Musik Dapat Meningkatkan Efek Obat Anti-hipertensi

Jum'at, 12 Oktober 2018 - 14:29 WIB
Musik Dapat Meningkatkan...
Musik Dapat Meningkatkan Efek Obat Anti-hipertensi
A A A
NEW YORK - Musik secara signifikan dapat meningkatkan efek obat anti-hipertensi, dimana musik memberi efek menguntungkan obat dalam waktu singkat untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Hal itu berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.

"Kami mengamati bahwa musik meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan efek anti-hipertensi selama satu jam setelah mereka diberikan," kata koordinator studi Vitor Engracia Valenti, Profesor di Universitas Negeri Sao Paulo (UNESP), Brasil seperti dilansir Zeenews.

Para peneliti melakukan percobaan untuk mengukur efek stimulus pendengaran musikal yang terkait dengan obat anti-hipertensi pada denyut jantung dan tekanan darah pada sekelompok kecil pasien dengan hipertensi yang terkontrol dengan baik. Setelah minum obat anti-hipertensi oral, pasien diminta mendengarkan musik instrumental melalui earphone selama 60 menit dengan volume yang sama.

Sebagai kontrol, pada hari lain, mereka menjalani penelitian yang sama, namun earphone tidak dinyalakan. Variabilitas denyut jantung diukur saat istirahat dan pada 20, 40 dan 60 menit setelah pemberian obat oral. Beberapa teknik statistik dan matematika digunakan untuk mendeteksi perbedaan antara denyut jantung pada waktu yang berbeda, dengan presisi dan kepekaan yang tinggi.

Analisis data menunjukkan, saat pasien mendengarkan musik, denyut jantung berkurang secara signifikan tepat 60 menit setelah pengobatan. Sebaliknya, denyut jantung tidak turun secara signifikan ketika mereka tidak mendengarkan musik. Tekanan darah juga merespon lebih kuat terhadap obat ketika pasien mendengarkan musik.

"Kami menemukan bahwa efek obat anti-hipertensi pada denyut jantung meningkat dengan mendengarkan musik," ujar Valenti.

Berdasarkan temuan ini, peneliti menyimpulkan bahwa musik dapat merangsang sistem saraf parasimpatik, meningkatkan aktivitas gastrointestinal dan mempercepat penyerapan obat anti-hipertensi serta mengintensifkan efeknya pada detak jantung. Sistem saraf simpatis dan parasimpatetik membentuk sistem saraf otonom yang mempertahankan homeostasis.

Sistem saraf simpatik mempercepat denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Selain itu, sistem saraf parasimpatik bertugas mengontrol tubuh saat istirahat, memperlambat jantung, menurunkan tekanan darah dan menstabilkan gula darah juga adrenalin.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7649 seconds (0.1#10.140)