Aktor Jason Momoa Representasi Ayah Amerika Seutuhnya

Kamis, 13 Desember 2018 - 11:39 WIB
Aktor Jason Momoa Representasi Ayah Amerika Seutuhnya
Aktor Jason Momoa Representasi Ayah Amerika Seutuhnya
A A A
AKTOR Hollywood Jason Momoa merupakan representasi ayah Amerika seutuhnya. Dia bukan sekadar macho hanya karena fisik yang sempurna, juga kematangan mental, perilaku, dan gaya hidup yang dewasa.

“Saat saya kecil, saya tidak pernah bermimpi menjadi seorang aktor atau profesi apa pun. Saya hanya ingin menjadi seorang ayah,” ucap Jason Momoa di sebuah video pendek buatannya yang bercerita tentang perjalanannya sebagai seorang ayah dua orang anak.

Bagi Momoa, figur ayah adalah satu hal yang hilang saat dia masih kecil. Seperti kebanyakan anak Amerika yang ada saat ini, Jason Momoa dibesarkan oleh seorang ibu yang sehari-hari bekerja sebagai fotografer dan pelukis, Conie.

“Ibu saya adalah seorang seniman dalam arti sesungguhnya. Dia seorang petualang yang selalu mencari dan melihat. Saya rasa saya mendapatkan itu semua dari dia,” ujar pria kelahiran 1 Agustus 1979 itu. Meski Conie jadi figur yang sangat berpengaruh, Jason tidak pernah melupakan sosok ayahnya, Joseph.

Dia sangat bersyukur Joseph menurunkan gen yang begitu kuat pada tubuh pemeran film Aquaman tersebut. Seperti pria keturunan Hawaii lainnya yang memiliki bentuk tubuh yang dominan, Jason diberkahi tubuh yang sempurna.

Tubuhnya terukir seperti sebuah mahakarya, sampai-sampai patung Zeus buatan Feidias, pematung dari Yunani klasik, terkesan kalah indah.

Belum lagi tubuh Jason yang tinggi menjulang hingga 1,93 meter membuatnya terlihat begitu dominan dan mengancam. Dibekali tubuh yang dominan tidak membuatnya mudah diterima masyarakat.

Di Iowa, tempat dia tinggal bersama Conie, suami dari aktris Lisa Bonett itu malah merasa jadi orang asing. Selama di Iowa, Jason membuka toko surfing. Kebetulan sejak kecil, dia memang begitu menyukai surfing dan skateboarding.

Di sela-sela waktu bekerja, dia mencoba peruntungan di dunia modeling. Siapa nyana dari modeling inilah Jason mendapatkan pekerjaan baru sebagai pembawa acara offair. Penampilannya sebagai pembawa acara off-air, Miss Hawaii, berhasil membuat seorang pemandu bakat tertarik.

Dia diminta untuk ambil bagian di sebuah film berjudul Baywatch Hawaii. Film inilah yang kemudian mengantarkan Jason Momoa ke pentas layar emas dunia. Dia mendapatkan berbagai peran yang berhasil membetot perhatian dunia.

Mulai dari Khal Drogo di serial televisi The Game of Thrones hingga yang paling baru Aquaman yang filmnya tengah beredar di Indonesia belakangan ini. Status selebritas harusnya membuat Jason menjalani hidup yang ekstravagansa. Pilihannya memang ada, tetapi Jason menempuh jalan yang berlawanan.

Jika Anda pernah menonton film berjudul Captain Fantastic yang diperankan oleh Viggo Mortensen, apa yang dilakukan Jason kepada kedua anaknya, Lola Momoa dan Nakoa-Wolf Momoa, mirip dengan apa yang terjadi di film tersebut. Jason berusaha setiap saat mendampingi anak-anaknya.

Jika tidak ada kegiatan akting, Jason selalu menemani semua aktivitas kedua anaknya itu. Dia bahkan berusaha menjadi guru yang baik buat keduanya. Di rumahnya sama sekali tidak ditemukan televisi.

Penggunaan telepon seluler juga diminimalkan karena Jason dan istrinya, Lisa Bonnet, sama sekali tidak memegang telepon seluler di rumah. Untuk hiburan, Jason menyediakan alat-alat musik modern dan tradisional. Dia berharap anak-anaknya bisa memahami seni lebih dalam lagi.

Bahkan, saat berlibur, Jason mengajak anakanaknya untuk berlatih panjat tebing dan surfing. Mereka sekeluarga juga lebih sering berkemah ketimbang pergi ke pusat-pusat perbelanjaan. Di perkemahan itu mereka belajar dan bernyanyi bersama menghabiskan hari.

“Jika anak-anak saya bisa menaklukkan tantangan yang muncul setiap kali memanjat tebing, saya yakin mereka akan bisa memahami tantangan kehidupan,” kata Jason. Namun, Jason paham cara dia membesarkan anak-anaknya memang tidak mudah.

Banyak orang yang melihat cara Jason mengajar anaknya kembali ke alam terbilang aneh. Tidak hanya itu, kejaran paparazi yang setiap hari mengikutinya membuat dia kesulitan dalam menjaga anak-anaknya tetap hidup normal.

Dia selalu ingat ketika dia mengajak anaknya pergi sangat jauh dari California hanya agar bisa bermain surfing dengan bebas bersama Lola dan Nakoa-Wolf. Inilah mengapa Jason selalu meminta kepada istrinya, Lisa Bonnet, agar segera pindah dari Amerika Serikat.

Jason berencana membawa keluarganya itu ke Selandia Baru dan Kosta Rika. Selandia Baru dipilih karena memiliki alam bebas yang sangat indah. Sementara Kosta Rika dipilih karena pemerintah Kosta Rika tidak memiliki tentara dan lebih mementingkan pendidikan.

“Hanya saja saya belum siap betul untuk benar-benar hilang begitu saja,” ucap Lisa Bonnet. Jason memang masih menunggu kesiapan Lisa Bonnet untuk rencana besar itu. Tapi yang pasti, Jason sudah berhasil menyiapkan seluruh waktunya untuk keluarga dan anak-anaknya.

Waktu yang dulu tidak pernah dia dapatkan. Seperti kutipan Viggo Mortensen di film Captain Fantastic, “Satu hal atau kado terindah yang bisa kita berikan bagi anak-anak kita adalah kehadiran kita dalam hidup mereka.”
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7726 seconds (0.1#10.140)
pixels