Insulin Generasi Baru Bikin Penderita Diabetes Punya Harapan
A
A
A
JAKARTA - Penderita diabetes memiliki harapan lebih besar ketika generasi insulin dengan profil terapi yang telah diperbaharui, yaitu Ultra Long Acting Insulin yang memiliki risiko hipoglikemia (gula darah rendah) yang akurat dalam penentuan dosis, fleksibel serta mudah digunakan sehingga pasien tidak perlu khawatir saat menggunakan insulin.
Generasi insulin kerja panjang ini juga telah dimasukkan ke dalam pedoman praktis terapi insulin oleh PERKENI pada 2015.
"Insulin jenis baru ini mampu menjawab kekhawatiran pasien akan penggunaan insulin seperti memiliki risiko hipoglikemia lebih rendah daripada jenis insulin sebelumnya, peningkatan berat badan yang berhubungan dengan insulin dan ketidaknyamanan dalam proses injeksi. Hal ini karena insulin jenis baru ini mudah digunakan sendiri dan akurat dalam penentuan dosis jika dibandingkan insulin pen lainnya," kata dr. Mochamad Pasha, SpPD saat acara Bersahabat Dengan Insulin-Insulin Baru Harapan Baru bersama Sanofi Indonesia dan Rumah Sakit Pusat Pertamina di kawasan Barito, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Seperti diketahui, diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin, hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
Salah satu cara mengurangi lonjakan kadar gula darah dan mencegah terjadinya hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) adalah terapi insulin yang dapat membantu mencapai kadar gula darah sesuai target.
"Insulin itu hormon dalam tubuh yang kerjanya mengubah gula yang di makan menjadi energi. Insulin bukan obat. Secara hormon, tubuh menghasilkan tapi orang kena diabetes menghasilkan insulin yang rendah jadi harus dapet suntik insulin. Insulin secara normal dihasilin tubuh kita," terang dia.
Penggunaan insulin pada pasien diabetes yang telah terindikasi seperti diabetes tipe 1 (genetik), kehamilan, perencanaan operasi, gangguan fungsi ginjal atau keadaan lain di mana tubuh tidak dapat mengimbangi kadar gula darah yang sangat tinggi, maka penggunaan insulin tidak boleh ditunda.
Sementara, pilihan jenis insulin sendiri didasarkan pada beragam faktor, seperti kadar gula darah pasien, biaya, ketersediaan dan akses. Sedangkan, penentuan dosis insulin memerlukan pemantauan kadar gula darah pada pasien.
"Suntikan insulin diperlukan pasien diabetes pada keadaan tertentu, terutama jika diperlukan penurunan gula darah cepat pada keadaan kritis, gagal terapi dengan tablet atau ketika sel pankreas tidak lagi bisa menghasilkan insulin. Menunda pengobatan akan menyebabkan berbagai komplikasi dan bahkan kematian," jelasnya.
Generasi insulin kerja panjang ini juga telah dimasukkan ke dalam pedoman praktis terapi insulin oleh PERKENI pada 2015.
"Insulin jenis baru ini mampu menjawab kekhawatiran pasien akan penggunaan insulin seperti memiliki risiko hipoglikemia lebih rendah daripada jenis insulin sebelumnya, peningkatan berat badan yang berhubungan dengan insulin dan ketidaknyamanan dalam proses injeksi. Hal ini karena insulin jenis baru ini mudah digunakan sendiri dan akurat dalam penentuan dosis jika dibandingkan insulin pen lainnya," kata dr. Mochamad Pasha, SpPD saat acara Bersahabat Dengan Insulin-Insulin Baru Harapan Baru bersama Sanofi Indonesia dan Rumah Sakit Pusat Pertamina di kawasan Barito, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Seperti diketahui, diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin, hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
Salah satu cara mengurangi lonjakan kadar gula darah dan mencegah terjadinya hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) adalah terapi insulin yang dapat membantu mencapai kadar gula darah sesuai target.
"Insulin itu hormon dalam tubuh yang kerjanya mengubah gula yang di makan menjadi energi. Insulin bukan obat. Secara hormon, tubuh menghasilkan tapi orang kena diabetes menghasilkan insulin yang rendah jadi harus dapet suntik insulin. Insulin secara normal dihasilin tubuh kita," terang dia.
Penggunaan insulin pada pasien diabetes yang telah terindikasi seperti diabetes tipe 1 (genetik), kehamilan, perencanaan operasi, gangguan fungsi ginjal atau keadaan lain di mana tubuh tidak dapat mengimbangi kadar gula darah yang sangat tinggi, maka penggunaan insulin tidak boleh ditunda.
Sementara, pilihan jenis insulin sendiri didasarkan pada beragam faktor, seperti kadar gula darah pasien, biaya, ketersediaan dan akses. Sedangkan, penentuan dosis insulin memerlukan pemantauan kadar gula darah pada pasien.
"Suntikan insulin diperlukan pasien diabetes pada keadaan tertentu, terutama jika diperlukan penurunan gula darah cepat pada keadaan kritis, gagal terapi dengan tablet atau ketika sel pankreas tidak lagi bisa menghasilkan insulin. Menunda pengobatan akan menyebabkan berbagai komplikasi dan bahkan kematian," jelasnya.
(tdy)