Asia Pacific Electone Festival Jadi Ajang Kompetisi Aranjer
A
A
A
JAKARTA - Asia Pacific Electone Festival (APEF) yang dihelat tahun ini menjadi ajang kompetisi aranjer muda berbakat dari berbagai negara. Ada 23 peserta dari 7 negara Asia yang berpartisipasi. Selain Indonesia, juga ada China, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Taiwan.
Acara yang digagas Yamaha Musik Indonesia Distributor (YMID) ini memperlihatkan kemampuan terbaik para aranjer, di mana kompetisi dibagi menjadi 3 kelas yakni, Junior Section2, Junior Section 3 dan Junior Section 4.
Indonesia sendiri mengirimkan 2 pesertanya di tiap kelas. Untuk Junior Section 2, Indonesia menurunkan Dionsyus Dino Notohardjo dan Gisella Bertha Amran. Sementara, Junior Section 3, yakni Sabina Octaria Siregar dan Indira Jazmine, sedangkan untuk Senior Section, ada Rio Manuel dan Gabriella Febriani Atmadja.
Mr. Shinichi Takenaga selaku Presiden Direktur PT. YMID menyambut gembira atas terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah kompetisi bergengsi itu. Dia pun menyuntikan semangat kepada seluruh peserta.
“Para peserta yang lolos di final Asia-Pacific Electone ini telah melalui perjuangan panjang. Melalui sekolah kursus Yamaha, peserta harus lolos seleksi tingkat daerah, kabupaten dan kemudian nasional, setelah itu baru bisa berlaga di final Asia-Pacific Electone,” kata Mr. Shinichi.
Pemenang dari kompetisi ini akan lanjut di kompetisi yang sama, namun dalam tingkatan yang lebih tinggi, yakni dunia dan akan berlangsung di Jepang dalam ajang International Electone Concours.
“Mengikuti kompetisi seperti ini adalah hal yang mengesankan, harus diikuti dengan semangat yang besar,” terang Alexander Devano Aryasena, juara APEF 2016.
Devano juga mengingatkan pentingnya berekspresi dalam penilaian improvisasi yang menjadi salah satu point penilaian juri. Pasalnya, kompetisi yang berlangsung sejak 1964 ini telah melahirkan banyak talenta-talenta muda, khususnya dalam bidang aranjer dan mencipta lagu.
Sebut saja Tamam Husein, Widya Kristianti, Marcel Aulia, Steven ‘Warna’ Tamadji , dan yang sedang naik daun, Isyana Sarasvati.
Acara yang digagas Yamaha Musik Indonesia Distributor (YMID) ini memperlihatkan kemampuan terbaik para aranjer, di mana kompetisi dibagi menjadi 3 kelas yakni, Junior Section2, Junior Section 3 dan Junior Section 4.
Indonesia sendiri mengirimkan 2 pesertanya di tiap kelas. Untuk Junior Section 2, Indonesia menurunkan Dionsyus Dino Notohardjo dan Gisella Bertha Amran. Sementara, Junior Section 3, yakni Sabina Octaria Siregar dan Indira Jazmine, sedangkan untuk Senior Section, ada Rio Manuel dan Gabriella Febriani Atmadja.
Mr. Shinichi Takenaga selaku Presiden Direktur PT. YMID menyambut gembira atas terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah kompetisi bergengsi itu. Dia pun menyuntikan semangat kepada seluruh peserta.
“Para peserta yang lolos di final Asia-Pacific Electone ini telah melalui perjuangan panjang. Melalui sekolah kursus Yamaha, peserta harus lolos seleksi tingkat daerah, kabupaten dan kemudian nasional, setelah itu baru bisa berlaga di final Asia-Pacific Electone,” kata Mr. Shinichi.
Pemenang dari kompetisi ini akan lanjut di kompetisi yang sama, namun dalam tingkatan yang lebih tinggi, yakni dunia dan akan berlangsung di Jepang dalam ajang International Electone Concours.
“Mengikuti kompetisi seperti ini adalah hal yang mengesankan, harus diikuti dengan semangat yang besar,” terang Alexander Devano Aryasena, juara APEF 2016.
Devano juga mengingatkan pentingnya berekspresi dalam penilaian improvisasi yang menjadi salah satu point penilaian juri. Pasalnya, kompetisi yang berlangsung sejak 1964 ini telah melahirkan banyak talenta-talenta muda, khususnya dalam bidang aranjer dan mencipta lagu.
Sebut saja Tamam Husein, Widya Kristianti, Marcel Aulia, Steven ‘Warna’ Tamadji , dan yang sedang naik daun, Isyana Sarasvati.
(tdy)