Cut Mini Garis Bawahi soal Bersyukur saat Jadi Orang Kaya Baru
A
A
A
JAKARTA - Sekali lagi, aktris Cut Mini Theo mendapatkan peran sebagai ibu dalam film yang dibintanginya. Terbaru, wanita 44 tahun itu kembali berperan sebagai ibu dalam film bergenre komedi "Orang Kaya Baru".
Pada film tersebut, Cut Mini memerankan sosok Ibu dengan karakter berbeda, karena memiliki tingkat kelucuan yang natural tetapi memiliki banyak pesan moral. Karakter yang diperankannya ini jauh dari peran ibu sebelumnya dalam film "Laskar Pelangi", "Athirah" atau "Posesif" sekalipun. Peran ibu yang dimainkan Cut Mini di "Orang Kaya Baru" sangat norak.
"Pertama ditawarin pastinya saya senang sekali. Karena yang menawarkan Ocay. Saya sangat comfortable sekali bekerjasama dengan Ocay, dan kebetulan yang menulis naskahnya Bang Joko Anwar. Jadi, seperti yang kita ketahui di skenario Bang Joko, jadi diskenarionya pasti ada drama dan komedi yang sangat menyenangkan dan segar," ujar Cut Mini kepada SINDOnews saat peluncuran trailer dan poster "Orang Kaya Baru" di FX Senayan, Jakarta, Selasa (11/12) sore.
"Orang Kaya Baru", yang akan tayang di bioskop pada 24 Januari 2019, menceritakan sebuah keluarga yang hidup sederhana, namun kemudian menjadi kaya mendadak. Cut Mini dalam film ini mengalami culture shock, yang dari awalnya hidup serba kekurangan tiba-tiba menjadi kaya, setelah suaminya, yang diperankan Lukman Sardi, meninggal dunia.
Menurut Cut Mini, pesan moral dan sosial dalam "Orang Kaya Baru" ingin menggarisbawahi soal bersyukur. Dalam artian, semua hal yang disyukuri, maka akan terasa berkahnya.
"Ternyata sederhana atau miskin, tinggal kita mau bawa ke mana. Jadi, orang kaya kalau enggak disyukuri, maka enggak jadi apa-apa. Miskin juga kalau enggak bersyukur yang loe makan hari ini, enggak akan jadi apa-apa, semua yang tidak disyukuri. Sederhana juga. Semua kalau enggak bersyukur, enggak akan jadi apa-apa," jelas Cut Mini.
Dengan usianya yang sudah kepala empat, Cut Mini mengaku memang tak banyak pilihan peran yang bisa ia mainkan. Dua tahun belakangan ini, aktris kelahiran Jakarta, 30 Desember 1973 ini cukup banyak menerima job film, dan kebanyakan memainkan peran seorang ibu.
"Enggak ada pilihan lain selain saya harus menjadi ibu, agak kesal sih ya perannya ibu mulu. Saya penginnya jadi Raline Shah, jadi Tika. Tapi ya sudah lah," ucap Cut Mini sembari tersenyum.
Cut Mini tidak merasa terlalu sulit memerankan seorang ibu di "Orang Kaya Baru", pasalnya dia sudah pernah bermain dengan Lukman Sardi dan juga pernah diarahkan sutradara Ody C. Harahap.
"Walaupun saya sering bekerjasama dengan Mas Lukman tapi ada Fatih, Raline, Derby. Gimana caranya menyatukan agar jadi keluarga, chemistry-nya harus dapat sebelum syuting," papar Cut Mini.
Meski begitu, aktris berdarah Aceh ini pun merasa beruntung diperbolehkan melakukan improvisasi oleh sutradara untuk lebih memperkaya film. Cut Mini menganggap hal itu sebagai suatu keberuntungan. "Kami dikasih kebebasan untuk improvisasi. Selagi masih sesuai dengan jalannya cerita, masih oke lah," katanya.
Salah satu improvisasi yang dilakukannya, ketika dia melihat anak-anaknya diremehkan karena dianggap tak punya uang untuk membeli.
"Saya melihat anak saya tidak boleh ini, tidak boleh itu, power dalam diri saya tiba-tiba keluar dengan sendirinya. Apa yang anak saya lihat, apa yang anak saya sentuh, semua saya beli. Apalagi saya merasa punya ya," ujar istri dari Muhamad Safril Sarwono itu.
Pada film tersebut, Cut Mini memerankan sosok Ibu dengan karakter berbeda, karena memiliki tingkat kelucuan yang natural tetapi memiliki banyak pesan moral. Karakter yang diperankannya ini jauh dari peran ibu sebelumnya dalam film "Laskar Pelangi", "Athirah" atau "Posesif" sekalipun. Peran ibu yang dimainkan Cut Mini di "Orang Kaya Baru" sangat norak.
"Pertama ditawarin pastinya saya senang sekali. Karena yang menawarkan Ocay. Saya sangat comfortable sekali bekerjasama dengan Ocay, dan kebetulan yang menulis naskahnya Bang Joko Anwar. Jadi, seperti yang kita ketahui di skenario Bang Joko, jadi diskenarionya pasti ada drama dan komedi yang sangat menyenangkan dan segar," ujar Cut Mini kepada SINDOnews saat peluncuran trailer dan poster "Orang Kaya Baru" di FX Senayan, Jakarta, Selasa (11/12) sore.
"Orang Kaya Baru", yang akan tayang di bioskop pada 24 Januari 2019, menceritakan sebuah keluarga yang hidup sederhana, namun kemudian menjadi kaya mendadak. Cut Mini dalam film ini mengalami culture shock, yang dari awalnya hidup serba kekurangan tiba-tiba menjadi kaya, setelah suaminya, yang diperankan Lukman Sardi, meninggal dunia.
Menurut Cut Mini, pesan moral dan sosial dalam "Orang Kaya Baru" ingin menggarisbawahi soal bersyukur. Dalam artian, semua hal yang disyukuri, maka akan terasa berkahnya.
"Ternyata sederhana atau miskin, tinggal kita mau bawa ke mana. Jadi, orang kaya kalau enggak disyukuri, maka enggak jadi apa-apa. Miskin juga kalau enggak bersyukur yang loe makan hari ini, enggak akan jadi apa-apa, semua yang tidak disyukuri. Sederhana juga. Semua kalau enggak bersyukur, enggak akan jadi apa-apa," jelas Cut Mini.
Dengan usianya yang sudah kepala empat, Cut Mini mengaku memang tak banyak pilihan peran yang bisa ia mainkan. Dua tahun belakangan ini, aktris kelahiran Jakarta, 30 Desember 1973 ini cukup banyak menerima job film, dan kebanyakan memainkan peran seorang ibu.
"Enggak ada pilihan lain selain saya harus menjadi ibu, agak kesal sih ya perannya ibu mulu. Saya penginnya jadi Raline Shah, jadi Tika. Tapi ya sudah lah," ucap Cut Mini sembari tersenyum.
Cut Mini tidak merasa terlalu sulit memerankan seorang ibu di "Orang Kaya Baru", pasalnya dia sudah pernah bermain dengan Lukman Sardi dan juga pernah diarahkan sutradara Ody C. Harahap.
"Walaupun saya sering bekerjasama dengan Mas Lukman tapi ada Fatih, Raline, Derby. Gimana caranya menyatukan agar jadi keluarga, chemistry-nya harus dapat sebelum syuting," papar Cut Mini.
Meski begitu, aktris berdarah Aceh ini pun merasa beruntung diperbolehkan melakukan improvisasi oleh sutradara untuk lebih memperkaya film. Cut Mini menganggap hal itu sebagai suatu keberuntungan. "Kami dikasih kebebasan untuk improvisasi. Selagi masih sesuai dengan jalannya cerita, masih oke lah," katanya.
Salah satu improvisasi yang dilakukannya, ketika dia melihat anak-anaknya diremehkan karena dianggap tak punya uang untuk membeli.
"Saya melihat anak saya tidak boleh ini, tidak boleh itu, power dalam diri saya tiba-tiba keluar dengan sendirinya. Apa yang anak saya lihat, apa yang anak saya sentuh, semua saya beli. Apalagi saya merasa punya ya," ujar istri dari Muhamad Safril Sarwono itu.
(nug)