Marcella Ikut Inisiasi Bioskop Independen di Pasar
A
A
A
AKTRIS Marcella Zalianty berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk mendirikan bioskop independen bernama Indiskop di PD Pasar Jaya, Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara.
Peletakan batu pertama Indiskop dilakukan pada Jumat (23/11) lalu. Indiskop yang juga didukung Keana Films, Pemda DKI Jakarta, dan Bekraf ini adalah bioskop yang dikhususkan untuk kalangan menengah ke bawah.
Bioskop independen ini sengaja dibuat untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk bisa menyaksikan film-film yang biasanya ada di jaringan bioskop, dengan harga yang terjangkau. Bioskop ini juga akan memberikan waktu yang lebih adil bagi film Indonesia untuk tayang lebih lama di sana.
“Indiskop menjadi alternatif bagi peredaran film Indonesia yang sering mendapat perlakuan tidak adil dari pemilik jaringan bioskop. Hanya karena mendapat jumlah penonton yang kurang di layar mereka, film langsung diturunkan dan produser rugi," ujar Marcella saat acara peletakan batu pertama
Padahal, lanjutnya, jika diputar di bioskop dengan harga terjangkau, bisa jadi film yang tadinya dianggap tidak laku, ternyata laku di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan anggaran menonton di pusat perbelanjaan mewah.
Selain tempat menonton film, Indiskop juga akan menjadi pusat kreasi (creative center ) bagi semua kalangan, terutama kaum muda yang pertumbuhannya terus signifikan. ”Nantinya bioskop ini akan hadir dengan dua layar, ditambah fasilitas penunjang sebagai pusat kegiatan berkreasi bagi masyarakat sekitar Pasar Teluk Gong,” ucap Marcella.
Ke depan, pihaknya juga bekerja sama dengan Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) dan Asosiasi Industri Kreatif untuk menggelar lokakarya perfilman di bioskop rakyat. “Kami juga akan bikin kelas akting. Jadi, ruang bioskop yang ada ini tidak hanya difungsikan sebagai tempat menonton," bebernya.
Menonton itu, tambahnya, mungkin nanti jam 12.00 ke atas. "Tetapi paginya kami bikin workshop, seperti akting, penulisan skenario dan lainnya,” katanya lagi. Selain itu, Indiskop akan dilengkapi sentra kuliner. “Jadi, ada kulinernya nanti di dalam, juga ada kelas-kelas akting yang kemudian bisa mengedukasi masyarakat,” ucap Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin.
Selain sebagai tempat mencari hiburan lewat film, Indiskop juga menjadi sarana pemasaran bagi dunia UKM. Indiskop yang tiap studionya berkapasitas 112 kursi ini direncanakan rampung pada Januari 2019. Marcella Zalianty berharap keberadaan Indiskop di Jakarta menginspirasi daerahdaerah lain untuk melakukan hal serupa. Adapun harga tiket antara Rp15.000-Rp20.000.
Peletakan batu pertama Indiskop dilakukan pada Jumat (23/11) lalu. Indiskop yang juga didukung Keana Films, Pemda DKI Jakarta, dan Bekraf ini adalah bioskop yang dikhususkan untuk kalangan menengah ke bawah.
Bioskop independen ini sengaja dibuat untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk bisa menyaksikan film-film yang biasanya ada di jaringan bioskop, dengan harga yang terjangkau. Bioskop ini juga akan memberikan waktu yang lebih adil bagi film Indonesia untuk tayang lebih lama di sana.
“Indiskop menjadi alternatif bagi peredaran film Indonesia yang sering mendapat perlakuan tidak adil dari pemilik jaringan bioskop. Hanya karena mendapat jumlah penonton yang kurang di layar mereka, film langsung diturunkan dan produser rugi," ujar Marcella saat acara peletakan batu pertama
Padahal, lanjutnya, jika diputar di bioskop dengan harga terjangkau, bisa jadi film yang tadinya dianggap tidak laku, ternyata laku di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan anggaran menonton di pusat perbelanjaan mewah.
Selain tempat menonton film, Indiskop juga akan menjadi pusat kreasi (creative center ) bagi semua kalangan, terutama kaum muda yang pertumbuhannya terus signifikan. ”Nantinya bioskop ini akan hadir dengan dua layar, ditambah fasilitas penunjang sebagai pusat kegiatan berkreasi bagi masyarakat sekitar Pasar Teluk Gong,” ucap Marcella.
Ke depan, pihaknya juga bekerja sama dengan Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) dan Asosiasi Industri Kreatif untuk menggelar lokakarya perfilman di bioskop rakyat. “Kami juga akan bikin kelas akting. Jadi, ruang bioskop yang ada ini tidak hanya difungsikan sebagai tempat menonton," bebernya.
Menonton itu, tambahnya, mungkin nanti jam 12.00 ke atas. "Tetapi paginya kami bikin workshop, seperti akting, penulisan skenario dan lainnya,” katanya lagi. Selain itu, Indiskop akan dilengkapi sentra kuliner. “Jadi, ada kulinernya nanti di dalam, juga ada kelas-kelas akting yang kemudian bisa mengedukasi masyarakat,” ucap Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin.
Selain sebagai tempat mencari hiburan lewat film, Indiskop juga menjadi sarana pemasaran bagi dunia UKM. Indiskop yang tiap studionya berkapasitas 112 kursi ini direncanakan rampung pada Januari 2019. Marcella Zalianty berharap keberadaan Indiskop di Jakarta menginspirasi daerahdaerah lain untuk melakukan hal serupa. Adapun harga tiket antara Rp15.000-Rp20.000.
(don)