatan langsung kepada anak-anak.
"Ibu-ibu muda mulai berubah dengan melakukan pendekatan langsung atau sangat hands-on kepada anak-anak mereka. Hal itu sudah dirasakan oleh ibu muda dari para artis yang baru memiliki anak dan menurut kami mereka dapat mewakili suara ibu-ibu muda di Indonesia," ungkapnya.
Padahal, banyak mainan edukasi untuk anak yang memicu edukasi dan tumbuh kembang si buah hati. Ada mainan yang membantu mengembangkan emosional kognitif dan fisik, utamanya anak-anak di masa penting pertumbuhan, yakni pada dua tahun pertama.
Misalnya saja Taftoys yang berhasil menciptakan mainan inovatif dengan sensor suara dan serisor tendangan dengan desain yang relevan untuk bayi, mulai perlengkapan untuk stroller, mainan yang dapat menjadi teman tidur atau mainan di meja makan yang semuanya didesain khusus untuk menemani dan merangsang imajinasi anak.
Ada juga sepatu roda, sepada, dan beragam permainan edukasi lainnya. Nah, hadirnya mainan fisik ini membuat anak dapat terhindar dari eksposur gadget sedari dini sehingga dapat meningkatkan dan menstimulasi perkembangan dan imajinasi anak.
Untuk mainan Scoot and Ride, mainan scooter dan sepeda yang dapat membawa anak mengenang masa kecilnya dengan berbagai macam permainan yang menyenangkan. Pasalnya fungsi scooter dan sepeda adalah untuk mengajarkan keseimbangan dan membangun rasa kepercayaan diri pada mereka dengan belajar menggunakan sepeda roda dua. Mainan Scoot and Ride hadir lebih modern dengan dua fungsi dalam satu mainan.
Kondisi ini berbeda dengan anak zaman sekarang, banyak anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget sebagai alat bermain yang dapat menimbulkan dampak negative, utamnya jika tidak dalam pengawasan orangtua.
Caroline Victoria, selaku Direktur Utama PT Roswell Mitra Perkasa mengatakan gatget memang mencemaskan orangtua. Namun, dia percaya bahwa dewasa ini pola pikir dan gaya hidup ibu-ibu muda mulai berubah dengan melakukan pendekatan langsung kepada anak-anak.
"Ibu-ibu muda mulai berubah dengan melakukan pendekatan langsung atau sangat hands-on kepada anak-anak mereka. Hal itu sudah dirasakan oleh ibu muda dari para artis yang baru memiliki anak dan menurut kami mereka dapat mewakili suara ibu-ibu muda di Indonesia," ungkapnya.
(tdy)