Jalan Berliku Brianne Sidonie Menuju Superhero Muda
A
A
A
BRIE LARSON adalah aktris cantik yang berhasil melewati masa suram. Di masa lalunya dia sempat ingin berhenti menjadi aktris.
Namun, dia pantang menyerah. Kini dia menjadi pemeran superhero perempuan Captain Marvel. Perempuan bernama asli Brianne Sidonie Desaulniers ini lahir pada 1 Oktober 1989, di Sacramento, California, Amerika Serikat.
Dia adalah putri pasangan Heather dan Sylvain Desaulniers. Sejak kecil, Brie sudah memiliki ketertarikan pada dunia akting. “Saya berusia tiga tahun ketika saya memberi tahu ibu saya bahwa saya ingin menjadi seorang aktris,” ujar Brie, seperti dilansir D ailymail.co.uk.
Selama musim panas, dia menulis dan menyutradarai film dengan handycam miliknya. Dia meminta sepupu-sepupunya untuk berakting di film garapannya yang dia ciptakan di garasinya. Pada usia 6 tahun, dia memutuskan untuk mempelajari bidang seni secara serius.
Brie menjadi siswa termuda yang pernah belajar di American Conservatory Theater di San Francisco. Selebihnya, dia hanya mendapat pendidikan dari metode home schooling yang diterapkan ibunya.
“Saya menghabiskan banyak waktu belajar di rumah. Saya percaya ini memungkinkan saya untuk mengeksplorasi pengalaman yang inovatif dan abstrak,” ujar Brie. Dia dan ibunya kemudian pindah ke Los Angeles untuk memulai karier akting.
Brie dan ibunya memiliki sarana keuangan yang terbatas dan tinggal di sebuah apartemen kecil dekat banyak studio Hollywood di Burbank.
“Kami memiliki apartemen satu kamar yang jelek, di mana tempat tidur itu keluar dari dinding dan kami masing-masing memiliki tiga potong pakaian,” ujar perempuan 29 tahun ini.
Brie yang kala itu bernama Brie Desaulniers mengganti namanya dengan panggilan Brie Larson. Hal ini karena nama belakangnya sulit untuk diucapkan. Dia mengadopsi nama panggung Larson dari nenek buyutnya yang berasal dari Swedia bernama Elva Josephine Larson.
Dia juga terinspirasi dari boneka Gadis Amerika bernama Kirsten Larson yang ia terima saat masih kecil. Brie lantas memulai debut aktingnya pada tahun 1998 dalam sketsa komedi di The Tonight Show dengan Jay Leno.
Dia juga sempat tampil sebagai pemeran reguler di sitkom 2001 Raising Dad. Dari sitkom ini dia dinominasikan untuk penghargaan Young Artist Award. Beranjak remaja, Brie membintangi salah satu film orisinal Disney Channel, yakni Right on Track (2003), WB’s Raising Dad (2001), dan komedi remaja MGM, Sleepover (2004).
Sayangnya, peran-peran tersebut tidak menuai kesuksesan yang berarti. Dia sempat mempertimbangkan untuk berhenti berakting beberapa kali karena merasa bisnis film terlalu sulit.
Dia juga merasa tidak bisa mendapatkan peran yang dia inginkan. Dia lalu mencobacoba karier musik dengan merilis album “Finally Out of P.E.” pada tahun 2005. Namun, karier musiknya tidak sesuai yang dia harapkan karena penjualan album hanya sekitar 3.500 kopi.
“Saya kemudian mengejar karier dalam fotografi, desain interior, dan pelatihan hewan, tetapi akhirnya memutuskan untuk tetap berakting,” ujar Brie. Tak menyerah, Brie pun kembali berjuang di industri perfilman Hollywood yang begitu kompetitif.
Terobosan akting Brie datang ketika membintangi film independen berjudul Short Term 12. Peran ini menandai peran utama pertama dalam kariernya dan mendapat ulasan yang baik dari para kritikus film.
Kesuksesan Brie di film Short Term 12 membuatnya percaya diri untuk memerankan tokoh utama di film Room, sebuah film yang diadaptasi dari novel karya Emma Donoghue. Untuk menghayati perannya, Brie rela menghabiskan satu bulan terisolasi di apartemennya.
Totalisme Brie dalam berakting di film Room pun membuahkan hasil. Dia memenangi beberapa penghargaan, termasuk Academy Award untuk aktris terbaik, serta Golden Globe dan BAFTA dalam kategori yang sama.
Kesuksesan film Kong: Skull Island yang menjadi film dengan keuntungan USD500 juta (Rp7,5 triliun) menjadikan Brie sukses menjadi aktris papan atas Hollywood. Pada 2019 mendatang, Brie berperan sebagai Carol Danvers atau superhero perempuan Captain Marvel.
Film superhero ini menjadi bagian Marvel Cinematic Universe dan selanjutnya akan ditampilkan dalam Avengers: Endgame. “Saya awalnya skeptis untuk mengambil peran profil tinggi seperti itu. Namun, saya akhirnya setuju setelah melihat film ini sebagai platform untuk memberdayakan gadisgadis muda,” ujar Brie.
Namun, dia pantang menyerah. Kini dia menjadi pemeran superhero perempuan Captain Marvel. Perempuan bernama asli Brianne Sidonie Desaulniers ini lahir pada 1 Oktober 1989, di Sacramento, California, Amerika Serikat.
Dia adalah putri pasangan Heather dan Sylvain Desaulniers. Sejak kecil, Brie sudah memiliki ketertarikan pada dunia akting. “Saya berusia tiga tahun ketika saya memberi tahu ibu saya bahwa saya ingin menjadi seorang aktris,” ujar Brie, seperti dilansir D ailymail.co.uk.
Selama musim panas, dia menulis dan menyutradarai film dengan handycam miliknya. Dia meminta sepupu-sepupunya untuk berakting di film garapannya yang dia ciptakan di garasinya. Pada usia 6 tahun, dia memutuskan untuk mempelajari bidang seni secara serius.
Brie menjadi siswa termuda yang pernah belajar di American Conservatory Theater di San Francisco. Selebihnya, dia hanya mendapat pendidikan dari metode home schooling yang diterapkan ibunya.
“Saya menghabiskan banyak waktu belajar di rumah. Saya percaya ini memungkinkan saya untuk mengeksplorasi pengalaman yang inovatif dan abstrak,” ujar Brie. Dia dan ibunya kemudian pindah ke Los Angeles untuk memulai karier akting.
Brie dan ibunya memiliki sarana keuangan yang terbatas dan tinggal di sebuah apartemen kecil dekat banyak studio Hollywood di Burbank.
“Kami memiliki apartemen satu kamar yang jelek, di mana tempat tidur itu keluar dari dinding dan kami masing-masing memiliki tiga potong pakaian,” ujar perempuan 29 tahun ini.
Brie yang kala itu bernama Brie Desaulniers mengganti namanya dengan panggilan Brie Larson. Hal ini karena nama belakangnya sulit untuk diucapkan. Dia mengadopsi nama panggung Larson dari nenek buyutnya yang berasal dari Swedia bernama Elva Josephine Larson.
Dia juga terinspirasi dari boneka Gadis Amerika bernama Kirsten Larson yang ia terima saat masih kecil. Brie lantas memulai debut aktingnya pada tahun 1998 dalam sketsa komedi di The Tonight Show dengan Jay Leno.
Dia juga sempat tampil sebagai pemeran reguler di sitkom 2001 Raising Dad. Dari sitkom ini dia dinominasikan untuk penghargaan Young Artist Award. Beranjak remaja, Brie membintangi salah satu film orisinal Disney Channel, yakni Right on Track (2003), WB’s Raising Dad (2001), dan komedi remaja MGM, Sleepover (2004).
Sayangnya, peran-peran tersebut tidak menuai kesuksesan yang berarti. Dia sempat mempertimbangkan untuk berhenti berakting beberapa kali karena merasa bisnis film terlalu sulit.
Dia juga merasa tidak bisa mendapatkan peran yang dia inginkan. Dia lalu mencobacoba karier musik dengan merilis album “Finally Out of P.E.” pada tahun 2005. Namun, karier musiknya tidak sesuai yang dia harapkan karena penjualan album hanya sekitar 3.500 kopi.
“Saya kemudian mengejar karier dalam fotografi, desain interior, dan pelatihan hewan, tetapi akhirnya memutuskan untuk tetap berakting,” ujar Brie. Tak menyerah, Brie pun kembali berjuang di industri perfilman Hollywood yang begitu kompetitif.
Terobosan akting Brie datang ketika membintangi film independen berjudul Short Term 12. Peran ini menandai peran utama pertama dalam kariernya dan mendapat ulasan yang baik dari para kritikus film.
Kesuksesan Brie di film Short Term 12 membuatnya percaya diri untuk memerankan tokoh utama di film Room, sebuah film yang diadaptasi dari novel karya Emma Donoghue. Untuk menghayati perannya, Brie rela menghabiskan satu bulan terisolasi di apartemennya.
Totalisme Brie dalam berakting di film Room pun membuahkan hasil. Dia memenangi beberapa penghargaan, termasuk Academy Award untuk aktris terbaik, serta Golden Globe dan BAFTA dalam kategori yang sama.
Kesuksesan film Kong: Skull Island yang menjadi film dengan keuntungan USD500 juta (Rp7,5 triliun) menjadikan Brie sukses menjadi aktris papan atas Hollywood. Pada 2019 mendatang, Brie berperan sebagai Carol Danvers atau superhero perempuan Captain Marvel.
Film superhero ini menjadi bagian Marvel Cinematic Universe dan selanjutnya akan ditampilkan dalam Avengers: Endgame. “Saya awalnya skeptis untuk mengambil peran profil tinggi seperti itu. Namun, saya akhirnya setuju setelah melihat film ini sebagai platform untuk memberdayakan gadisgadis muda,” ujar Brie.
(don)