Lukisan David Hockney Kini Harganya Mencapai Rp1,3 triliun
A
A
A
LOS ANGELES - Selama dapat tetap makan dan bekerja, pelukis David Hockney tidak begitu peduli dengan harga yang ditawarkan untuk karya-karyanya.
Namun, kali ini pelukis asal Inggris itu meratap dan menyesal. Satu lukisannya yang dia jual murah pada 1972 kini menjadi lukisan termahal di dunia dan banyak diburu kolektor. Hockney saat ini hanya bisa gigit jari.
Dia tak menyangka lukisannya berjudul Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) dapat terjual seharga USD90,3 juta (Rp1,3 triliun, kurs 14.610 per dolar) di rumah lelang Christie New York pada Kamis (15/11). Sekitar 46 tahun yang lalu, dia menjualnya senilai USD18.000 (Rp263 juta).
Seperti dilansir cnn.com, semasa kuliah di Londonís Royal College Art, Hockney sudah pandai dan senang melukis. Dia mulai menjual karyanya kepada sahabat sekampus Ron Kitaj seharga 5 poundsterling atau cukup untuk membeli satu bungkus rokok.
Lalu kepada fotografer Cecil Beaton seharga 40 poundsterling pada 1960. Hockney mengatakan lukisan Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) terjual begitu cepat. Dia tak memerlukan banyak waktu untuk dapat memperoleh uang dari karyanya tersebut.
Namun, mengetahui lukisan itu terus berpindah tangan dengan banderol yang melonjak naik, dia merasa telah menelan pil pahit dan tertipu. “Saya kira saat itu saya mendapatkan banyak uang.
Namun, hanya dalam rentang waktu enam bulan, lukisan itu kembali dijual seharga USD50.000 (Rp730,5 juta),” ujar Hockney. Penjual lukisan itu, Andre Emmerich, juga terlambat menyadari nilai jual Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) terus naik dari hari ke hari.
Pembuatan Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) terdokumentasi dengan baik, lengkap, dan rinci diban dingkan lukisan yang lain. Selain terabadikan dalam film biopik tahun 1974 berjudul A Bigger Splash, lukisan itu juga di jabarkan secara detail di atas buku berjudul David Hockney by David Hockney: My Early Years.
Film A Bigger Splash diambil pada 1971-1973 dan disutradarai orang kepercayaan Hockney, Jack Hazan. Hazan diberi izin khusus untuk mendalami kehidupan Hockney, termasuk gejolak batinnya. Film itu mencampurkan fakta dan fiksi serta fokus tentang hubungan buruk lima tahun Hockney dan artis muda Peter Schlesinger.
Hockney memaparkan Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) terinspirasi dua foto berbeda yang menggantung berdampingan di dinding rumahnya. “Satu foto tentang seseorang yang melihat ke bawah dan satu lagi orang yang berenang.
Saya lalu menyatukannya,” ujar Hockney di dalam memoarnya yang ditulis pada 1988. Pelukis asal Inggris itu membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat menyelesaikan Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) .
Orang yang berdiri di dalam lukisannya ialah artis dan penulis Peter Schlesinger. Hockney menggambar orang yang berenang terlebih dahulu sebelum memoleskan gesso ke permukaan kanvas.
Namun, langkah itu menyebabkan dia tidak mampu mengubah posisi gambar kolam renang atau orang yang berdiri. Hockney juga lambat laun mulai menyadari sudut pandang kolam renang tidak tepat. “Saya terus menerus melakukan perubahan dari gunung yang jauh menuju dinding klaustropobik dan kembali ke gunung,” kata nya.
Menyadari usahanya siasia, Hockney memutuskan untuk menggulung kanvas dan membuangnya. Dia memilih memulai dari awal lagi. Dalam upaya berikutnya, dia memilih latar baru, yakni kolam renang milik sutradara film asal Inggris Tony Richardson di Prancis.
Dia membawa dua asistennya; John St. Clair dan Mo McDermott. Hockney mengambil ratusan foto McDermott dan John sebelum akhirnya terpaksa dihentikan setelah John mengalami kecelakaan. Mc Dermott yang berakting sebagai Schlesinger berbusana mirip dengan artis asal Amerika Serikat (AS) itu.
Namun, di London, Hockney bertemu Schlesinger dan memintanya untuk berpose. Setelah pulang ke Notting Hill, Hockney mulai meneruskan pekerjaannya selama 18 jam sehari di depan kanvas seluas 213x304 sentimeter.
Dia menggoreskan kuas panjang untuk menggambar rambut cokelat Schlesinger. “Saya akui saya senang mengerjakannya karena penuh inten sitas. Itu benar-benar luar biasa,” kata Hockney. Dia sedikitnya menghabiskan waktu enam bulan untuk menggambar Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) versi pertama.
Meski demikian, versi kedua dapat disele saikan dalam tempo dua pekan mengingat pameran lukisan segera digelar di New York, AS, pada Mei 1972. Dia memeriksa lukisan itu dengan hati-hati. Ketika ke AS, Hockney didekati seseorang yang tertarik untuk membeli Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) seharga USD18.000.
Saat itu dia merasa senang. Orang tersebut lalu membawanya ke dalam acara pameran kesenian di Jerman dan menjualnya kepada seorang kolektor asal Inggris tiga kali lipat dari harga awal.
Kini, Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) berhasil terjual 5.000 kali lipat dari harga awal. Rumah lelang Christie menyatakan Hockney tidak akan mendapatkan pembagian keuntungan. Sejauh ini, Christie juga masih merahasiakan pembeli lukisan itu. Namun, sebagian orang menduga pen jualnya berasal dari Inggris.
Namun, kali ini pelukis asal Inggris itu meratap dan menyesal. Satu lukisannya yang dia jual murah pada 1972 kini menjadi lukisan termahal di dunia dan banyak diburu kolektor. Hockney saat ini hanya bisa gigit jari.
Dia tak menyangka lukisannya berjudul Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) dapat terjual seharga USD90,3 juta (Rp1,3 triliun, kurs 14.610 per dolar) di rumah lelang Christie New York pada Kamis (15/11). Sekitar 46 tahun yang lalu, dia menjualnya senilai USD18.000 (Rp263 juta).
Seperti dilansir cnn.com, semasa kuliah di Londonís Royal College Art, Hockney sudah pandai dan senang melukis. Dia mulai menjual karyanya kepada sahabat sekampus Ron Kitaj seharga 5 poundsterling atau cukup untuk membeli satu bungkus rokok.
Lalu kepada fotografer Cecil Beaton seharga 40 poundsterling pada 1960. Hockney mengatakan lukisan Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) terjual begitu cepat. Dia tak memerlukan banyak waktu untuk dapat memperoleh uang dari karyanya tersebut.
Namun, mengetahui lukisan itu terus berpindah tangan dengan banderol yang melonjak naik, dia merasa telah menelan pil pahit dan tertipu. “Saya kira saat itu saya mendapatkan banyak uang.
Namun, hanya dalam rentang waktu enam bulan, lukisan itu kembali dijual seharga USD50.000 (Rp730,5 juta),” ujar Hockney. Penjual lukisan itu, Andre Emmerich, juga terlambat menyadari nilai jual Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) terus naik dari hari ke hari.
Pembuatan Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) terdokumentasi dengan baik, lengkap, dan rinci diban dingkan lukisan yang lain. Selain terabadikan dalam film biopik tahun 1974 berjudul A Bigger Splash, lukisan itu juga di jabarkan secara detail di atas buku berjudul David Hockney by David Hockney: My Early Years.
Film A Bigger Splash diambil pada 1971-1973 dan disutradarai orang kepercayaan Hockney, Jack Hazan. Hazan diberi izin khusus untuk mendalami kehidupan Hockney, termasuk gejolak batinnya. Film itu mencampurkan fakta dan fiksi serta fokus tentang hubungan buruk lima tahun Hockney dan artis muda Peter Schlesinger.
Hockney memaparkan Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) terinspirasi dua foto berbeda yang menggantung berdampingan di dinding rumahnya. “Satu foto tentang seseorang yang melihat ke bawah dan satu lagi orang yang berenang.
Saya lalu menyatukannya,” ujar Hockney di dalam memoarnya yang ditulis pada 1988. Pelukis asal Inggris itu membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat menyelesaikan Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) .
Orang yang berdiri di dalam lukisannya ialah artis dan penulis Peter Schlesinger. Hockney menggambar orang yang berenang terlebih dahulu sebelum memoleskan gesso ke permukaan kanvas.
Namun, langkah itu menyebabkan dia tidak mampu mengubah posisi gambar kolam renang atau orang yang berdiri. Hockney juga lambat laun mulai menyadari sudut pandang kolam renang tidak tepat. “Saya terus menerus melakukan perubahan dari gunung yang jauh menuju dinding klaustropobik dan kembali ke gunung,” kata nya.
Menyadari usahanya siasia, Hockney memutuskan untuk menggulung kanvas dan membuangnya. Dia memilih memulai dari awal lagi. Dalam upaya berikutnya, dia memilih latar baru, yakni kolam renang milik sutradara film asal Inggris Tony Richardson di Prancis.
Dia membawa dua asistennya; John St. Clair dan Mo McDermott. Hockney mengambil ratusan foto McDermott dan John sebelum akhirnya terpaksa dihentikan setelah John mengalami kecelakaan. Mc Dermott yang berakting sebagai Schlesinger berbusana mirip dengan artis asal Amerika Serikat (AS) itu.
Namun, di London, Hockney bertemu Schlesinger dan memintanya untuk berpose. Setelah pulang ke Notting Hill, Hockney mulai meneruskan pekerjaannya selama 18 jam sehari di depan kanvas seluas 213x304 sentimeter.
Dia menggoreskan kuas panjang untuk menggambar rambut cokelat Schlesinger. “Saya akui saya senang mengerjakannya karena penuh inten sitas. Itu benar-benar luar biasa,” kata Hockney. Dia sedikitnya menghabiskan waktu enam bulan untuk menggambar Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) versi pertama.
Meski demikian, versi kedua dapat disele saikan dalam tempo dua pekan mengingat pameran lukisan segera digelar di New York, AS, pada Mei 1972. Dia memeriksa lukisan itu dengan hati-hati. Ketika ke AS, Hockney didekati seseorang yang tertarik untuk membeli Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) seharga USD18.000.
Saat itu dia merasa senang. Orang tersebut lalu membawanya ke dalam acara pameran kesenian di Jerman dan menjualnya kepada seorang kolektor asal Inggris tiga kali lipat dari harga awal.
Kini, Portrait of an Artist (Pool with Two Figures) berhasil terjual 5.000 kali lipat dari harga awal. Rumah lelang Christie menyatakan Hockney tidak akan mendapatkan pembagian keuntungan. Sejauh ini, Christie juga masih merahasiakan pembeli lukisan itu. Namun, sebagian orang menduga pen jualnya berasal dari Inggris.
(don)