Chapter 926 One Piece Eksplorasi Penjara Tempat Luffy Ditahan

Selasa, 11 Desember 2018 - 17:30 WIB
Chapter 926 One Piece...
Chapter 926 One Piece Eksplorasi Penjara Tempat Luffy Ditahan
A A A
JAKARTA -
Kisah Wano di One Piece kian mendalam. Memasuki Chapter 926, Eiichiro Oda, sang penulis, membawa para penggemarnya untuk lebih menyelami negara Wano. Tak hanya tentang politiknya, tapi juga tentang sistem penjaranya yang kejam.

Dikutip dari ComicBook.com, seperti dikisahkan sebelumnya, pimpinan bajak laut Topi Jerami, Monkey D Luffy, dijebloskan ke penjara oleh Kaido. Di penjara Udon, Luffy diharapkan bisa dididik ulang dengan perintah Kaido. Dan, sepertinya, penjara itu lebih dari sekadar tempat untuk mendidik. Penjara itu ternyata juga berfungsi sebagai tempat perbudakan. Para tahanan dipaksa membantu pembuatan senjara dan mereka akan dibuang begitu tidak bisa lagi dipekerjakan.

“Kalau kalian tidak bekerja, setidaknya matilah di pojokan sana jadi kalian tidak menghalangi jalan,” ujar seorang penjaga penjara.

Sistem ini tidak berarti menyehatkan. Penjara ini hanya bertambah buruk. Para tahanan dipaksa bekerja untuk mendapatkan makanan tanpa peduli usia mereka. Seorang sipir bahkan senang mengintimidasi seorang tahanan yang sudah tua.

“Apa kamu punya masalah mendapatkan makanan begitu kamu menua, Kakek Hyou?” tanya sipir itu setelah tahu tahanan tua itu mendapatkan seporsi ransum. “Kamu akan menendang ember pada akhirnya! Bicara pada sipir bisa membuatmu kena hukuman amputasi. Kamu tahu itu, kan?” lanjutnya.

Tahanan lain meminta Hyou mengabaikan sipir itu karena dia tidak akan mampu melawan sipir tersebut. Sistem penjara yang korup membuat tahanan menjadi korban sementara para sipir bebas menyalahgunakan kekuasaan mereka. Pada akhirnya, Luffy mendapatkan kesempatan untuk mendidik beberapa sipir ketika dia menjadi subjek hukuman bersama Eutass Kid.

Sementara, Chapter 926 juga akan mengungkapkan bagaimana Orochi menemukan cara mengendalikan massa ketika mereka tidak bisa melawannya satu demi satu. Orochi ternyata melarang semua bentuk bela diri di Wano. Fakta ini terungkap ketika dua anak muda mendengar bahwa klan Kozuki akan melakukan pemberontakan dan seorang pria tua mengomentarinya.

“Kalau ini terjadi 10 tahun lalu, aku juga akan pergi. Tapi … bagaimana kalian akan mendapatkan senjata? Hanya samurai yang diperbolehkan membawa pedang di negara ini,” kata pria tua itu.

“Kendo dan semua bela diri lain seperti karate dan judo sudah dilarang Orochi. Dia melenyapkan sumber kekuatan pemberontakan,” lanjutnya.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0966 seconds (0.1#10.140)